Pendapatan ADHI Ditaksir Rp 3,5 Triliun

NERACA

Jakarta – Di semester pertama tahun ini, PT Adhi Karya (Persero) Tbk memperkirakan pendapatan sekitar Rp3,5 triliun. Direktur Utama ADHI Kiswodarmawan menuturkan, bisnis konstruksi biasanya membaik pada semester II seiring dengan banyaknya proyek yang masih tender,”Kalau laba bersih semester I tahun ini kita perkirakan sekitar Rp70 miliar. Kita harapkan akhir tahun bisa sekitar Rp500-600 miliar,”ujarnya di Jakarta, Senin (27/7).

Pada semester I 2014, perseroan mencatat laba bersih sekitar Rp59,91 miliar dengan pendapatan sebesar Rp3,19 triliun. Untuk tahun ini, laba bersih dan pendapatan ditargetkan masing-masing Rp440 miliar dan Rp13,2 triliun.

Menyoal pelaksanaan rights issue, Kiswodarmawan mengaku realisasi aksi korporasi akan dilakukan setelah Waskita Karya (Persero) Tbk selesai menawarkan saham baru tersebut. Tujuannya agar perseroan dapat mempersiapkan program kereta cepat ringan (LRT). ADHI mematok harga rights issue berkisar Rp2.000-2.700 per saham. "Sangat mungkin ada perubahan harga karena kita sesuaikan dengan kondisi pasar," tuturnya.

Jumlah saham baru yang ditawarkan sebanyak 1,372 miliar lembar saham atau 43,2% dari modal ditempatkan dan disetor setelah PUT I. Dalam rangka PUT I, perseroan menggunakan laporan keuangan per Desember 2014, di mana pendapatan usaha meningkat 11,69% menjadi Rp8,653 triliun, dengan laba bersih Rp409,862 miliar.

Tercatat semester pertama tahun ini, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) berhasil meraih kontrak baru sebesar Rp 6,1 triliun. Sebagian besar kontrak baru perseroan terdiri atas kontrak konstrusi sebanyak 86% dan proyek-proyek dari lini bisnis lain sebesar 14%. Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak dari swasta sebanyak 49%, badan usaha milik negara (BUMN) sebanyak 15% dan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) maupun anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) sebanyak 36%.

Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Ki Syahgolang Permata bilang, untuk tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari gedung sebanyak 58%, jalan dan jembatan sebesar 29%, deramaga serta infrastruktur lainnya sebesar 13%. Realisasi kontrak yang terjadi pada Juni tahun ini antara lain, pembangunan Rusun Jawa Timur sebesar Rp 128 miliar serta pekerjaan lanjutan sarana air bersih sistem perkotaan tahap III Dinas Kabupaten Berau sebesar Rp 160,4 miliar.

Tahun ini Adhi Karya menargetkan perolehan kontrak sebesar Rp 18,7 triliun. Lini bisnis konstruksi ditargetkan meraih peroleha kontrak baru sebesar Rp 16,1 triliun, bisnsi EPC sebesar Rp 460,1 miliar, properti realti sebesar Rp 1,7 triliun dan bisnsi precast concrete sebesar Rp 389,4 miliar. Sementara itu, dari jenis pekerjaannya, proyek gedung diperkirakan akan menyumbang sebesar 39%, jalan dan jembatan sebesar 34% dan sisanya proyek infrastruktur lainnya.

Belum lama ini, perseroan merampungkan merger anak usahanya PT Adhi Persada Realti (APR) dan PT Adhi Persada Properti (APP). Dijelaskan dengan penggabungan ini, maka kepemilikan saham perseroan pada APP menjadi sebesar 99,71%. Penggabungan dua perusahaan ini untuk meningkatkan ekuitas yang diperkirakan mencapai Rp800 miliar. Setelah itu, ADHI berencana mendorong APP melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). (bani)

 

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…