Tercatat sepanjang semester pertama tahun ini, emiten produsen kelapa sawit PT Sawit Sumbermas Tbk (SSMS) mencetak laba bersih sebesar Rp 400 miliar atau naik 2,56% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 390 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sementara, penjualan perseroan diperkirakan turun tipis 0,76% menjadi Rp 1,3 triliun dibandingkan sebelumnya Rp 1,31 triliun. Disebutkan, pendapatan dikontribusi oleh kenaikan volume penjualan minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) sebesar 10,8%.

Kemudian EBITDA perseroan diproyeksikan mencapai Rp 590 miliar. Selain itu, perseroan juga masih dapat mempertahankan margin laba bruto, laba operasi, dan laba bersih dengan baik. Masing-masing diprediksi sebesar 51,5%, 40% dan 30,8%.

Sedangkan, Aset dan Ekuitas perseroan masing-masing diprediksi bakal meningkat. Aset perseroan naik 0,43% menjadi Rp 6,8 triliun dan ekuitas menjadi Rp 2,8 triliun atau naik 1,53%. Liabilitas pun terpangkas 46,4% menjadi Rp 1,4 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2,6 triliun. Sehingga, debt to equity ratio (DER) perseroan tercatat sebesar 0,5 kali.

Pada Semester kedua ini perseroan bakal mengantongi pinjaman bank sebesar Rp 3,09 triliun. Sebesar Rp 1,5 triliun akan digunakan untuk refinancing pinjaman kepada PT Bank Mandiri Tbk (BMI). Sisanya, US$ 120 juta atau setara Rp 1,59 triliun (kurs Rp 13.300) dialokasikan untuk pengembangan bisnis organik dan non-organik.

Lebih jauh, ke depan manajemen menilai akan terjadi peningkatan permintaan yang dipicu oleh tingginya kebutuhan di Asia terutama India dan Tiongkok. Selain itu, juga disebabkan meningkatnya penggunaan biodiesel. Kendati demikian, perseroan mencermati tingginya tekanan yang terjadi pada perekonomian global. Adapun, pada kuartal III-2015 perseroan akan mengoperasikan satu pabrik CPO berkapasitas 60 metrik ton (MT) tandan buah segar (TBS) per jam. Saat ini masih dalam konstruksi yang terletak di SMU (PT Sawit Multi Utama. (bani)