Ekonomi Mudik Milik Siapa?

Oleh: Agus Yuliawan

Pemerhati Ekonomi Syariah

Tradisi lebaran berupa mudik bersama dari kota ke desa selama jelang dan saat Idul Fitri merupakan satu satunya yang ada di Indonesia. Jutaan manusia dari berbagai kelas pada pulang ke desa atau kampung  untuk melakukan halal bihalal. Dalam keadaan inilah situasi kampung yang sebelumnya sepi menjadi ramai seperti suasana perkotaan.

Ramainya kampung dalam situasi lebaran,  berdampak pada denyut ekonomi masyarakat di daerah. Hal ini dikarenakan--orang-orang perkotaan dalam mudik juga membawa uang yang digunakan selama di kampung. Tambahlagi dalam lebaran ada tunjangan hari raya (THR) yang diberikan institusi atau perusahaan menjadi besarnya dana yang dibawa masyarakat ke daerah.

Bayangkan,  jika setiap orang menimal membawa uang Rp 6 juta, berapa triliun uang yang mengalir ke daerah jika pemudik tersebut jumlahnya 60% dari jumlah penduduk Indonesia. Kemudian dalam lebaran  siapa yang mengambil peluang  keuntungan.

Secara ekonomi, peluang besar masih didominasi oleh jasa transportasi baik darat, udara dan laut. Sebab,  transportasi merupakan alat vital selama mudik lebaran. Maka sangat wajar apabila bisnis transportasi meraup keuntungan yang besar.

Namun dibalik bisnis trasportasi masih banyak bisnis bisnis lainya selama lebaran yang bisa dijadikan peluang (opportunity) bagi masyarakat di daerah. Seperti pariwisata, penginapan, restoran, kuliner, kerajinan tangan dll. Bahkan jika pemerintah daerah itu pandai bisa memanfaatkan peluang bisnis,  para memudik tersebut bisa dijadikan marketer untuk memperkenalkan potensi bisnis daerah.

Maka dari itu ekonomi mudik yang dilakukan setiap tahun, sudah saatnya dikaji secara komperehensif oleh pemangku kebijakan untuk dijadikan peluang dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Apalagi kampung di daerah-daerah diseluruh Indonesia memiliki eksotisme yang bisa melahirkan potensi ekonomi. Grand strategy ekonomi mudik inilah yang seharusmya dibuatkan dalam renstra program program. Sehingga ketika mudik itu terjadi dalam tiap tahun bukan dipandang sebagai lalu lalang saja dalam halal bihalal. Tapi sebuah peluang ekonomi yang  besar bagi kampung dan daerah untuk meningkatkan pendapatan.

Untuk itu pemerintah daerah dalam hal ini memiliki peranan yang sangat besar baik dalam membangun infrastruktur, regulasi dan program yang bisa disosialisasikan kepada masyarakat. Dengan tertatanya pembangunan daerah dan desa yang baik. Maka dalam mudik lebaran kedepan masyarakat perkotaan akan selalu merindukan pulang kampung. Sebab di kampung ada local wisdom yang masih dilestarikan, ada desa wisata, ada obyek wisata, produk kerajinan dan makanan khas wisata serta keramah tamahan masyarakat desa terhadap orang kota.

Jika paradigma ini bisa diterima dan mampu dijadikan kebijakan betapa berharganya mudik lebaran bagi pertumbuhan ekonomi. Lantas siapa yang mau mengambil peluang ini? Sehingga ekonomi mudik menjadikan berkah bagi semua orang.

BERITA TERKAIT

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…

BERITA LAINNYA DI

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…