Di Semester Kedua - Pasar Saham Optimis Bakal Kondusif

NERACA

Semarang – Meskipun indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih bergerak liar seiring belum kondusifnya kondisi pasar saham, namun masih ada keyakinan bila tren laju IHSG mampu balik arah untuk menguat.

Branch Manajer PT Danareksa Sekuritas Cabang Semarang, Melcy RS Makarawung mengatakan, pihaknya optimistis kondisi pasar saham segera membaik tepatnya di semester dua tahun 2015 seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi Indonesia,”Sebetulnya, meski kurs rupiah terhadap dolar masih agak tinggi, tetap dapat dimanfaatkan oleh para investor baik asing maupun lokal,”ujarnya di Semarang, kemarin.

Pihaknya memrediksi, pertumbuhan ekonomi di semester dua akan segera membaik seiring dengan geliat ekonomi salah satunya di sektor infrastruktur yang sudah mulai berjalan,”Sesuai dengan riset yang dilakukan oleh PT Danareksa Sekuritas, pertumbuhan ekonomi di semester dua ini akan lebih kencang dan mata uang rupiah juga akan menguat dibandingkan dolar. Apalagi kalau mengenai infrastruktur seluruh proses tender sudah selesai dan tinggal pengerjaannya saja," katanya.

Hasil dari riset diperoleh, mata uang rupiah tidak akan tembus hingga Rp14 ribu/dolar AS, tetapi justru akan turun di kisaran Rp12 ribu/dolar AS. Sementara itu, diakuinya hingga saat ini kepemilikan asing di pasar saham masih mencapai 65% sedangkan sisanya domestik dengan komposisi 35%."Meski bukan merupakan kendala, harapannya jumlah investor dalam negeri semakin banyak sehingga kita tidak lagi bergantung pada dolar AS," katanya.

Pihaknya juga berharap agar investor lokal belajar dari investor asing ketika akan melakukan aktivitas jual dan beli di pasar saham. Menurutnya, kesalahan yang masih banyak dilakukan oleh investor lokal yaitu mereka melakukan pembelian saat saham naik dan melakukan penjualan saat saham turun,”Mereka melakukan hal itu karena panik sehingga akhirnya yang terjadi adalah kerugian. Seharusnya jangan buru-buru melakukan penjualan," katanya.

Menurut Melcy, pemilihan fund manajer atau manajer investasi dalam hal ini juga menjadi faktor penting dalam memberikan keuntungan bagi investor. Asal tahu saja, menutup perdagangan saham Rabu (22/7) pasca libur panjang Lebaran, IHSG ditutup  menguat sebesar 36,84 poin atau 0,76% menjadi 4.906,68. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 9,71 poin (1,17%) menjadi 842,59.
Analis Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya bilang, proses konsolidasi pasca libur panjang Lebaran yang masih berlangsung menahan laju penguatan IHSG BEI lebih tinggi,”IHSG BEI terbantu oleh aliran dana asing yang masuik ke pasar saham domestik," ujarnya.

Dalam data perdagangan efek BEI, pelaku pasar saham membukukan beli bersih atau "foreign net buy" sebesar Rp95,752 miliar. Meski dalam fase konsolidasi, William mengatakan bahwa arah pergerakan IHSG masih berada pada area positif pada jangka pendek ini. Secara teknikal, tren penguatan dapat berlanjut selama level batas bawah masih mampu dijaga di 4.856 poin.

Sementara Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menambahkan, saham-saham perbankan menjadi salah satu penopang bagi IHSG BEI. Namun, bursa saham di regional yang mayoritas bergerak melemah menahan penguatan IHSG BEI lebih tinggi,”Dengan regional yang tidak terlalu bagus, pelaku pasar saham di dalam negeri cenderung menahan transaksinya lebih agresif seraya menunggu bursa regional kembali bergerak menguat," katanya.

Tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 219,293 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 2,90 miliar lembar saham senilai Rp4,46 triliun. Sebanyak 150 saham bergerak naik, 124 saham bergerak turun, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan sebanyak 88 saham.(ant/bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…