AKSELERASI IPM MDG'S PNPM PNPM Mandiri, Upaya Tingkatkan IPM Kota Depok

 

“Saat ini kami merasa senang karena jalan semua sudah bagus, sehingga akses anak-anak ke sekolah juga menjadi lebih cepat dan mudah“. Demikian salah satu ungkapan tulus yang disampaikan oleh Hj. Zahra dari Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Bina mandiri Bojongsari Baru, Depok, saat menyampaikan testimoninya dalam acara Talkshow “Akselerasi IPM MDG’S melalui PNPM Mandiri” yang diselenggarakan  Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Depok di Hotel bumi Wiyata, Kamisa  (29/9) kemarin.

NERACA

Acara yang menghadirkan narasumber dari kalangan pemerintah seperti Gubernur Jabar, H. Ahmad Heryawan , H. Nur Mahmudi Ismail (Walikota Depok), dan Budi Juwono (Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum) ini, dipaparkan mengenai keterkaitan antara program PNPM Mandiri terhadap peninggkatan Indeks Pembangunan Manusia untuk pencapaian target Millenium Development Goals (IPM-MDG’S).

“Apabila masyarakatnya sehat, mereka bisa bersekolah dengan baik. Apalagi bila ditunjang dengan infrastruktur yang nyaman, ketersediaan air dan lingkungan yang bersih”, ungkap Walikota Depok saat memaparkan pandangannya.

Sebagaimana diketahui, PNPM Mandiri merupakan program nasional yang dijalankan untuk menanggulangi kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja melalui berbagai upaya pemberdayaan masyarakat. Dalam program ini, pemberdayaan dan kemandirian masyarakat adalah hal yang paling utama karena tujuannya adalah untuk menciptakan dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menjalankan proses pembangunan dari, oleh, dan untuk masyarakat dengan didukung oleh berbagai kalangan atau pemangku kepentingan lainnya.

Dirjen Kementrian Pekerjaan Umum, Budi Juwono menyebutkan,  sekarang ini memang sudah saatnya masyarakat diberi peluang dan dilibatkan dalam pembangunan untuk memberdayakan diri dan komunitasnya. Melalui program PNPM Mandiri, dia berharap  masyarakat akan mampu mengelola (organize) dirinya sendiri, mampu mengetahui kebutuhannya dan mengimplementasikan di lingkungannya, serta mampu terlibat dan mengawal pembangunannya. Paling tidak,  masyarakat diberikan peluang untuk terlibat secara aktif, sedangkan para pamong bisa menjadi Pembina yang baik tapi bergerak di luar ‘kotak permainan’.

 

Peroleh Respon Positif

Tujuan pemerintah melibatkan masyarakat dalam upaya pengentasan kemiskinan ini,  mendapat respon positif. Seperti disampaikan Ketua BKM Bina Masyarakat Mandiri Kelurahan Rangkapan Jaya Baru Depok, Mawardi,  “program ini  menyentuh langsung  masyarakat karena telah memberikan proses pembelajaran dan pemberdayaan sehingga masyarakat mampu mengubah kondisi sosial dan ekonominya. Dengan digulirkannya program ini, kata dia, masyarakat jadi mengetahui bagaimana proses perbankan, cara pengelolaan keuangan, cara menyusun dan melaksanakan program, serta memiliki kepedulian dan rasa memiliki karena mereka terlibat secara langsung dalam setiap proses hingga ke laporan pertanggungjawabannya.

Melihat manfaat penting yang dirasakan secara langsung,  Gubernur Heryawan  pada kesempatan itu berharap,  dana bergulir yang diberikan kepada masyarakat melalui program pemberdayaan dan kemandirian,  bisa ditingkatkan lagi, sehingga akan lebih banyak masyarakat miskin yang terbantu dan merasakan manfaatnya.

“Di Jabar, saat ini terdapat 2.600 kelurahan. Dari jumlah itu,  sebanyak1.697 kelurahan telah memiliki BKM. Target ke depan, saya berharap ada 1 BKM di setiap kelurahan.” ujar Ahmad Heryawan Optimistis. Dan sebagai bentuk komitmennya, selain mengoptimalkan dana yang diberikan oleh Pemerintah Pusat, Pemprov Jabar  kata dia, juga menyiapkan dana pendamping untuk keberlanjutan program ini.

Di Kota Depok, dari sebanyak 63 kelurahan telah memiliki BKM. Dan dari seluruh jumlah tersebut, telah ada BKM-BKM yang dipercaya oleh pihak perbankan untuk mengelola sendiri keuangan. Oleh karena itu, tidak berlebihan bila dalam acara “Gebyar PNPM MP Kota Depok tahun 2011” ini,  Walikota H Nur Mahmudi,  menyerahkan penghargaan berupa uang sebesar Rp. 5.000.000 kepada BKM yang berprestasi karena telah memiliki kemampuan dan kapasitas dalam melakukan perencanaan, mengimplementasikan program, serta mampu mengembalikan dana bergulir yang dikelolanya.

BERITA TERKAIT

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…