NERACA

Jakarta - Sinar Mas Grup melalui anak usahanya, PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk (SMART) berencana membangun beberapa pabrik yang terdiri dari pabrik biodiesel dan oleokimia. Managing Director Sinar Mas Group Gandi Sulistiyanto mengatakan bahwa pembangunan pabrik-pabrik tersebut guna meningkatkan kapasitas produksi,”Kapasitas produksi pabrik biodiesel baru 600.000 ton per tahun direncanakan akan ditingkatkan menjadi satu juta ton per tahun dengan target akhir dua juta ton per tahun," kata dia di Jakarta, pekan lalu.

Adapun, besaran investasi pembangunan pabrik, terutama pabrik oleokimia senilai US$ 350 juta. Perseroan akan membangun pabrik olekimia di atas lahan seluas 24 hektare dengan jumlah tenaga kerja sekitar 500 orang.

Sedangkan investasi pabrik biodiesel, dia enggan membeberkannya secara persis angkanya. Namun yang pasti pabrik ini sengaja dibangun untuk melengkapi ragam bisnis perusahaan. Selain itu, rencana produksi biodiesel ini tidak terlepas dari tren konsumsi bahan bakar yang sedang mengarah pada energi terbarukan."Biodiesel ini untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil," ujarnya.

Dia mengungkapkan, perusahaan akan memulai produksi biodiesel hingga mencapai 1,3 juta ton di akhir 2015. "Untuk pabrik di Marunda, kami akan memulai proses produksi biodiesel sebanyak 300.000 ton. Sedangkan pabrik di Dumai, Riau juga akan berproduksi sebanyak satu juta ton hingga akhir tahun ini," ujarnya.

Nantinya, lanjut Gandi, perusahaan akan bekerja sama dengan PT Pertamina terkait hasil produksi biodiesel tersebut. Dia berharap pemerintah bisa menetapkan harga patokan untuk biodiesel yang selama ini masih menggunakan perhitungan harga patokan minyak fosil (MOPS).

Dengan adanya pabrik-pabrik yang berada di wilayah Jakarta, Sumatera dan Kalimantan tersebut, sambudngnya, SMART berkomitmen melakukan hilirisasi perkebunan kelapa sawit. "Dengan mengembangkan kelapa sawit, kita akan lebih banyak hilirisasi dari yang semula hanya di hulu," kata Gandi. (id/bani)