NERACA

Jakarta - PT Modernland Realty Tbk (MDLN) memperkirakan bakal ada perbaikan pada industri properti di semester II 2015 yang disebabkan salah satunya oleh pemberlakuan loan to value (LTV) yang membuat DP bisa lebih murah, tapi tidak diikuti dengan bunga yang lebih murah.

Managing Director PT Modernland Realty, Andy Natanael mengungkapkan, selain itu, masyarakat juga masih wait and see, menunggu pengesahan semua wacana kebijakan yang mempengaruhi industri properti baik secara positif maupun negatif,”Masyarakat masih menunggu kepastian kebijakan pengenaan pajak properti. Pengesahan kebijakan untuk mengurangi level LTV juga masih ditunggu," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dirinya menuturkan, hingga saat ini juga belum semua bank ikut menurunkan syarat DP untuk membeli rumah. Di sisi lain, LTV memang bisa menjadi sentimen positif, tapi sifatnya terbatas. "Karena kebijakan ini hanya memberikan banyak dampak positif untuk rumah-rumah kecil," katanya.

Menurutnya, permintaan masyarakat di segala sektor termasuk sektor properti juga sedang melemah. Ditambah lagi saat ini masyarakat sedang fokus untuk memenuhi kebutuhan lebaran. Tapi, kondisi ini bukan berarti permintaan akan properti hilang. Tetap masih ada, namun jumlahnya saja yang terbatas.
Kata Andy, kalau hal tersebut yang masih akan dimanfaatkan manajemen Modernland. Sepanjang tahun ini, perseroan memiliki pipeline lima peluncuran lima klaster perumahaan di kawasan Jakarta Garden City. Dua diantaranya sudah diluncurkan perusahaan dan sisa tiga klaster akan diluncurkan sepanjang semester kedua ini. "Unitnya berapa dan waktunya kapan belum bisa kami share, nanti kecium pesaing," tuturnya.
Dari hal itu perseroan terlihat masih mengandalkan proyek perumahan dalam bisnisnya. Sebab, dari segi apa pun, investasi dan permintaan masih menjadi yang paling menarik. Sampai dengan saat ini, Modernland masih memiliki landbank seluas 200 ha. Dia bilang, tidak mungkin lahan seluas itu dijadikan sebagai kawasan apartemen seluruhnya. Sehingga, manajemen masih tetap mengandalkan proyek rumah tapak atau landed house.

Catatan saja, harga properti terus naik lantaran harga tanah yang terus meningkat, apalagi dengan semakin terbatasnya lahan khususnya ditengah kota serta terus meningkatnya permintaan. Jadi landed house masih memberikan prospek investasi yang menarik ketimbang apartemen."Lagipula, apartemen sebenarnya masih menjadi pilihan kedua. Jika ada kesempatan, orang pasti lebih memilih beli rumah ketimbang apartemen," katanya.

Asal tahu saja, Modernland Realty terus memperkuat landbank dengan memperbanyak akuisisi guna memperkuat bisnis properti. Saat ini, perseroan memiliki land bank seluas 1.288 hektar (ha) dan jika rencana penambahan land bank -nya tahun ini bisa direalisasi, land bank MDLN bakal membesar jadi 1.788 ha.

Guna memuluskan rencananya itu, perseroan telah menyiapkan anggaran belanja modal 2015 sebesar Rp 1,3 triliun. Sumber pendanaannya diambil dari kas internal perseroan. Dari target 500 ha tersebut, manajemen juga belum bersedia merinci porsinya untuk masing-masing kawasan properti yang dikembangkan oleh perseroan. (bani)