Bukukan Rugi US$ 17,5 Juta - Kinerja Keuangan Medco Energi Melandai

NERACA

Jakarta – Perusahaan minyak dan gas (migas), PT Medco Energi International Tbk (MEDC) membukukan rugi US$ 17,5 juta atau setara Rp 227,5 miliar di semester pertama tahun 2015. Padahal di priode yang sama tahun lalu, perseroan masih membukukan laba US$ 7,5 juta atau Rp 97.5 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (22/7).

Perseroan menjelaskan, kerugian ini terjadi akibat omzet atau pendapatan yang turun dari US$ 352,9 juta di semester pertama tahun lalu menjadi US$ 273,7 juta di akhir Juni 2015. Turunnya omzet yang cukup dalam itu tidak dibarengi dengan penurunan tajam di beban pokok penjualan. Beban pokok penjualan dan biaya langsung lainnya hanya turun tipis dari US$ 184 juta menjadi US$ 178 juta di semester I-2015.

Setelah potongan beban pokok tersebut, Perseroan mencatat laba kotor US$ 94 juta dalam enam bulan pertama tahun ini, pada periode yang sama tahun sebelumnya US$ 168 juta. Perseroan masih mencetak laba dari operasi yang dilanjutkan sebesar US$ 6,1 juta, tapi beban pajak dari pos operasi yang dihentikan menyumbang rugi US$ 22 juta. Sehingga rugi tahun berjalan Medco tercatat US$ 15,8 juta.

Pada perdagangan perdana setelah Lebaran, harga saham Medco di pukul 10.20 waktu JATS ini jatuh 3,14% (80 poin) ke level Rp 2.470 per lembar. Sahamnya ditransaksikan 20 kali dengan volume 59 lot senilai Rp 14,7 juta.

Asal tahu saja, perseroan sebelumnya sudah memprediksikan bila pendapatan tahun ini bakal melandai. Penyebabnya adalah harga minyak yang anjlok dan terus turun sejak pertengahan tahun lalu. Presiden Direktur Medco Energi, Lukman Mahfoedz pernah bilang,  pendapatan perseroan tahun ini diperkirakan hanya akan mencapai US$ 704 juta. Nilai ini turun 9% dibandingkan pendapatan tahun lalu sebesar US$ 771 juta. “Ini dengan asumsi harga minyak US$ 60 per barel,” ujarnya.

Tergerusnya kinerja keuangan perseroan sudah terjadi pada tahun lalu. Bahkan Hingga kuartal III-2014, pendapatan perseroan tercatat sebesar US$ 551,9 juta. Pendapatan ini sudah turun 9,97% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Laba tahun berjalan juga mengalami penurunan sebear 1,6%, menjadi US$ 13 juta. Penurunan kinerja keuangan terus berlanjut hingga kuartal pertama tahun 2015.

Dimana PT Medco Energi International Tbk mengalami kerugian sebesar US$ 2,48 juta dari posisi laba sebesar US$ 5,45 juta per Maret 2014. Disebutkan, rugi yang dialami perseroan dikarenakan penjualan usaha perseroan turun menjadi US$ 127,72 juta di kuartal I/2015, dari posisi penjualan usaha sebesar US$ 189,45 juta di kuartal I/2014. Sementara laba kotor menjadi US$ 49,75 juta di kuartal I/2015, dari posisi laba kotor sebesar US$ 98,72 juta di kuartal I/2014.

Adapun posisi aset Medco International menjadi US$ 2,65 miliar di kuartal I/2015 atau turun dari posisi aset sebesar US$ 2,70 miliar di kuartal I/2014. Medco Energi memiliki pinjaman bank yang jatuh tempo dalam satu tahun senilai US$ 163 juta. Sementara total ekuitasnya juga stagnan di angka US$ 920 juta. MEDC telah mencari pendanaan baru untuk membayar utang yang jatuh tempo tahun ini. Total pinjaman yang harus dibayar tahun ini mencapai US$ 183,69 juta.

Dari jumlah itu, perseroan sudah melunasi pinjaman senilai US$ 40 juta. Belum lama ini MEDC melalui anak usahanya di Singapura, Medco Energi Global Pte. Ltd. menerbitkan Medium Term Notes (MTN) sebesar S$ 100 juta. Penerbitan MTN tersebut merupakan bagian dari program MTN berkelanjutan MEDC yang mencapai nilai maksimal S$ 500 juta. Penerbitan MTN menjadi salah satu opsi pendanaan untuk memperkuat struktur keuangan perseroan. (bani)

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…