Go Public, Gelombang Seismik Lepas 150 Juta Saham

NERACA

Jakarta - Lagi, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal kedatangan calon emiten baru yakni PT Gelombang Seismik Indonesia yang bakal menggelar penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Perusahaan yang bergerak di bidang jasa survey seismic ini akan melepas sebanyak-banyaknya 150 juta unit saham atau 42,86% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Nantinya, dana hasil IPO sebesar 70% akan digunakan sebagai belanja modal alias capital expendicture (capex) pengadaan peralatan perekaman (recording) data seismik. Sementara sisanya untuk meningkatkan modal kerja, seperti membiayai pelaksanaan kontrak pekerjaan.

Namun, Gelombang Seismic belum memberikan indikasi target perolehan dana IPO yang ingin diraihnya. Hanya saja, berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2014, nilai aset perusahaan ini sekitar US$ 10,45 juta dan liabilitas senilai US$ 8,12 juta.

Sedangkan kinerja perusahaan ini terlihat melempem. Akhir Desember 2014, Gelombang Seismic membukukan pendapatan US$ 6,05 juta, turun dari US$ 9,12 juta di akhir 2013. Begitu juga laba bersih melorot 16,16% menjadi US$ 195.143 dari US$ 232.753 secara year on year (yoy).

Sementara per 31 Januari 2015, pendapatan Gelombang Seismic mencapai US$ 80.240. Tapi di periode yang sama, perusahaan justru mencatat rugi bersih US$ 159.924. Saham Gelombang Seismic saat ini mayoritas digenggam oleh Benjamin Dwijanto 19,2%, Surjo Tedjono 19,2%, Hindarto Suharjo 19,2%, Jeffrey Tamara 19,2%, Barita Sihombing 9,6%, Wahyudie Budi Setyanto 9,6%, Tjong Tek Siong 4%. Nah usai IPO, kepemilikan perorangan, yakni Benjamin, Surjo, Hindarto dan Jeffrey akan menjadi 10,97%.

Barita Sihombing dan Wahyudie menjadi 5,49%. Sedangkan Tjong Tek Siong 2,29% dan masyarakat 42,86%. Dalam perhelatan ini, Gelombang Seismic dibantu oleh Panca Global Securities sebagai penjamin emisi. Aksi penawaran awal saham perdana akan dimulai 15-27 Juli, perolehan izin efektif diharapkan pada 31 Juli.

Masa penawaran umum 4-6 Agustus, penjatahan 10 Agustus dan pencatatan pada 13 Agustus. Jika IPO Gelombang Seismic lancar, perusahaan ini bisa menambah jumlah emiten anyar di BEI. Asal tahu saja, BEI menargetkan 32 emiten melantai tahun ini. Padahal hingga 14 Juli lalu baru 11 perusahaan anyar bergabung di papan pencatatan BEI. Meski mini, manajemen BEI belum berniat merevisi target emiten. (bani)

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…