PP Properti Bukukan Penjualan Rp 1,06 Triliun

NERACA

Jakarta- Sepanjang semester I 2015, PT PP Properti Tbk (PPRO) mencatatkan pra penjualan atau marketing sales Rp 1,06 triliun. Artinya, dalam enam bulan pertama emiten properti ini telah merealisasikan 42,4% dari target yang dipatok hingga pengujung tahun sebesar Rp 2,5 triliun.

Kata Taufik Hidayat, Sekretaris Perusahaan PTPP, sebagian besar pra penjualan ini diperoleh dari proyek penjualan grand Sungkono Lagoon (GSL) Surabaya dan Grand Kamala Lagoon Bekasi. "Sisanya didapat dari apartemen ayoma Serpong, apartemen Payon Amartha dan Gunung Putri,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dia menjelaskan, GSL tower II yang diluncurkan sejak Februari lalu telah terjual sekitar 40%. Meski belum mencapai separuh target, PPRO belum memiliki rencana merevisi target. Taufik mengaku optimis target dapat tercapai karena dukungan pemerintah terhadap sektor properti pada kuartal II melalui pelonggaran LTV.

Selain itu, PPRO baru-baru ini juga berhasil merealisasikan penggunaan dana IPO melalui penambahan lahan baru di proyek GKL Bekasi seluas 3,4 hektare (ha) senilai Rp 134 miliar. Dengan demikian, luas lahan perseroan di proyek GKL ini meningkat menjadi 28,5 ha dari sebelumnya 25 ha.

Saat ini, PPRO juga sedang meneruskan pembangunan tower kedua dari proyek GKL dan GSL. Perseroan juga telah meluncurkan apartemen Ayoma di Serpong di kuartal II. Selain itu, tambah Taufik, perseroan juga akan meluncurkan apartemen Payob Amartha di Semarang dan Gran Darmahusada Lagoon Surabaya.

Tahun ini, PT PP Properti mengincar target penjualan sebesar Rp2,33 triliun dan laba kotor Rp503 miliar pada tahun 2015 ini. Disebutkan angka tersebut melonjak 240% dari laba kotor tahun lalu yang sebesar Rp145 miliar. Tahun 2014 lalu, PP Properti berhasil membukukan penjualan dikisaran Rp1,4 triliun atau melebihi target sebesar Rp1,1 triliun.

Sebagai informasi, PT PP Properti Tbk akan menggunakan Rp 240 miliar dari dana IPO untuk menggenjot pendapatan berulang atau recurring income. Seperti rencana sebelumnya, 75% dana IPO sebesar Rp 908,7 miliar atau Rp 681,5 miliar akan digunakan untuk ekspansi.

Dana untuk ekspansi tersebut diantaranya akan digunakan untuk menambah lahan, menggenjot proyek recurring income dan untuk ekspansi anak usahanya. "Rp 240 miliar akan digunakan untuk proyek recurring income," ujar direktur keuangan PPRO, Indaryanto.

Sementara, Rp 360 miliar akan digunakan untuk akusisi lahan dan sisanya Rp 81,5 miliar akan digunakan untuk modal anak usahanya. Adapun proyek recurring income yang ditargetkan perseroan tahun ini diantara membangun mall di Grand Kamala Lagoon Bekasi serta mengakuisisi mall dan Hotel di Balikpapan, Kalimantan Timur. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…