Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan - Pendidikan Vokasi Diminati Anak-Anak Pesisir

NERACA

Jakarta -  Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia  Kelautan Perikanan (BPSDM KP),  Suseno Sukoyono menyebutkan anak-anak pesisir sangat tertarik dengan pendidikan vokasi. Mengingat pendidikan vokasi bisa tampil dan mendapat penghargaan International. Tapi yang terpenting adalah dengan pendidikan vokasi dapat mengelola dan membangun kelautan dan perikanan nasional lebih baik ke depan.

“Untuk membangun dan  mengelola laut dan perikanan adalah di mulai dari manusia. Dan dengan adanya pendidikan vokasi sekarang anak-anak nelayan atau pesisir banyak sekali yang tertarik dengan pendidikan vokasi,” kata Suseno, sesaat setelah acara bedah buku yang berjudul “Membangun Laut, Membangun Manusia”, di Jakarta, Senin (13/7) kemarin.

Oleh karenanya lanjut Suseno, ke depan porsi anggaran  BPSDM KP akan terus diperbanyak untuk dilapangan. Dimana pada tahun ini sendiri dari anggaran sebesar Rp 100 milliar, 87 persennya untuk lapangan membangun pendidikan dan lain-lain.

“Tahun depan ada wacana kenaikan anggaran jika memang itu benar diharapkan anggaran untuk pendidikan kelautan dan perikanan bisa di tambah. Karena membangun tentu di mulai dari manusianya. Jika manusianya berkualitas, maka pembangunanya ikut berkualitas,” tambahnya.

Menurutnya, setidaknya ada empat hal yang perlu mendapatkan perhatian untuk membangun kelautan dan perikanan ke depan, yaitu keberlanjutan sumberdaya alam yang ada di laut, khususnya sumberdaya ikan, dukungan SDM andal, infrastruktur, dan sistem kelembagaan. Dari keempat hal tersebut, keberadaan SDM unggul menjadi kunci utama keberhasilan pembangunan kelautan dan perikanan.

Karena itu, menurut Suseno, sudah saatnya Indonesia memiliki grand design pembangunan kelautan dan perikanan yang berpihak pada pengembangan SDM Indonesia di masa yang akan datang. Indonesia akan lebih maju kalau didukung oleh SDM yang baik dan bertanggungjawab. Selain itu juga perlu terus dikembangkan wirausaha-wirausaha baru berbasis sumberdaya kelautan dan perikanan. Hal ini dimaksudkan guna mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumberdaya tersebut untuk kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Banyak potensi bisnis di sektor kelautan dan perikanan yang dapat dikembangkan secara baik.

Berdasarkan hal tersebut, lanjutnya, pembangunan kelautan dan perikanan lima tahun ke depan akan lebih efektif dimulai dengan terus mengembangkan kualitas dan kuantitas SDM kelautan dan perikanan. Tanpa adanya upaya pengembangan SDM tersebut, visi Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi-JK untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia dikhawatirkan kurang optimal dan mengalami kondisi yang sama dengan pembangunan kelautan dan perikanan tahun-tahun sebelumnya. Karena itu, diperlukan keberpihakan dalam pembangunan SDM tersebut.

Untuk itulah BPSDM KP hadir di tengah-tengah masyarakat untuk meningkatkan kapasitas SDM kelautan dan perikanan melalui pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan. “Mengelola laut pada dasarnya adalah mengelola manusia. Manusia yang membuat regulasi laut. Bila manusia baik, laut pun akan membawa berkah,” paparnya.

Pendidikan yang diselenggarakan menggunakan sistem pendidikan vokasi dengan pendekatan teaching factory yang menghadirkan dunia usaha dan dunia industri ke dalam kampus. Pendekatan ini menggunakan porsi 70% praktek dan 30% teori untuk tingkat pendidikan menengah serta 60% praktek dan 40% teori untuk tingkat pendidikan tinggi. Peserta didiknya terdiri dari 40% anak pelaku utama kelautan dan perikanan, 40% masyarakat umum, dan 20% mitra kerja sama.

Lulusan pendidikan ini “laris manis” di dunia kerja karena hampir semuanya sudah direkrut perusahaan kelautan dan perikanan sebelum wisuda. Pendidikan tersebut dilakukan di sembilan Sekolah Usaha Perikanan Menengah tiga Politeknik Kelautan dan Perikanan (Poltek KP), serta satu Sekolah Tinggi Perikanan di lima kampus. Selain itu, KKP mulai mengembangkan 10 Poltek KP di berbagai daerah di Indonesia secara bertahap.

Di bidang pelatihan, BPSDM KP memiliki enam Balai Diklat. Untuk memperlancar jangkauan pelatihan bagi masyarakat, BPSDM KP mendirikan Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) sebanyak 429 di berbagai daerah. Pelatihan yang dilaksanakan terdiri dari bidang perikanan tangkap, permesinan kapal perikanan, perikanan budidaya, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, kerajinan kekerangan, manajemen wirausaha, konservasi perairan, dan pemantauan kapal perikanan (observer). Lulusan pelatihan ini perlu dibekali sertifikasi berstandar internasional untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing.

Selain itu, akan dilakukan pengembangan 24 techno park (taman teknologi) kelautan dan perikanan, yang pada tahun ini dimulai di Tegal, Banyuwangi, Bitung, dan Ambon. Techno park ini berperan penting di bidang pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan. Tujuannya adalah mencetak SDM kompeten, meningkatkan wirausaha baru, dan mengembangkan inkubator bisnis.

Sementara itu di bidang penyuluhan, BPSDM KP berkoordinasi dengan seluruh kabupaten/kota dan Provinsi di Indonesia. Berdasarkan data Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Kelautan dan Perikanan per 10 Juli 2015, total penyuluh perikanan sebanyak 13.621 orang, terdiri dari 3.249 penyuluh PNS, 1285 penyuluh Penyuluh Perikanan Bantu (PPB), 8.749 penyuluh swadaya, 205 PPB Daerah, 40 penyuluh swasta, dan 93 penyuluh honorer.

BERITA TERKAIT

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…

Pengembangan Industri Pengolahan Kopi Terus Dirorong

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perkembangan industri pengolahan kopi nasional. Hal ini untuk semakin mengoptimalkan potensi besar…

Konsumsi Energi Listrik SPKLU Meningkat 5,2 Kali Lipat - MUDIK LEBARAN 2024

NERACA Jakarta – Guna memanjakan pemudik yang menggunakan kendaraan listrik EV (Electric Vehicle), 1.299 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum…

BERITA LAINNYA DI Industri

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…

Pengembangan Industri Pengolahan Kopi Terus Dirorong

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perkembangan industri pengolahan kopi nasional. Hal ini untuk semakin mengoptimalkan potensi besar…

Konsumsi Energi Listrik SPKLU Meningkat 5,2 Kali Lipat - MUDIK LEBARAN 2024

NERACA Jakarta – Guna memanjakan pemudik yang menggunakan kendaraan listrik EV (Electric Vehicle), 1.299 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum…