BI Diprediksi Tahan Suku Bunga Acuan

 

 

NERACA

 

Jakarta - Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk Glen Glenardi memprediksi bank sentral akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI rate) pada posisi 7,5 persen pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia periode Juli 2015. "Sebenarnya tergantung dari sisi melihatnya, kalau dari sisi inflasi dengan adanya lebaran ini kan inflasi year on year masih tujuh persen sekian. Jadi saya perkirakan suku bunga masih akan tetap," ujar Glen di Jakarta, Selasa (7/7).

Namun, lanjut Glen, pihaknya berharap BI rate dapat turun setidaknya 25 basis poin sehingga dapat kembali menggairahkan sektor riil. "Ya plus-minus lah, inflasi harus dijaga tapi pertumbuhan juga harus dijaga kan. Tinggal mana yang jadi prioritas," kata Glen. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 18 Juni 2015 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 7,5 persen yang merupakan keempat kalinya secara berturut-turut setelah diturunkan 25 basis poin pada Februari 2015.

Bank sentral juga memutuskan untuk mempertahankan suku bunga Deposit Facility 5,5 persen dan Lending Facility pada posisi 8,0 persen. Keputusan tersebut dinilai sejalan dengan upaya untuk menjaga agar inflasi berada pada sasaran inflasi empat plus minus satu persen di 2015 dan 2016, serta mengarahkan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat dalam kisaran 2,5-3,0 persen terhadap PDB dalam jangka menengah.

Bauran kebijakan Bank Indonesia tetap fokus pada upaya menjaga stabilitas makroekonomi di tengah berlanjutnya ketidakpastian ekonomi global. Selain itu, BI juga ingin tetap menjaga momentum pertumbuhan ekonomi melalui penerbitan ketentuan terkait dengan pelonggaran kebijakan makroprudensial.

Pada 18 Juni lalu, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 7,5 persen yang merupakan keempat kalinya secara berturut-turut setelah diturunkan 25 basis poin pada Februari lalu.

Bank Indonesia juga memutuskan, untuk mempertahankan suku bunga Deposit Facility 5,5 persen dan Lending Facility pada level 8 persen. "Keputusan tersebut sejalan dengan upaya untuk menjaga agar inflasi berada pada sasaran inflasi 4 plus minus 1 persen di 2015 dan 2016, serta mengarahkan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat dalam kisaran 2,5 - 3 persen terhadap PDB dalam jangka menengah," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara.

Tirta menuturkan, bauran kebijakan Bank Indonesia tetap fokus pada upaya menjaga stabilitas makroekonomi di tengah berlanjutnya ketidakpastian ekonomi global. Selain itu, lanjut Tirta, bank sentral juga ingin tetap menjaga momentum pertumbuhan ekonomi melalui penerbitan ketentuan terkait dengan pelonggaran kebijakan makroprudensial. "Untuk saat ini kita tentunya akan berhati-hati mempertahankan BI rate, tapi pertumbuhan ekonomi yang menurun juga terus menjadi perhatian kita," kata Tirta.

Ia menambahkan, pihaknya juga terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dalam mengendalikan inflasi dan defisit transaksi berjalan, serta dalam mempercepat stimulus fiskal guna mendorong pertumbuhan ekonomi. "Untuk itu, Bank Indonesia mendukung upaya Pemerintah Pusat dan Daerah untuk mempercepat realisasi pencairan anggaran termasuk proyek-proyek infrastruktur dan melanjutkan berbagai kebijakan struktural guna mendorong perbaikan prospek ekonomi Indonesia ke depan," ujar Tirta.

BERITA TERKAIT

Pengamat: Aksi Merger-Akuisisi Berpotensi Dorong Industri Asuransi dan Skala Ekonomi Besar

  NERACA Jakarta-Aksi merger-akuisisi perusahaan asuransi dinilai akan menciptakan industri dengan permodalan yang kuat, sehingga turut menopang perekonomian Tanah Air.…

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pengamat: Aksi Merger-Akuisisi Berpotensi Dorong Industri Asuransi dan Skala Ekonomi Besar

  NERACA Jakarta-Aksi merger-akuisisi perusahaan asuransi dinilai akan menciptakan industri dengan permodalan yang kuat, sehingga turut menopang perekonomian Tanah Air.…

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…