Pasar Khawatirkan Efek Psikologi Yunani

NERACA

Jakart – Gagal bayarnya negara Yunani untuk membayar utang, menjadi tren sentiment negatif terhadap laju indesk harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Bahkan kondisi yang lebih buruk lagi adalah efek psikologisnya terhadap industri pasar modal dalam negeri.

Kata Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio, dampak psikologis dari kejadian Yunani lebih menakutkan untuk pasar modal Indonesia bila dibandingkan dengan pelambatan ekonomi dan kinerja sektor riil di dalam negeri,”Dampak psikologis Yunani lebih menakutkan, tapi performance emiten kita bagus, hari ini ada perusahaan listing, besok ada listing, minggu depan ada listing juga. Kalau bekerja keras, kita bisa bertahan dari dampak Yunani,”ungkapnya di Jakarta, Selasa (7/7).

Dia menuturkan, sentimen negatif dari global pun tidak hanya dari Yunani saja, tapi juga harus melihat ekonomi Tiongkok yang sedang melambat."Meski melambat, pemerintah mereka (Tiongkok) sudah memasukkan dana, memang market cap kita lebih kecil, tapi market kita bagus untungnya," tutur Tito.

Meski ada dampak dari perekonomian global, Tito memiliki keyakinan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan bakal tumbuh positif di tahun ini. "Kinerja IHSG kita bagus, asalkan fundamental dan kinerja emiten kita bagus," ujarnya singkat.

Selain itu, kinerja IHSG juga harus didukung oleh pemerintah yang mengoptimalkan penyerapan anggaran belanja APBN-P 2015 di semester dua tahun ini."Infrastruktur tetap dibangun, sehingga roda ekonomi tetap berjalan, pasar lokal kita jadi lebih bagus, jikalau manfaatkan anggaran itu,”kata Tito.

Tercatat indeks BEI pada perdagangan Selasa dibuka menguat 1,54 poin atau 0,03% menjadi 4.918,28, dan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 0,39 poin (0,05%) ke level 843,40,”Reaksi pelaku pasar di bursa saham terhadap hasil referendum Yunani yang menolak penawaran kelanjutan bailout diikuti persyaratan penghematan yang lebih ketat cenderung mulai mereda. Bursa saham di kawasan Asia kembali bergerak menguat setelah pada awal pekan kemarin (Senin, 6/7) terkoreksi tajam," kata Kepala Riset Universal Broker, Satrio Utomo.

Satrio Utomo menambahkan bahwa sebagian pelaku pasar saham di dalam negeri juga mulai melakukan aksi beli meski terbatas, sehingga indeks BEI kembali berada di area positif. Menurut dia, sebagian pelaku pasar saham juga sedang menanti kelanjutan dari penanganan krisis utang Yunani pasca hasil referendum. Itu yang membuat pasar masih berhati-hati untuk mengambil posisi beli secara agresif.

Sementara itu, Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah menambahkan bahwa pasar saat ini menunggu setiap pernyataan dari pejabat bank sentral Eropa (ECB) atas rencana selanjutnya yang akan di lakukan dengan pinjaman darurat terhadap bank Yunani,”Setiap pernyataan otoritas Eropa akan mempengaruhi bagi pergerakan indeks saham regional Eropa serta nerdampak ke kawasan lainnya, termasuk IHSG," kata Alfiansyah.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng dibuka menguat 132,41 poin (0,52%) ke level 25.368,69, indeks Nikkei naik 268,10 poin (1,33%) ke level 20.380,22, dan indeks Straits Times menguat 1,10 poin (0,03%) ke posisi 3.334,24. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…