Pasarkan Produk Reksa Dana Saham - Ashmore Gandeng Commonwealth Bank

NERACA

Jakarta – Perluas pasar reksa dana saham, PT Ashmore Asset Management Indonesia gandeng kerjasama dengan Commonwealth Bank Indonesia. Dimana melalui kerjasama tersebut, Ashmore meluncurkan produk reksa dana saham Ashmore Dana Ekuitas Nusantara dan Ashmore Dana Progresif Nusantara.

Presiden Direktur Commonwealth Bank Indonesia Tony Costa mengatakan, Commonwealth Bank dan Ashmore merupakan penyedia layanan keuangan terpercaya. Kerja sama itu akan menyediakan rangkaian produk investasi yang lebih beragam untuk kebutuhan investasi jangka panjang nasabah,”Melalui kerjasama ini, Commonwealth Bank menawarkan dua produk tersebut melalui 91 cabang di 32 kota di Indonesia,”ujarya di Jakarta, Selasa (7/7).

Dana Progresif Nusantara telah memenangkan Best Mutual Award 2015 untuk kategori reksa dana saham dengan dana kelolaan (asset under management/AUM) lebih dari Rp 1 triliun dari salah satu lembaga penyedia informasi dan riset pasar modal. Reksa dana ini fokus pada saham berkapasitas kecil (small cap). Sebanyak 50,95 persen produk ini diinvestasikan di emiten-emiten dengan market cap kurang dari Rp 30 triliun.

Total dana kelolaan reksa dana ini sebesar Rp 2,97 triliun dengan jumlah unit penyertaan 2,2 miliar. Harga per unit Rp 1.325,23 dengan minimal pembelian awal Rp 200 ribu dan biaya pembelian maksimal 2%. Kemudian minimal pembelian selanjutnya Rp 100 ribu dan minimal penjualan kembali Rp 100 ribu. Biaya penjualan kembali kurang dari 1 tahun maksimal 2 persen, antara 1-2 tahun maksimal 2% dan lebih dari 2 tahun nol persen.

Sementara, Dana Ekuitas Nusantara fokus pada saham-saham berkapasitas besar (large cap) dengan market cap lebih dari Rp 30 triliun. Kedua produk ini ditujukan untuk keuntungan jangka panjang dengan investasi pada sekutitas saham.

Total dana kelolaan reksa dana ini sebesar Rp 1,4 triliun dengan jumlah unit penyertaan 1,1 miliar. Harga per unit Rp 1.217,03 dengan minimal pembelian awal Rp 200 ribu dan biaya pembelian maksimal 2 persen. Kemudian minimal pembelian selanjutnya Rp 100 ribu dan minimal penjualan kembali Rp 100 ribu. Biaya penjualan kembali kurang dari 1 tahun maksimal 2 persen, antara 1-2 tahun maksimal 2 persen dan lebih dari 2 tahun nol persen. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…