NERACA

Lebak - Dinas Koperasi (Dinkop) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten pada Hari Koperasi ke-68 tahun 2014 menggelar pameran produk usaha kecil dan menengah guna menumbuhkan ekonomi kreatif di masyarakat.

"Kegiatan pameran ini menampilkan produk usaha kecil dan menengah (UKM) dan berlangsung sepekan," kata Kepala Bidang Kelembagaan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kabupaten Lebak, Asep Wahyudin saat dihubungi di Lebak, Senin (6/7).

Asep juga mengatakan, penyelenggaraan kegiatan pameran tersebut bertujuan untuk mempromosikan produk-produk unggulan di Kabupaten Lebak agar diketahui masyarakat luas. Selain itu juga memotivasi masyarakat agar menggeluti usaha ekonomi kreatif guna mengatasi kemiskinan. Sebab ekonomi kreatif di masyarakat tersebut cukup berpeluang untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Pada pameran itu menampilkan berbagai produk unggulan hasil UKM Kabupaten Lebak antara lain makanan tradisional, batik Baduy, gula semut, emping, sale dan aneka kerajinan bambu. Selain itu juga menampilkan komoditas produk perkebunan, pertanian,perikanan dan peternakan.

"Kami berharap produk-produk UKM itu dapat dilirik oleh masyarakat karena bisa mendorong pertumbuhan ekonomi daerah," ujarnya.

Menurut dia, selama ini, pertumbuhan lembaga koperasi di Kabupaten Lebak berkembang pesat di 28 kecamatan. Bahkan, perguliran dana hingga mencapai Rp255 miliar dari 791 unit dengan anggotanya sebanyak 85.347 orang. Mereka lembaga koperasi tersebut bergerak di berbagai bidang usaha antara lain kerajinan tangan, anyaman bambu dan makanan olahan tradisional. Mereka para pelaku usaha itu dengan nilai investasi modal antara Rp5--Rp10 juta.

"Kami mendorong para pelaku UKM bisa memperkuat lembaga koperasi sehingga bisa menumbuhkan ekonomi masyarakat juga menyerap lapangan pekerjaan," katanya. Pemerintah daerah terus melakukan pembinaan terhadap pengelola koperasi yang ada di masyarakat agar keberadaan koperasi berkembang. Ant