Bolt Targetkan Listing September 2015

NERACA

Jakarta- Komitmen PT Internux, penyedia jasa internet merek Bolt untuk segera menjadi perusahaan publik sangat besar dan bahkan perseroan berambisi sudah bisa listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada September mendatang,”Perseroan sangat antusias untuk menyelenggarakan penawaran saham perdana atau initial public offering, Selasa pekan lalu baru saja mini expose dan rencananya September sudah bisa listing,”kata Harianda Noerlan, Sekretaris Perusahaan PT First Media Tbk (KBLV) di Jakarta, Senin, (6/7).

Internux menggunakan laporan keuangan Maret sebagai dasar valuasinya. Adapun, PT Ciptadana Securities berlaku sebagai penjamin emisi atau underwriter IPO ini. Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengungkapkan bahwa Internux akan melepas sekitar 20% sampai 25% saham ke publik. Di situ, tak semuanya penerbitan saham baru. Melainkan ada pula divestasi saham pendirinya.
Lalu Direktur Utama Ciptadana Securities Ferry Budiman Tanja menyebut, Internux mengincar dana sekitar Rp 500 miliar sampai Rp 700 miliar dari IPO ini. Meski begitu, Harianda bilang bahwa dana tersebut tak mencukupi untuk kebutuhan ekspansi Internux. "Nilainya tak ada artinya dengan kebutuhan Internux," ujarnya.

Dia pun mengandaikan Internux seperti bayi. Untuk bisa tumbuh dengan baik, maka Internux membutuhkan banyaknya asupan susu. Adapun, aset Internux tercatat sekitar Rp 3 triliun. Rinciannya yakni ekuitas Rp 750 miliar dan liabilitas sebesar Rp 2,25 triliun.

Sekedar informasi, KBLV memeluk langsung 39,35% kepemilikan di Internux. Kemudian, KBLV juga punya kepemilikan tak langsung melalui PT Mitra Mandiri Mantap yang menguasai 56,99% saham Internux. Sedangkan, saham MMM yang dimiliki KBLV sebesar 69,04%. Berarti, kepemilikan Grup Lippo di Internux sekitar 78,69%. Sedangkan sisanya, ada kepemilikan Mitsui & Co. Ferry mengaku belum mengetahui saham pendiri mana saja yang akan dilepas, termasuk investor Jepang tersebut.

Asal tahu saja, ini kedua kalinya Internux memaparkan rencana penawaran saham perdana (IPO) di hadapan pejabat BEI melalui mini expose. Sebelumnya, anak usaha ini menggunakan laporan keuangan Desember 2014 sebagai dasar valuasi. Namun, menurut BEI ada masalah terkait penghitungan net tangible asset. Sehingga, perseroan memutuskan untuk menunda IPO. (bani)

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…