Kabupaten Lebak - Distan Lebak Berharap Petani Dapat Asuransi

NERACA

Lebak - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, berharap petani yang mengalami gagal panen akibat kemarau panjang mendapat asuransi maupun kompensasi dari pemerintah sehingga bisa kembali tanam pada musim hujan mendatang.

"Kami minta asuransi atau kompensasi itu berbentuk bantuan benih dan pupuk untuk meringankan beban ekonomi petani," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak Wismaryoto di Lebak, Senin (6/7).

Wismaryoto mengatakan pemberian asuransi dan kompensasi bagi petani gagal panen akibat kemarau itu perlu dilakukan guna mendukung program swasembada pangan. Selain itu, juga meringankan beban ekonomi petani karena mereka saat ini kesulitan modal untuk melaksanakan tanam kembali pada musim penghujan. Oleh karena itu, pemberian asuransi maupun kompensasi terhadap petani yang gagal panen sangat diperlukan intervensi dari pemerintah.

Diperkirakan tanaman padi di Kabupaten Lebak gagal panen di atas 40 ribu hektare akibat kekeringan yang melanda di 28 kecamatan setelah sumber mata air, situ dan danau mengering. Kemungkinan kemarau panjang itu hingga berlangsung September berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Serang. "Kami minta bantuan itu dapat mendorong program swasembada pangan," katanya.

Menurut dia, jumlah lahan puso akibat kekeringan di Kabupaten Lebak hingga kini masih dilakukan pendataan. Namun, sebagian besar lahan puso itu berada di lahan-lahan marjinal yang tidak memiliki sumber air juga saluran irigasi. Lahan marjinal itu, lanjut dia, tentu tidak bisa diselamatkan tanaman melalui cara pompanisasi.

"Kami berharap asuransi atau kompensasi bisa dicairkan Oktober-November 2015 dan bisa melaksanakan tanam serentak," ungkap Wismaryoto.

Berdasarkan pantauan, ribuan hektare tanaman padi tersebar di 28 kecamatan di Kabupaten Lebak mengalami kekeringan akibat sebulan terakhir ini tidak turun hujan.

Ketua Kelompok Mina Tani Desa Pasar Keong Sarip mengatakan kemarau tahun ini diperkirakan petani di wilayahnya mengalami kerugian cukup besar akibat kemarau panjang. Bahkan, saat ini kondisi tanaman padi terancam mati dan tidak tumbuh subur karena kekeringan itu.
 

"Kami berharap petani dapat kompensasi maupun asuransi agar bisa kembali tanam pada musim hujan, karena areal persawahan di wilayahnya gagal panen akibat kemarau," katanya. Ant

 

 

 

BERITA TERKAIT

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…

Pemkot Tangerang Ajak Perusahaan Multinasional Tanam Modal Investasi

NERACA Tangerang - Pemerinta Kota Tangerang, Banten mengajak perusahaan multinasional untuk menanamkan modal bisnisnya karena Kota Tangerang memiliki tren positif pengembangan investasi.…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…

Pemkot Tangerang Ajak Perusahaan Multinasional Tanam Modal Investasi

NERACA Tangerang - Pemerinta Kota Tangerang, Banten mengajak perusahaan multinasional untuk menanamkan modal bisnisnya karena Kota Tangerang memiliki tren positif pengembangan investasi.…