Kasus Yunani Buat Pelajaran

 

Ketika PM Yunani, Alexis Tsipras, bersikeras tak mau memenuhi syarat-syarat yang diajukan konsorsium kreditur untuk menambah lagi utang agar Yunani bisa  melunasi tagihan IMF, Tsipras bahkan mengatakan, keluar dari persekutuan akan menjadi langkah yang tak bisa diubah dan awal dari berakhirnya Uni Eropa.

Tsipras menolak syarat pemberian dana talangan 7 miliar euro lebih. Dana ini mencakup berbagai pengetatan, termasuk anggaran pensiun, selain menaikkan pajak.  Menurut Tsipras, kebijakan itu justru akan semakin memperparah ekonomi. Ini karena seperempat dari angkatan kerja di Yunani penganggur. Lalu dia mencoba berlindung di balik keputusan rakyatnya melalui referendum untuk tidak mengambil tanggung jawab sendiri atas masalah yang sangat berat tersebut.

Sebelumnya Yunani sudah mendapatkan bantuan 240 miiar euro atau lebih dari Rp 3.500 triliun sejak 2010, namun ekonomi Yunani tetap terpuruk dan hingga kini negeri itu masih terlilit utang. Padahal sejumlah negara zona euro lainnya yang sempat mengalami krisis finansial sudah mulai membaik, dan pertumbuhan ekonominya mulai bergerak positif.

Kini Yunani harus menggelar referendum (5 Juli 2015) untuk meminta pendapat rakyat, apakah akan negeri itu harus menjalankan semua persyaratan yang diminta, termasuk penghematan untuk mendapatkan bantuan keuangan dari IMF, atau menolak berbagai persyaratan reformasi ekonomi meski berisiko bangkrut?

Kita melihat  penyebab utama krisis finansial di Yunani antara lain dampak krisis finansial global.
Setelah bergabung dengan zona mata uang euro pada 1 Januari 2001, Yunani yang memiliki banyak utang langsung menjadi korban pertama krisis finansial global yang muncul pada 2007-2008. Imbas krisis finansial global ini tak hanya dirasakan Yunani, namun juga membebani 19 negara zona euro karena harus ikut membantu membenahi perekonomian negeri itu.

Perlahan-lahan krisis finansial Yunani memburuk. Utang negara mencapai 107% dari penghasilan nasional pada 2007 menjadi 177% pada tahun lalu. Angka ini jauh di atas batas yang ditetapkan Uni Eropa yaitu maksimal 60%. Berdasarkan data badan pengelolaan utang Yunani, pada April 2015 beban utang negara itu mencapai 316miiar euro atau sekitar Rp 4.740 triliun alias 174,7% di atas PDB.

Kemungkinan besar Tsipras mengambil inspirasi dari keberhasilan Islandia, negara kecil di kutub utara yang  menolak utang baru dari IMF dan berusaha mengatasi krisis melalui caranya sendiri. Rakyat Islandia melalui “revolusi panci” melawan pemerintahan PM Geir Haarde kala itu yang condong menerima tekanan internasional. Kini, negeri kecil di wilayah utara Eropa itu sudah pulih dari krisis dengan tekad rakyatnya sendiri.

Adalah sangat mungkin rakyat Yunani akan meniru Islandia untuk menolak IMF dan konsorsium Eropa. Sebagai negara yang memiliki sejarah panjang dengan segudang kebanggaan masa lalu, rakyat Yunani mungkin tak sudi ditekan dan didikte pihak lain. Apalagi setelah pengalaman Islandia berhasil menentukan jalannya sendiri. Namun, terlalu riskan jika berkaca pada Islandia. Karena nilai utang Yunani jauh lebih besar dan problematikanya pun lebih rumit ketimbang Islandia.

Persoalannya sekarang apabila Yunani gagal bayar, apalagi keluar dari Uni Eropa. Maka dikhawatirkan terjadi rush seperti pekan lalu, saat terjadi penarikan uang hampir US$ 2 miliar sehingga membuat perbankan goyah. Sebab tanpa dukungan internasional, perekonomian Yunani akan makin sulit, angka pengangguran sudah pasti akan membengkak. Keadaan itu sangat mudah memicu keresahan dan kerusuhan sosial.

 

BERITA TERKAIT

IKN Magnet Investasi

  Eksistensi UU Cipta Kerja dinilai cukup strategis dalam memajukan perekonomian Indonesia. UU Cipta Kerja akan menjadi salah satu regulasi…

Persatuan dan Kesatuan

Pasca Pemilihan umum (Pemilu) 2024, penting bagi kita semua untuk memahami dan menjaga persatuan serta kesatuan sebagai pondasi utama kestabilan…

Laju Pertumbuhan Kian Pesat

  Pertumbuhan ekonomi sebagai sebuah proses peningkatan output dari waktu ke waktu menjadi indikator penting untuk mengukur keberhasilan pembangunan suatu…

BERITA LAINNYA DI Editorial

IKN Magnet Investasi

  Eksistensi UU Cipta Kerja dinilai cukup strategis dalam memajukan perekonomian Indonesia. UU Cipta Kerja akan menjadi salah satu regulasi…

Persatuan dan Kesatuan

Pasca Pemilihan umum (Pemilu) 2024, penting bagi kita semua untuk memahami dan menjaga persatuan serta kesatuan sebagai pondasi utama kestabilan…

Laju Pertumbuhan Kian Pesat

  Pertumbuhan ekonomi sebagai sebuah proses peningkatan output dari waktu ke waktu menjadi indikator penting untuk mengukur keberhasilan pembangunan suatu…