Minim Eksposure Dollar AS - Kinerja Keuangan Telkomsel Masih Aman

NERACA

Jakarta – Anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, tentunya memberikan dampak negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan yang menggunakan banyak dollar dan tidak terkecuali bagi perusahaan operator seluler. Namun PT Telkomsel memastikan, eksposure dollar AS masih aman dan tidak terlalu signifikan dampaknya terhadap pendapatan perseroan.

Direktur Utama PT Telkomsel, Ririek Andransyah meyakini melorotnya nilai rupiah terhadap dolar AS tidak berpengaruh banyak terhadap kinerja perseroan,”Kita tidak punya eksposur dolar dalam bentuk besar. Kebanyakan kita bertransaksi dalam bentuk rupiah. Jadi over all risiko terhadap dolar sangat kecil,”ungkapnya di Jakarta, kemarin.

Seperti diketahui, nilai rupiah terus mengalami penurunan terhadap dolar AS. Rabu kemarin harga dolar terhadap rupiah makin membengkak, yaitu sebesar Rp 13.330 per dolar. Ririek juga menjelaskan, melemahnya rupiah sempat berimbas pada turunnya harga saham induk perusahaan Telkomsel, PT Telkom. Namun hal itu tidak berkepanjangan, saham Telkom sudah kembali naik dan saat ini sudah mengalami pertumbuhan.

Selain itu, Ririek juga meminta pemerintah untuk menggunakan metode penghitungan tarif interkoneksi yang adil. Menurutnya, prinsip keadilan itu bisa dipenuhi bila pemerintah menghitung tarif interkoneksi berdasarkan investasi infrastruktur yang telah digelar operator,”Kalau ada satu operator yang hanya bangun infrastruktur di satu kota dan ada satu operator lagi bangun di seluruh Indonesia, masak tarifnya disamakan,”keluhnya.  

Dia menambahkan, metode penghitungan yang adil tersebut akan dapat merangsang operator untuk menggelar jaringan ke berbagai daerah. Saat ini, lanjutnya, Telkomsel paling dirugikan bila kalkulasi tarif interkoneski seperti selama ini tetap berlaku. Apalagi, dia memastikan perusahaanya akan terus menggelar jaringan ke barbagai daerah,”Ke depan, kalau tarif ditarik sama malah akan merugikan dan mematahkan semangat operator yang akan berinvestasi ke seluruh Indonesia,” ujarnya.

Saat ini pemerintah tengah menghitung ulang tarif interkoneksi. Regulator menginginkan agar tarif interkoneksi turun sehingga tarif ritel antaroperator (off net) juga terpangkas. Jika hal itu terwujud, pemerintah meyakini trafik antar operator akan meningkat sehingga pemain seluler tidak perlu berinvestasi tinggi untuk sekedar meningkatkan kapasitas dalam jaringan yang sama (on net).

Kemudian momentum ramadhan rupanya menjadi berkah bagi operator seluler untuk meraup banyak untung seiring derasnya trafik penggunaan voice. Bahkan Telkomsel memprediksi, pendapatan di malam Lebaran (Takbiran) tahun ini bakal tembus Rp 300 miliar. Nilai ini menunjukkan kenaikan dibanding malam Lebaran tahun 2014 kemarin yang sebesar Rp 270 miliar.

Kata Direktur Sales dan Marketing Telkomsel, Mas'ud Khamid, hal ini dipicu terjadinya recharger yang naik hingga dua kali lipat dibanding hari biasanya. Pendapatan tersebut berasal baik melalui voice, SMS maupun data,”Kita tahun lalu malam Lebaran pendapatan mencapai Rp 270 miliar, tahun ini proyeksinya Rp 300 miliar semalam. Jadi, benar Telkomsel membuktikan malam Ramadan itu rahmat,”tuturnya.

Sementara, bila dihitung dari Juni ke Juli (month on month) terjadi pertumbuhan pendapatan 9%. Dimana momentum Lebaran sendiri memberikan dampak langsung 5,5%. Ini terjadi karena di periode ini harinya lebih banyak satu hari. Adapun, jumlah pelanggan Telkomsel hingga akhir kuartal I mencapai sebanyak 141 juta. Dari jumlah tersebut, 108 juta merupakan pelanggan aktif. Telkomsel mendefinisikan pelanggan aktif adalah pelanggan yang isi pulsanya lebih dari tiga kali dalam sebulan. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…