Operator seluler, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) melalui anak usahanya Smart Telecom menandatangani perjanjian kredit senilai US$ 300 juta dengan China Development Bank (CDB) pada 30 Juni 2015,“Fasilitas pinjaman ini dijamin secara pari-passu dengan jaminan yang sama untuk perjanjian-perjanjian kredit sebelumnya dari CDB yang telah ditandatangani masing-masing pada 29 Juni 2011 dan 25 Maret 2013,” kata Direktur Keuangan Smartfren Telecom, Antony Susilo dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Disebutkan, pinjaman tersebut memiliki jangka waktu delapan tahun. Fasilitas pinjaman ini akan digunakan untuk belanja modal pengembangan jaringan telekomunikasi. Selama 2015-2016, Smartfren mengalokasikan belanja modal US$ 400-US$ 500 juta. Selain dari pinjaman CDB, sisa kebutuhan ekspansi akan berasal dari vendor. Selama tahun ini, perseroan menganggarkan belanja modal US$200-US$ 300 juta.
Per 11 Juni 2015, perseroan telah menerbitkan obligasi wajib konversi (OWK) II senilai Rp 4,6 triliun. Perseroan memperkirakan bakal mengeluarkan tambahan OWK II senilai Rp 1-Rp 2 triliun sampai akhir 2015. Penggunaan OWK II tersebut akan diserap untuk modal kerja dan pelunasan pinjaman bank. (bani)
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) memutuskan membagikan dividen final tahun buku 2023 sebesar…
Di kuartal pertama 2024, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) membukukan laba bersih senilai US$67,6 juta atau setara Rp1,09 triliun (kurs…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) memutuskan membagikan dividen final tahun buku 2023 sebesar…
Di kuartal pertama 2024, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) membukukan laba bersih senilai US$67,6 juta atau setara Rp1,09 triliun (kurs…