Kabupaten Lebak - 285 Ha Sawah di Rangkasbitung Terancam Kekeringan

NERACA

Lebak - Seluas 285 hektare sawah di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten selama sepekan terakhir ini terancam kekeringan akibat memasuki musim kemarau di daerah itu.

"Kami terus melakukan upaya pompanisasi dengan menyedot air permukaan untuk menyelamatkan tanaman padi itu," kata Kasi Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Itan di Lebak, Rabu (1/7). 

Dia juga mengatakan, kemungkinan ancaman kekeringan itu bertambah karena saat ini curah hujan belum turun. Saat ini, pihaknya hanya melakukan pendataan persawahan di Rangkasbitung seluas 285 hektare dan dipastikan di daerah lain juga menjadikan ancaman kekeringan.

Sebagian besar tanaman padi yang terancam kekeringan itu memasuki tiga pekan setelah hari tanam. Selama ini, areal persawahan yang terancam kekeringan itu masuk kategori sawah tadah hujan tanpa memiliki jaringan irigasi.

Sedangkan, kondisi air Situ Cijoro dan Situ Cikuda yang ada di Rangkasbitung mengalami pendangkalan akibat kemarau tersebut."Kami tidak bisa berbuat banyak jika areal persawahan yang tidak memiliki sumber air," katanya.

Menurut dia, petani Rangkasbitung sudah menjadikan kebiasaan jika memasuki musim kemarau melakukan gerakan tanam, sehingga berdampak terhadap produksi dan produktivitas pangan. Sebab areal persawahan di sini tanpa memiliki jaringan infrastruktur irigasi dan jik musim kemarau dibiarkan begitu saja tanpa ditanami.

Karena itu, ia mengimbau petani ke depan agar bisa beralih pola tanam jika musim kemarau lebih cocok ditanami hortikultura. Sebab tanaman hortikultura tidak memerlukan pasokan air banyak.

"Kami yakin jika dua pekan tidak hujan dipastikan tanaman padi mati atau tidak tumbuh subur akibat kemarau itu," katanya.

Begitu pula, Samian, seorang petani Desa Rangkasbitung Timur Kabupaten Lebak mengaku dirinya bingung setelah melihat petak-petak sawahnya terbelah akibat kekeringan itu. Tanaman padi berusia 30 hari setelah tanam itu dikhawatirkan tidak tumbuh subur karena tanpa memiliki pasokan air. Sebab pasokan air dari Situ Cijoro mengalami pendangkalan sehingga mengancam tanaman padi. Ant

 

BERITA TERKAIT

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…