Heru Pambudi Resmi Jabat Dirjen Bea Cukai

 

 

NERACA

Jakarta – Menggantikan Agung Kuswandono yang dimigrasi ke Kementerian Kordinator bidang Kemaritiman, Heru Pambudi resmi menjabat sebagai Direktur Jenderal Bea Cukai. Pelantikan dipimpin langsung oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan dilaksanakan di Gedung Juanda I, Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (1/7).

Karir Heru bermula sebagai Kepala Kantor Pelayanan Tipe A 4 Tanjung Uban pada 2007, kemudian pindah menjadi Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A4 Sunda Kelapa pada tahun yang sama. Pria kelahiran Bondowoso 45 tahun silam sempat menjadi Kepala Subdirektorat Kerjasama Internasional III Direktorat Kepabeanan Internasional pada 2008, lalu menjadi Kepala Subdirektorat Peraturan dan Bantuan Hukum Direktorat PPKC pada 2008 dan Kepala Subdirektorat Intelijen Direktorat P2.

Di level eselon III Heru pernah menjadi Tenaga Pengkaji Bidang Pelayanan dan Penerimaan Kepabeanan dan Cukai pada 2010, Kepala Kantor Wilayah DJBC Sulawesi pada 2011, sebagai Direktur Fasilitas Kepabeanan pada tahun 2012, dan yang terakhir menjabat sebagai Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai sejak Maret 2015.

Dengan jejak karir yang panjang dalam bidang bea dan cukai, Bambang yakin Heru bisa membawa DJBC bisa langsung bekerja menyelesaikan segala kewajiban yang menjadi tugas DJBC, termasuk permasalahan dwelling time. "Hari ini melantik Heru Pambudi sebagai Dirjen Bea dan Cukai. Kami harap Pak Heru langsung tancap gas karena dia sudah lama menjadi orang Bea Cukai jadi tidak perlu ada pengenalan isu. Saya harap jajaran eselon II DJBC mendukung penuh beliau," pesan Menkeu Bambang.

Lantas, apa gebrakan yang akan dilakukan oleh Heru semasa ia menjabat sebagai bos bea cukai tersebut? Heru mengatakan, institusinya memiliki tiga peranan besar. Pertama, bagaimana Ditjen Bea Cukai memperlancar perdagangan dan memfasilitasi industri. Kedua, bagaimana Ditjen Bea Cukai melindungi masyarakat dan melindungi pengusaha. Ketiga, bagaimana peranan Ditjen Bea Cukai dalam memperkuat penerimaan.

"Pak Menkeu tadi sudah mengarahkan ketiga itu. Saya akan mulai dengan memperkuat nilai-nilai fundamental Kementerian Keuangan (Kemenkeu) karena ini penting. Nanti saya menjalankan beberapa strategi terkait dengan nilai-nilai sinergi," kata Heru. Langkah pertama yang akan dia lakukan yakni konsolidasi internal dan eksternal. Internal di Bea Cukai dan Kemenkeu, terutama dengan Ditjen Pajak. Kemudian eksternal dengan kementerian dan lembaga seperti Polri, TNI, Kejaksaan, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian.

Langkah selanjutnya adalah pelayanan. Pihaknya akan mendengarkan semua masukan dan keluhan yang disampaikan oleh partner kerja Ditjen Bea Cukai, serta melakukan integritas good governance dan inovasi. "Jadi, ini adalah nilai-nilai Kementerian Keuangan yang pertama kali saya akan buatkan strateginya," jelasnya.

Sementara itu, dalam pengawasan termasuk untuk narkotika, dirinya menjanjikan akan menerapkan risk management sekuat tenaga dengan memperkuat profiling dan pemetaan titik-titik rawan "Daerah-daerah rawan di pesisir Sumatera bagian Timur kita akan kuatkan dan patroli. Barang keluar dari Batam juga akan kita perkuat pengawasannya," janjinya.

Namun, dari semua itu yang terpenting, lanjut Heru yakni penerimaan yang memang menjadi prioritas bea cukai. "Kita akan fokus pada penelitian dokumen harga dan tarif bea keluar dan bea masuk. Untuk ilegal kita akan lakukan dengan cara patroli. kemudian untuk cukai adalah penindakan cukai ilegal. Ini sudah ada survey dari UGM dan kita akan langsung terapkan dan pakai untuk barang-barang ilegal," pungkas dia.

 

 

BERITA TERKAIT

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…