Buah untuk Berbuka dan Sahur

 

Buah Untuk Berbuka Puasa dan Sahur
Konsumsi buah saat sahur dan buah memiliki sejumlah manfaat bagi tubuh. Spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc. MS. Sp.GK, mengungkapkan tips memilih buah saat berbuka dan sahur. 
Mengandung serat. Fiastuti mengatakan, buah mengandung serat sehingga membuat proses pencernaan optimal. Hasilnya, saluran pencernaan pun terjaga kesehatannya. 
"Buah yang dipilih sebaiknya adalah buah kaya serat karena serat dapat membantu agar anak merasa kenyang lebih lama dan tetap menjaga kesehatan saluran pencernaanya," kata dia di Jakarta, Selasa. 
Sejumlah buah yang diketahui mengandung kadar serat cukup tinggi di antaranya, cranberries (4,6 gram per 100 gram), delima (4 gram per 100 gram), pir (3,1 gram per 100 gram), kiwi hijau (3 gram per 100 gram), pisang (2,6 gram per 100 gram) dan apel (2,4 gram per 100 gram). 
Mengandung indeks glikemik rendah. Indeks glikemik rendah akan membantu menjaga kadar glukosa darah lebih stabil sehingga membantu rasa kenyang bertahan lebih lama. 
Tinggi vitamin C. Vitamin C bermanfaat menjaga daya tahan tubuh. Fiastuti mengungkapkan, kebutuhan vitamin C bergantung pada usia seseorang. 
Dia mencontohkan, anak-anak membutuhkan sekitar 15-75 mg vitamin C per harinya. Sementara dewasa membutuhkan vitamin C sekitar 90 mg (laki-laki) dan 75 mg (perempuan). 
Menurut Fiastuti, di antara semua buah, kiwi menduduki posisi tertinggi dengan kandungan vitamin C tertinggi, yakni 142 mg per 100 gram. Angka ini, sekitar 30 kali dari kandungan vitamin C buah apel (4,6 mg per 100 gram). 
Selain itu, sejumlah buah yang diketahui mengandung vitamin C cukup tinggi di antaranya, pepaya (61,8 mg per 100 gram), stroberi (58,8 mg per 100 gram), jeruk (53,2 mg per 100 gram), mangga (27,7 mg per 100 gram) dan pisang (8,7 mg per 100 gram).
Saat puasa, usus akan mengecil karena tak ada makanan yang masuk. Makanan pertama yang Anda makan saat berbuka sangat penting untuk menyegarkan tubuh kembali, misalnya buah dan sayur yang mudah dicerna usus. Buah dan sayur apa saja yang cocok untuk berbuka puasa?
Selama berpuasa, tubuh tidak mendapatkan cukup energi sehingga harus menghancurkan lemak dan otot rangka untuk diubah menjadi energi. Ini artinya, makanan yang pertama kali Anda makan saat berbuka puasa sangat penting untuk kembali menyegarkan tubuh dan mendapatkan energi.
Makanan yang Anda makan saat berbuka puasa sebaiknya bukan makanan yang sulit dicerna, karena usus akan mengecil selama Anda berpuasa. Ruang dalam usus akan semakin mengecil karena tidak ada makanan yang melaluinya, sehingga dibutuhkan makanan yang mudah dicerna dan membutuhkan sedikit energi asimilasi (untuk mengubah makanan menjadi tenaga).
Jus buah segar atau buah-buahan adalah makanan mengandung banyak air dan mudah dicerna dengan sedikit asimilasi.
Semangka, anggur dan apel adalah buah-buahan yang dapat dengan mudah dicerna dan diasimilasi dan juga memberikan nutrisi dan energi. Berbuka puasa sangat cocok dengan minum secangkir jus buah segar, diikuti oleh 2 cangkir campuran buah yang terdiri dari melon, anggur, apel dan pir.
Hindari buah jeruk dan nanas pada awal berbuka puasa, karena mungkin terlalu asam dalam perut dan bisa berbahaya bagi penderita maag atau asam lambung tinggi.
Sedangkan sayuran adalah sumber vitamin, mineral, fitonutrien dan zat lainnya. Jus sayuran organik sangat ideal setelah berpuasa.
Pilih sayuran organik karena bebas pestisida, herbisida, hormon, antibiotik dan bahan kimia berbahaya lainnya. Sayuran organik secara alami juga lebih tinggi kandungan antioksidan.
Minum segelas jus wortel segar adalah cara yang baik untuk berbuka puasa. Tambahkan sedikit seledri atau jus bit untuk membuat koktail sayuran bergizi. Salad dari sayuran hijau berdaun kecil seperti selada romaine, lobak, tomat dan mentimun juga mudah dikemas perut untuk mendapatkan nutrisi.

 

Konsumsi buah saat sahur dan buah memiliki sejumlah manfaat bagi tubuh. Spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc. MS. Sp.GK, mengungkapkan tips memilih buah saat berbuka dan sahur. Mengandung serat. Fiastuti mengatakan, buah mengandung serat sehingga membuat proses pencernaan optimal. Hasilnya, saluran pencernaan pun terjaga kesehatannya. "Buah yang dipilih sebaiknya adalah buah kaya serat karena serat dapat membantu agar anak merasa kenyang lebih lama dan tetap menjaga kesehatan saluran pencernaanya," kata dia di Jakarta, Selasa. 

Sejumlah buah yang diketahui mengandung kadar serat cukup tinggi di antaranya, cranberries (4,6 gram per 100 gram), delima (4 gram per 100 gram), pir (3,1 gram per 100 gram), kiwi hijau (3 gram per 100 gram), pisang (2,6 gram per 100 gram) dan apel (2,4 gram per 100 gram). Mengandung indeks glikemik rendah. Indeks glikemik rendah akan membantu menjaga kadar glukosa darah lebih stabil sehingga membantu rasa kenyang bertahan lebih lama. Tinggi vitamin C. Vitamin C bermanfaat menjaga daya tahan tubuh. Fiastuti mengungkapkan, kebutuhan vitamin C bergantung pada usia seseorang. 

Dia mencontohkan, anak-anak membutuhkan sekitar 15-75 mg vitamin C per harinya. Sementara dewasa membutuhkan vitamin C sekitar 90 mg (laki-laki) dan 75 mg (perempuan). 

Menurut Fiastuti, di antara semua buah, kiwi menduduki posisi tertinggi dengan kandungan vitamin C tertinggi, yakni 142 mg per 100 gram. Angka ini, sekitar 30 kali dari kandungan vitamin C buah apel (4,6 mg per 100 gram). 

Selain itu, sejumlah buah yang diketahui mengandung vitamin C cukup tinggi di antaranya, pepaya (61,8 mg per 100 gram), stroberi (58,8 mg per 100 gram), jeruk (53,2 mg per 100 gram), mangga (27,7 mg per 100 gram) dan pisang (8,7 mg per 100 gram).

Saat puasa, usus akan mengecil karena tak ada makanan yang masuk. Makanan pertama yang Anda makan saat berbuka sangat penting untuk menyegarkan tubuh kembali, misalnya buah dan sayur yang mudah dicerna usus. Buah dan sayur apa saja yang cocok untuk berbuka puasa?

Selama berpuasa, tubuh tidak mendapatkan cukup energi sehingga harus menghancurkan lemak dan otot rangka untuk diubah menjadi energi. Ini artinya, makanan yang pertama kali Anda makan saat berbuka puasa sangat penting untuk kembali menyegarkan tubuh dan mendapatkan energi.

Makanan yang Anda makan saat berbuka puasa sebaiknya bukan makanan yang sulit dicerna, karena usus akan mengecil selama Anda berpuasa. Ruang dalam usus akan semakin mengecil karena tidak ada makanan yang melaluinya, sehingga dibutuhkan makanan yang mudah dicerna dan membutuhkan sedikit energi asimilasi (untuk mengubah makanan menjadi tenaga).Jus buah segar atau buah-buahan adalah makanan mengandung banyak air dan mudah dicerna dengan sedikit asimilasi.

Semangka, anggur dan apel adalah buah-buahan yang dapat dengan mudah dicerna dan diasimilasi dan juga memberikan nutrisi dan energi. Berbuka puasa sangat cocok dengan minum secangkir jus buah segar, diikuti oleh 2 cangkir campuran buah yang terdiri dari melon, anggur, apel dan pir.

Hindari buah jeruk dan nanas pada awal berbuka puasa, karena mungkin terlalu asam dalam perut dan bisa berbahaya bagi penderita maag atau asam lambung tinggi.Sedangkan sayuran adalah sumber vitamin, mineral, fitonutrien dan zat lainnya. Jus sayuran organik sangat ideal setelah berpuasa.

Pilih sayuran organik karena bebas pestisida, herbisida, hormon, antibiotik dan bahan kimia berbahaya lainnya. Sayuran organik secara alami juga lebih tinggi kandungan antioksidan.

Minum segelas jus wortel segar adalah cara yang baik untuk berbuka puasa. Tambahkan sedikit seledri atau jus bit untuk membuat koktail sayuran bergizi. Salad dari sayuran hijau berdaun kecil seperti selada romaine, lobak, tomat dan mentimun juga mudah dikemas perut untuk mendapatkan nutrisi.

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…