Bila Diperlukan - Konsumsi Suplemen Sebelum Berpuasa

Ahli kesehatan menuturkan, bagi mereka yang merasa kekurangan asupan mikronutrien saat berpuasa, tak ada salahnya mengonsumsi suplemen."Prinsipnya kalau memang tubuh masih membutuhkan, tidak disalahkan mengkonsumsi suplemen," ujar dr. Adhisti Pritalina dari Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta.

Menurut Adhisti, suplemen salah satunya berperan untuk meningkatkan imunitas tubuh. Namun, ia mengingatkan agar konsumsinya tidak dilakukan secara berlebihan dan dalam jangka panjang. "Suplemen bisa untuk menambah imunitas, asal tidak berlebihan dan tidak dipakai dalam jangka panjang," kata dia.

Adhisti mengatakan menambahkan, dalam memilih suplemen sebaiknya pilihlah yang berbahan dasar tumbuhan. Dia menambahkan, agar dapat tetap sehat selama menjalani puasa, kita disarankan menghindari makanan berkarbohidrat tinggi, menghindari makanan berlemak, berminyak atau santan dan memastikan tubuh terhidrasi dengan baik

Protein, jika Anda kurang mengonsumsi makanan cukup protein Anda bisa mendapatkannya melalui suplementasi protein. Protein layak menjadi sumber nutrisi utama baik saat sahur dan berbuka. Protein dicerna dan diserap tubuh secara perlahan dan konstan, sehingga dapat menyuplai tubuh secara berkala saat berpuasa. Suplementasi protein juga membantu menjaga kesehatan otot, kulit, rambut, dan membantu membangun jaringan tulang rawan.

Kebutuhan vitamin tubuh akan meningkat saat berpuasa. Beberapa vitamin yang penting untuk dikonsumsi setiap hari selama berpuasa adalah vitamin C, E dan D. Vitamin C membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Vitamin E bekerja sebagai antioksidan dan mencegah kulit kering selama berpuasa.

Sedangkan vitamin D berperan meningkatkan penyerapan kalsium dan mineral yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh saat berpuasa. Selain itu, vitamin D juga berperan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Inilah mengapa suplementasi vitamin sangat dibutuhkan jika Anda tidak bisa mendapatkannya dari makanan yang Anda konsumsi. Tak hanya vitamin, mineral juga merupakan nutrisi penting yang harus diperhatikan saat puasa. Kalsium adalah salah satunya. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan lesu dan menurunya daya tahan tubuh.

Kebutuhan kalsium orang usia 19-50 tahun adalah 1000 miligram per hari, namun kenyataannya, asupan kalsium orang Indonesia hanya sekitar 260-300 miligram per hari. Oleh karena itu, suplementasi kalsium sangat dianjurkan untuk kebutuhan tubuh Anda, terutama saat menjalani ibadah puasa.

Disisi lain Tidak seperti di negara-negara Muslim atau yang mayoritas penduduknya beragama Islam, di mana berbagai kegiatan sehari-sehari disesuaikan dengan pelaksanaan puasa, Muslim di Amerika berpuasa dengan tetap bekerja seperti biasa sebagaimana rekan-rekan mereka yang tidak berpuasa.

Ketika puasa Ramadan jatuh pada musim panas, tantangan yang dihadapi lebih besar, karena lamanya waktu puasa, seperti saat ini, sekitar 16 jam. Ditambah teriknya suhu udara yang kerap mencapai 40 derajad Celsius, puasa bisa membuat tubuh lemas, terutama pada orang-orang lanjut usia atau mereka yang banyak melakukan kegiatan fisik di luar rumah.

Tantangan berpuasa ini mendorong Azhak Hussam, pemilik sebuah perusahaan kosmetika di Garden Grove, California, mengembangkan apa yang disebut Ramadan Fasting Tablet, yaitu suplemen lengkap untuk mengurangi rasa lapar dan haus selama berpuasa.

Hussam mengatakan pil itu mengatur tubuh agar menyerap energi dari makanan sahur untuk membuat orang yang berpuasa tidak merasa lemas, sehingga bisa berpuasa dengan khusuk.

Dokter Mike Nassar, penasehat medis untuk produk itu, menambahkan bahwa rasa lapar dan haus bisa membuat orang tertekan. Dengan minum pil itu, katanya, orang yang berpuasa bisa menghilangkan pikiran tentang makan dan minum, sehingga bisa berkonsentrasi melakukan berbagai hal lain.

Pil dengan rasa cokelat Belgia, yang katanya murni terbuat dari sari tumbuhan dan sama sekali tidak mengandung zat kimia atau bahan-bahan hewani, itu telah disetujui Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika (FDA) dan disertifikasi halal oleh Badan Penasehat Pangan dan Nutrisi Islam Amerika (IFANCA).

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…