Peminat apartemen di Indonesia saat ini memiliki tambahan rujukan hunian vertikal lainnya yang berkonsep ramah lingkungan. Apartemen ini itu bernama Woodlandpark Residence, dan baru dilakukan ground breaking untuk pembangunan apartemen lima tower.

Apartemen ini adalah karya perdana  Daniland Group di bidanh residensial melalui PT Pardika Wisthi Sarana (PWS). Berada di atas tanah seluas 3,15 hektar,  apartemen memiliki fasilitas umum dan fasilitas sosial dengan luas sekitar 8000 m² .  Dari  sisa area yang boleh dibangun, yaitu 2,3 hektar, PT Pardika Wisthi Sarana hanya membangun 20%nya untuk bangunan apartemen. Luas ruang terbuka hijau yang mencapai 80% ininlah apartemen dengan ruang terbuka hijau yang paling besar di Jakarta.

“Ini adalah project  apartemen pertama kami. Kami mendapatkan banyak pelajaran penting dari pengalaman pengembang-pengembang apartemen terdahulu. Kami mendesain project  ini atas apa yang dibutuhkan masyarakat. Kami harap unit-unit yang kami tawarkan ini benar-benar dibeli oleh orang-orang yang membutuhkan hunian sehat dan hijau di bilangan Jakarta,” tutur Komisaris Utama Daniland Group, Emil Arifin, saat menjelaskan diferensiasi konsep Woodlandpark Residence.

Sedangkan ahli tata kota, Nirwono Yoga, menyambut konsep green property yang diusung apartemen ini. “Sebagai bentuk kepedulian terhadap keberlanjutan lingkungan, pengembang telah dan terus mencoba menerapkan 8 kriteria green property , antara lain konsep planning  and design , green open space , dan green transportation,” jelas Nirwono.

 “A place for healthy living”. inilah semangat yang bisa ditangkap dari konsep green apartemen ini. oleh Emil Arifin., president commisioner, PT Parhika Wisthi Sarana, mengucapkah hal tersebut dengan antusias. Tempat yang sehat berarti adalah tempat yang selaras antara fasilitas dan komunitas.

“Selain properti yang berkualitas, kami juga berkomitmen untuk membangun komunitasnya, misalnya dengan menyediakan fasilitas "Sky Lounge " yang menjadi tempat bersosialisasi antar penghuni apartemen di Tower Cendana dan Mahoni,” jelas Emil.