XL Axiata Siap Bersaing - Operator Seluler Berebut Saham Link Net

NERACA

Jakarta - Presiden Direktur PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengaku tertarik untuk menjajaki kemungkinan akuisisi sebagian saham PT Link Net Tbk (LINK) yang akan dilepas PT First Media Tbk (KBLV). Dijelaskannya, langkah XL untuk ikut dalam membidik saham Link Net sebagai bagian dari diversifikasi bisnis perseroan ke arah fixed connectivity. “Saat ini kami juga terbuka dengan beberapa opsi lain, termasuk bangun sendiri bersama operator lain. Kami akan mengambil opsi yang memiliki keekonomian paling baik,” ujarnya di Jakarta, Selasa (30/6).

Ditambahkannya, XL tidak menutup kemungkinan untuk bekerjasama dengan mitra lokal dan asing, termasuk juga dengan Indosat yang ikut dalam perburuan sebagian saham Link Net. “Kebetulan saat ini kami dengan Indosat sudah bekerjasama dalam bidang infrastruktur dan transmisi," katanya.

Presiden Direktur Indosat Alexander Rusli mengaku juga tertarik dengan Link Net karena memiliki keunggulan dari sisi basis pelanggan yang sudah matang untuk Fiber To The Home (FTTH). “Kalau bicara sinergi dengan XL (memburu saham Link Net), itu ide yang lucu juga dan menarik untuk dibahas,” ucapnya.

Sementara itu, Menkominfo Rudiantara mendukung langkah kedua operator jika bersinergi mengembangkan bisnis FTTH. “Keduanya kuat di mobile broadband, Indonesia memang lemah di FTTH. Kalau ada pemain seperti Indosat dan XL masuk, tentu akan mempercepat penetrasi FTTH,” pungkasnya.

Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menyatakan, langkah bersinergi antara XL dan Indosat lebih realistis ketimbang kedua operator memaksakan diri maju sendiri. “Kalau dilihat kondisi keuangan dari kedua operator itu, lebih baik mereka bersinergi saja. Bisa dari sisi jaringan atau membuat perusahaan patungan untuk menggarap layanan telepon, internet, dan TV (Triple play). Ini akan lebih efektif dari sisi keuangan dan bisa kompetitif menghadapi Telkom yang menguasai pasar Triple Play,” ujar dia.

Seperti diketahui, First Media akan melakukan divestasi 33,82% saham Link Net. Nilai dari saham yang dilepas kabarnya mencapai US$ 500 juta. First Media sendiri telah melepas 7,45% sahamnya atau 226,68 juta saham dalam Link Net di harga Rp 6.000 per saham pada Oktober 2014.

Sebelumnya, MNC digadang-gadang menjadi calon pembeli terkuat karena punya dana kas yang besar. Namun, sampai saat ini belum terjadi kesepakatan harga dengan MNC. Lippo Grup menawarkan harga yang cukup premium untuk melepas saham Link Net. Kabarnya, untuk memuluskan aksi korporasi itu, Lippo Grup sudah menunjuk Credit Suisse dan Citi Grup sebagai advisor. Manajemen LINK dan pihak Lippo Grup sendiri masih enggan menanggapi penjualan saham ini.

Hary Tanoesoedibjo, CEO MNC Grup mengakui ada penawaran tersebut. Namun, dia masih berpikir ulang karena harga yang ditawarkan Lippo terlalu tinggi. "Akuisisi itu, kita harus lihat harganya bagaimana. Kalau cocok, jalan," ujar Hary .

Hary tertarik menguasai Link Net karena ingin memperbesar bisnis broadband yang menjadi bisnis baru MNC Grup. Jika berhasil mengakuisisi Link Net, MNC Grup akan melakukan sinergi dengan televisi berbayar (pay TV) miliknya."Kami tidak hanya ingin mengembangkan pay TV saja, tetapi juga Pay TV yang ada internetnya," ujarnya. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…