Setiap Tahun - 100 Pelajar Indonesia Dapat Beasiswa Pendidikan di Rusia

Pendidikan memang menjadi suatu hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, suatu bangsa yang maju dapat tercermin dari kualitas pendidikannya. Honorary Consul dari Konsulat Rusia untuk Asia, Teoh Seng Lee, mengatakan pemerintah Rusia memberikan beasiswa bagi 100 orang pelajar asal Indonesia untuk mengenyam pendidikan tinggi di negara itu.

"Setiap tahunnya pemerintah Rusia memberikan 100 beasiswa bagi orang Indonesia. Untuk hal ini, anda dapat menghubungi perwakilan kami yang berada di pusat kebudayaan Rusia di Jakarta, ataupun, anda bisa menghubungi langsung pusat kebudayaan Rusia," katanya saat melakukan kunjungan di Rumah Dinas Wagub Kalbar di Pontianak.

Dia menjelaskan, untuk belajar di Rusia, ada dua jalur untuk mendukung hal itu. Pertama, apabila akan ada beasiswa maka calon mahasiswa itu dapat menghubungi pemerintah. Sedangkan, bagi yang berkeinginan melalui jalur mandiri, pemerintah Rusia melalui Lembaga StudyRusia, sehingga dapat menghubungi lembaga tersebut.

"Sekarang ada sekitar 400 mahasiswa asal Indonesia. Mereka dari Jawa, Sumatera hingga Kalimantan dan saya percaya jumlah mereka akan meningkat drastis nantinya," tuturnya.

Dia menjelaskan, ketika memulai membuka peluang pendidikan tinggi Rusia di Malaysia selama hampir 23 tahun, saat itu dalam satu tahun hanya ada pengiriman empat mahasiswa. Kemudian, tiba-tiba meningkat menjadi 30, 100, bahkan beberapa tahun lalu StudyRusia mengirim sekitar 600 mahasiswa dalam setahunnya. 

"Jadi, sejauh ini setidaknya sudah ada 7.000 mahasiswa Malaysia yang belajar di Rusia. Saya berkeyakinan bagi Indonesia setidaknya dalam 5 tahun kedepan akan ada lebih dari 1.000 mahasiswa setiap tahunnya yang belajar di Rusia, karena, untuk belajar di sana benar-benar sangat murah dari Jerman," katanya. 

Seperti diketahui, lanjutnya, untuk belajar di Jerman tidak dipungut biaya, namun biaya hidup di sana mahal. Dia pernah menghitung untuk hidup di Jerman, satu orang mahasiswa perlu mengeluarkan biaya sebesar 8 hingga 10 ribu Euro pertahun. 

"Tapi, jumlah total biaya hidup yang dapat anda keluarkan di Rusia hanya sebesar 400 Euro. Walaupun Anda juga harus membayar biaya berkuliah di sana," katanya.

"Tujuan kami ke Kalimantan Barat, untuk memperkenalkan pendidikan tinggi yang ada di Rusia. Saya sendiri sejak 23 tahun lalu sudah membuka perwakilan di Malaysia dan sudah banyak mahasiswa Malaysia yang belajar ke Rusia," tambahnya.

Dia menjelaskan, sejak dua tahun terakhir dirinya mulai menjajaki Indonesia dan berharap Indonesia akan memanfaatkan berbagai keuntungan dari pendidikan tinggi yang ada di Rusia. Terlebih, pemerintah Rusia juga memberikan banyak subsidi dan beasiswa pendidikan tinggi bagi masyarakat Indonesia.

Bahkan, katanya, subsidi yang diberikan itu tidak mendiskriminasi apakah mahasiswa itu orang Rusia ataukah dari negara lain. Semua orang membayar dengan harga yang sama, tidak seperti pendidikan tinggi yang ada di Amerika, Australia, ataupun di Inggris.

"Anda tahu bahwa mahasiswa asli Australia membayar biaya pendidikan lebih rendah, akan tetapi mahasiswa asing membayar 10 kali lebih besar.

Tapi untuk di Rusia tidak seperti itu, baik mahasiswa asli maupun asing dibebankan dengan pembayaran yang sama," katanya.

Dia menjelaskan, di Rusia ada sekitar 1.400 universitas dan sebagian besar menyediakan fasilitas asrama bagi mahasiswa dan disubsidi. Untuk harganya, setara dengan Rp700 ribu per tahun untuk tinggal di hostel/asrama.

Teoh Seng Lee menambahkan, sejak dua tahun lalu, dia mulai berkeliling di seluruh Indonesia, seperti dua bulan lalu dia berkunjung ke Papua. Saat ini dia berada di Pontianak dan mungkin bulan depan akan berkunjung ke provinsi lain.

Dia mendengar banyak hal tentang Pontianak dan pihaknya akan menyambut baik mahasiswa asal Pontianak untuk belajar di Rusia nantinya. Tapi, yang terpenting, pihaknya menawarkan jurusan maupun fakultas apa yang relevan dengan industri yang sedang berkembang di Pontianak atau Kalimantan. 

BERITA TERKAIT

Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak

  Tanamkan Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak NERACA Sidoarjo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital,…

SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia

  SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia NERACA Jakarta - SW INDONESIA mendorong mahasiswa akuntansi Sekolah…

Fasilitasi Anak Berolahraga untuk Cegah Perundungan

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan pencegahan perilaku perundungan (bullying) dapat dilakukan, salah satunya dengan memfasilitasi anak untuk berolahraga. "Kenapa terjadi…

BERITA LAINNYA DI

Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak

  Tanamkan Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak NERACA Sidoarjo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital,…

SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia

  SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia NERACA Jakarta - SW INDONESIA mendorong mahasiswa akuntansi Sekolah…

Fasilitasi Anak Berolahraga untuk Cegah Perundungan

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan pencegahan perilaku perundungan (bullying) dapat dilakukan, salah satunya dengan memfasilitasi anak untuk berolahraga. "Kenapa terjadi…