Janjikan Efisiensi Bagi Investor - Transaksi Pasar Modal Bisa Lewat BI

NERACA

Jakarta- Menjawab kebutuhan pelaku pasar modal akan tuntutan efisiensi dalam transaksi pasar modal, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) kembali melakukan terobosan besar dengan memperkenalkan fasilitas transaksi dana pasar modal melalui bank sentral atau Bank Indonesia (BI).

Kata Direktur Utama KSEI, Margeret Tang, hadirnya infrastruktur berupa fasilitas pelayanan transaksi di pasar modal melalui bank sentral, dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi investor serta memperkuat kemajuan industri pasar modal,”Banyak manfaat dari penggunaan fasilitas BI RTGS, disamping efisiensi juga memberikan likuiditas besar terhadap pasar modal,”ujarnya di Jakarta, Senin (29/6).

Margaret menegaskan, penggunaan sistem real time gross settlement (BI-RTGS) telah berlaku efektif tanggal 18 Junii 2015 yang diikuti oleh 20 bank kustodian secara serentak. Dimana implementasi tersebut merupakan tindak lanjut dari penandatanganan addendum perjanjian sistem BI-RTGS antara KSEI dan Bank Indonesia pada 28 Mei 2015.

Disebutkan, salah satu alasan diimplementasikan fasilitas tersebut adalah juga untuk memenuhi syarat dari International Organization of Securities Commissions yang merupakan asosiasi yang mengatur regulasi internasional untuk pasar modal. Dimana pada principle nomor 9 tentang penyelesaian dana, disebutkan bahwa institusi pasar keuangan harus melaksanakan penyelesaian dana menggunakan rekening giro pada bank sentral,”Tujuan dari kebijakan ini dimaksudkan pula untuk mitigasi risiko dan risiko likuiditas atas penyelesaian dana,”kata Margeret.

Alasan lainnya, lanjut Margeret, untuk memenuhi rekomendasi Financial Sector Assessment Program (FSAP) dan Financial System Stability Assessment (FSSA) dari International Monetary Fund (IMF) dan World Bank pada tahun 2010.

Sementara Deputi Gubernur BI, Ronald Waas menambahkan, penerapan sistem BI-RTGS dalam penyelesaian dana transaksi pasar modal merupakan salah satu upaya konkrit BI dalam menjalankan misi di bidang sistem pembayaran,”Kerja sama dan kolaborasi antara Bank Indonesia dengan OJK, KSEI, dan Bank Kustodian dapat memperkuat sistem pembayaran Indonesia, khususnya transaksi di pasar modal,"ungkapnya.

Dirinya menuturkan, penggunaan sistem BI-RTGS juga diharapkan akan bersinergi terhadap perekonomian, stabilitas moneter, serta stabilitas sistem keuangan, dengan memperhatikan aspek perluasan akses dan kepentingan nasional.

Selain itu, setelah adanya 20 Bank Kustodian yang menggunakan sistem BI-RTGS, ke depan akan dilakukan kepada seluruh perusahaan di bursa efek. Meskipun hal tersebut akan dilakukan secara bertahap."Akan dilakukan bertahap, ini kan baru Bank Kustodian, berikutnya perusahan efek kita akan tarik, akan dilakukan sistem ini, (pembayaran) Rupiah-Valas, saya lupa persisnya, akan ada tiga sampai empat tahap," tutup dia.

Adapun 20 Bank Kustodian yang telah menggunakan sistem BI-RTGS di antaranya Arta Graha, BCA, Bukopin, CIMB Niaga, Citibank, Danamon, DBS Indonesia, Deutsche Bank, HSBC, BII, Mandiri, Mega, BNI, Panin Bank, BPD Jabar Banten, Permata Bank, BRI, Standard Chartered, dan UOB Indonesia. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…