Kota Bandung - Permainan Tradisional Potensial Dukung Daya Saing

NERACA

Bandung - Permainan tradisional Indonesia memiliki potensi untuk mendorong daya saing pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akhir 2015."Permainan tradisional merupakan potensi karena di era sekarang, perdagangan yang semakin global justru membuat setiap daerah kearifan lokalnya akan menonjol," kata kata Pengamat Permainan Tradisional dan Dosen STSI Bandung Mochamad Zaini Arief di Bandung, Senin (29/6).

.Zaini mengatakan dari 2500 permainan tradisional yang ada di Indonesia, pasti memiliki nilai lokalitas tinggi dan keunikan yang beragam."Dari jumlah mainan tradisional yang banyak itu, akan muncul daya jual baik dari segi pariwisata, produk, atau apapun itu yang melalui permainan tradisional," kata Zaini.

Dari sisi produksi, Zaini tidak khawatir bahwa mainan tradisional akan hilang karena jumlah yang memainkannya di Indonesia cukup banyak. Selama masih ada anak yang bisa memainkannya, gampang saja untuk melakukan produksi alat mainan bila masih ada yang memainkan dan menggunakannya.

Ia mencontohkan sejumlah daerah yang memiliki para pengrajin mainan tradisional seperti di Tasikmalaya Garut dan Kuningan. Zaini juga mendukung produksi mainan tradisional itu dengan mengadakan perayaan permainan tradisional di tiap tahun.

"Salah satu yang kami lakukan adalah Alimpaido Permainan Tradisional yang digelar tiap tahun, itu cukup membantu para produsen mainan tradisional seperti gasing, egrang, gasing, sumpit, rorodaan dan peletokan untuk tetap eksis," kata Zaini. 

Dia juga mengatakan dengan adanya berbagai mainan tradisional yang berasal dari material berbeda-beda akan memunculkan keunikan ketika bersaing dengan produk-produk asing."Beberapa pengalaman yang saya alami di Turki, mereka kaget karena permainan tradisional kita menyenangkan sekali, saat di Ishikawa (Jepang) kita mengajak mereka bermain dan antusiasnya tinggi karena kebetulan saat itu sedang musim dingin sehingga mereka dibuat menjadi banyak bergerak, ini yang jadi nilai keunikan kita," tambah Zaini.

Media Pewarisan Tradisi

Sementara itu, Komunitas Hong yang merupakan kelompok pelestari permainan tradisional menjadikan kain sarung sebagai media pewarisan tradisi bagi generasi muda khususnya anak-anak."Kain sarung menjadi media alternatif permainan yang memiliki nilai filosofis kehidupan kepada anak-anak termasuk dalam pelestarian permainan tradisional," kata Pendiri Komunitas Hong Zaini Alif di Bandung, Minggu (28/6).

Dia juga mengatakan adanya kegiatan semacam ini merupakan bentuk kegelisahannya terhadap budaya sarung yang sudah mulai hilang. Menurut dia budaya sarung sudah mulai hilang karena banyak hal yang sudah tidak dilakukan oleh anak-anak sekarang. 

Ia mencontohkan mengaji sudah tidak di masjid lagi, kemudian sekarang penggunaan sarung sudah mulai digantikan oleh gamis."Saya khawatir kain yang menjadi lambang budaya kita ini hilang," kata Zaini saat ditemui di Bale Handap Selasar Soenaryo.

Zaini menceritakan sarung di masa kecilnya dapat dibentuk menjadi beberapa permainan yang menarik dan sangat dekat dengan budaya Indonesia."Dulu, 'Sasarungan' dapat dimainkan dalam bentuk momonyetan, ada balon-balonan sampai perahu-perahuan dari sarung. Ini cara mudah bagi anak-anak mengenal budaya bangsa sebagai cerminan diri kita," kata Zaini.

Zaini melihat dari permainan 'Sasarungan', anak-anak dapat belajar banyak nilai budaya leluhur mulai dari tolong-menolong, kegunaan sarung yang multifungsi sebagai ritual agama, sunatan, bahkan untuk menggendong orang. Ant

 

BERITA TERKAIT

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…