Sritex Tertarik Caplok Perusahaan Ritel Eropa

NERACA

Jakarta – Ambisi perusahaan garmen dan tekstil terintegrasi, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex merambah bisnis ritel bukan sekedar wacana. Lambat tapi pasti, perseroan mulai jajaki rencana beberapa perusahaan ritel yang bakal diakuisisi, kendatipun belum bisa ditargekan rencana masuk rambah bisnis ritel tersebut,”Kita belum bisa pastikan kapan masuk rambah bisnis ritel, tetapi itu jangka panjang. Namun yang pasti perseroan selalu terbuka untuk kerjasama atau akuisisi perusahaan ritel ketimbang membuka sendiri,”kata Direktur Keuangan Sritex Allan Moran Severino di Jakarta, Senin (29/6).

Allan menyebutkan, ada beberapa perusahaan yang menawarkan hal tersebut seperti perusahaan dari Singapura, Hong Kong, dan Eropa,”Kami lebih condong pada perusahaan yang di Eropa. Perusahaan ini selain bergerak di ritel, juga di segmen seragam. Mirip dengan kami. Nilai kerja samanya sekitar US$30 juta," ungkapnya.

Dia mengatakan perusahaan dari Hong Kong dan Singapura merupakan perusahaan yang murni bergerak dalam sektor ritel. Nilai kerja sama di Hong Kong mencapai lebih dari US$100 juta,”Ada pemegang saham mayoritas di perusahaan itu, sekitar 25% yang menawarkan sahamnya kepada kami. Yang dari Singapura nilainya tidak sebesar itu, yang ditawarkan sampai 100%," tambahnya.

Menurutnya, untuk memasuki bisnis downstream, perseroan lebih memilih untuk melakukan akuisisi atau bekerja sama dengan perusahaan yang telah aktif, dibanding mengembangkan sendiri sejak awal,”Kalau mulai sendiri lebih berat. Semuanya harus dimulai dari nol. Rencana untuk masuk ke downstream ini masih dijajaki, mungkin MoU-nya bisa akhir tahun, tapi pelaksanaanya tahun depan atau 2017," ungkapnya.

Kemudian berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) bakal membagikan dividen senilai total Rp100 miliar. Besaran tersebut setara dengan 17,9% dari laba bersih tahun buku 2014 sebesar US$ 45 juta. Adapun per sahamnya setara dengan Rp 5,378.

Allan menambahkan, sisa laba bersih akan dianggarkan untuk dana cadangan dan laba ditahan. Nantinya, laba ditahan akan digunakan untuk mendanai ekspansi serta untuk modal kerja perseroan. Sebelumnya, pada 2014 emiten tekstil dan garmen terintegrasi milik keluarga HM Lukminto tersebut membagikan dividen senilai Rp 37,18 miliar.

Tahun ini, guna menopang target kinerja, perseroan tengah menjajaki pasar ekspor baru yang sampai saat ini menyumbang separuh terhadap pendapatan total perseroan. Pengembangan pasar ekspor perlu dilakukan untuk menyiasati pelemahan ekonomi dalam negeri yang terjadi,”

  •  

Saat ini kami tengah menjajaki pasar Kamboja, Peru, dan Kosovo. Produk yang diutamakan tetap seragam militer dan institusi," ungkap Allan.

Dia menjelaskan, untuk di Kamboja, hal itu berawal dari saran Presiden Jokowi yang menyatakan potensi penggarapan seragam militer negara tersebut. Ia mengungkapkan, pihak Kamboja juga tertarik dan cukup serius. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…