Perbaiki Harga Saham - Trada Maritime Bakal Reverse Stock

NERACA

Jakarta – Dalam rangka perkuat likuiditas saham di pasar modal, perusahaan pelayaran PT Trada Maritime Tbk (TRAM) akan melakukan perubahan nilai nominal saham melalui penggabungan saham serta peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh atau reverse stock.

Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, TRAM akan reverse stock dengan meningkatkan nilai nominal saham sebanyak lima kali, yakni dari Rp 100 per saham menjadi Rp 500 per saham. Perseroan menunjuk perusahaan sekuritas PT Jasa Utama Capital untuk membeli saham odd lot, yakni saham yang kurang dari satu lot setelah reverse stock. Adapun harga pembelian sebesar Rp 61 per saham, berdasarkan harga selama 25 hari bursa sebelum adanya keterbukaan informasi mengenai reverse stock.

Pemegang saham yang telah reverse stock memiliki saham kurang dari satu satuan perdagangan (odd lot) dan tidak melaksanakan hak untuk menjual saham kepada perusahaan sekuritas akan tetap memiliki saham odd lot sesuai dengan hasil konversi. Sementara pemegang saham yang telah reverse stock memiliki pecahan saham tidak mencapai satu saham akan mendapat kompensasi pembulatan keatas.
Setelah reverse stock, susunan pemegang saham serta persentasi kepemilikan saham tidak mengalami perubahan. Aksi ini bertujuan untuk memperbaiki harga saham TRAM secara teoritis. Selain reverse stock, TRAM juga berencana meningkatkan modal dasar menjadi sebesar Rp 3,89 triliun dari sebelumnya Rp 1,5 triliun.

Aksi korporasi, reverse stock dan peningkatan modal dasar dimaksudkan sebagai langkah antisipasi perseroan untuk melakukan tindakan-tindakan korporasi di masa yang akan datang dalam rangka memperkuat struktur permodalan dan meningkat kinerja. Meski demikian, reverse stock dapat mempengaruhi volume perdagangan saham TRAM. Hal ini lantaran menurunnya jumlah saham beredar diiringi peningkatan harga saham per lembar sehingga dapat menyebabkan volume perdagangan menurun.

Maka untuk aksi tersebut, TRAM akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 5 Agustus mendatang. Selain itu, perseroan juga menargetkan melunasi utang senilai US$ 35 juta tuntas dalam tiga bulan ke depan. Pendanaan berasal dari pembayaran klaim asuransi dalam waktu dekat.

Direktur Utama Trada Maritime, Danny Demita pernah bilang, pelunasan utang senilai US$ 35 juta akan dibayarkan setelah masuk dana klaim asuransi dalam waktu dekat. “Perseroan telah melakukan berbagai upaya menuntaskan persoalan tersebut,”ujarnya.

Disebutkan, pinjaman itu berasal dari International Finance Corporate (IFC) sebesar US$ 35 juta. Awalnya, utang ini digunakan untuk membiayai modifikasi FSO Lentera Bangsa, namun kapal terbakar saat pengerjaan modifikasi. Kebakaran ini membuat perseroan dianggap gagal bayar.

Sementara itu, Direktur perseroan Ira Gardjito menambahkan, pelunasan technical default (notice of default/ NoD) utang akan menjadi fokus utama perseroan tahun ini. Sebab, predikat default tersebut mempersulit ekspansi perseroan ke depan.

Terkait kinerja keuangan, dia menjelaskan, perseroan merugi akibat penyesuaian nilai aset setelah kehilangan kapal Lentera Bangsa. Hampir semua kapal perseroan masih memiliki kontrak pengangkutan dan hanya lima kapal tongkang yang tidak memiliki kontrak.

Tahun lalu, Trada Maritime membukukan rugi bersih sebesar US$ 34,27 juta, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya dengan laba bersih US$ 1,63 juta. Sebaian besar kerugian dipicu penurunan nilai aset tetap hingga US$ 25,1 juta setelah kebakaran FSO Lentera Bangsa dan MV Samudera Bangsa pada 23 September 2011. (kon/bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…