Urai Kepadatan, ASDP Berlakukan Sistem Tarif Siang Malam

 

 

NERACA

 

Banten - PT ASDP Indonesian Ferry akan memberlakukan dua tarif berbeda antara siang dan malam pada saat puncak arus mudik H-4 sampai H-1 Idul Fitri 1436 H. "Nanti perbedaan tarif bisa 100 persen antara siang dan malam hari pada H-4 sampai H-1, khusus untuk roda dua dan mobil pribadi. Akan tetapi sampai saat ini besaran kenaikannya masih dalam pembahasan, belum ada keputusan," kata Direktur Utama PT ASDP Danang S Baskoro di Merak Cilego, Senin (29/6).

Danang mengatakan, dalam menghadapi arus mudik 2015, PT ASDP Merak berupaya mengkatkan pelayanan yang lebih baik terutama bagi para pemudik dari Jawa menuju Sumatera yang melalui Pelabuhan Merak. "Harapan kita mudik ke tempat tujuan berjalan aman, lancar dan selamat sampai tujuan," kata Danang.

Namun dengan kecenderungan setiap tahun jumlah pemudik terus meningkat terutama yang pakai sepeda motor dan kendaraan pribadi, sementara luas arela parkir di dermaga Pelabuhan tidak bertambah, sehingga perlu ada solusi untuk mengatasi penumpukan kendaraan. "Kedatangan penumpang ini harus dipecah, supaya tidak bertumpuk. Biasanya H-3, para pemudik datang ke pelabuhan setelah magrib, jam 7 masuk ke pelabuhan dan setelah jam 10 malam, yang datang kendaraan roda dua berbarengan dengan mobil pribadi," kata Danang.

Sehingga, kata dia, pelabuhan yang hanya sekitar lima hektar luasnya dan menampung kurang dari 5000 kendaraan, menjadi seperti 'banjir bandang' karena banyaknya kendaraan di dalam pelabuhan, bahkan menganteri sampai keluar dari pelabuhan. Oleh karena itu, kata dia, salah satu solusi untuk mengatasi penumpukan tersebut dengan diberlakukannya kenaikan tarif pada malam hari mulai H-4 sampai H-1 khusus untuk motor dan roda empat pribadi. "Untuk kendaraan lainnya seperti bus, truk tidak diberlakukan kenaikan tarif ini," katanya.

Ia mengatakan, kebijakan tersebut mulai diuji coba pada pelayanan arus mudik 2015 dan akan dievaluasi jika memang tidak efektif. Sebab setiap tahun pihaknya sudah menyapaikan melalui imbauan agar para pemudik tidak berbarengan pada waktu tertentu, supaya tidak ada penumpukan. Menurutnya, dengan tarif malam hari yang lebih mahal dan siang hari seperti biasanya tidak ada kenaikan, diharapkan bisa mengatasi penumpukan. Kebijakan tersebut akan diberlakukan di Pelabuhan Merak, Gilimanuk dan Ketapang mulai 13 sampai 16 Juli 2015 mulai pukul 18.00 WIB sampai pukul 06. 00 WIB.

Kepala Cabang ASDP Merak Yanus Lentanga mengatakan, terkait besaran kenaikan tarif pada malam hari tersebut belum ada keputusan karena masih menunggu hasil pembahasan dengan Kementerian Perhubungan. Akan tetapi, diperkirakan kenaikan tarif untuk mengurangi penumpukan tersebut bisa mencapai 100 persen. "Jadi kalau sekarang ini tiket motor itu Rp49 ribu. Nanti jika naik 100 persen pada malam hari saat puncak arus mudik itu, bisa mencapai Rp98 ribu. Sehingga kalau ingin murah atau tarif biasa, harus memilih siang hari," kata Yanus.

Sementara itu, PT Pelayaran Nasional Indonesia memprediksi terjadi kenaikan pemudik Lebaran pada tahun ini. Direktur Utama Pelni Elfien Goentoro memperkirakan ada penambahan jumlah pengguna armada kapal laut sebesar dua persen pada hari raya Idul Fitri nanti. Elfien menyebutkan pada mudik Lebaran 2014 Pelni mengangkut 763.916 penumpang. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, lanjutnya, tren masyarakat yang memanfaatkan kapal laut untuk berlebaran mengalami peningkatan. "Tahun ini kami perkirakan mencapai 779.194 penumpang," ucap Elfien.

Menurut Elfien, salah satu faktor pendorong kenaikan itu ialah penerapan single class. Semula Pelni menyediakan tiga kelas berbeda di tiap kapal. Namun sejak 1 April lalu perusahaan berpelat merah itu memilih menerapkan satu kelas (single class) saja, yaitu kelas ekonomi. "Hasilnya ada kenaikan 11-12 persen," ucap Elfien.

Menyambut Lebaran tahun ini Pelni mengubah beberapa kebijakannya. Demi kenyamanan dan keselamatan penumpang, lanjut Elfien, Pelni membatasi penumpang agar tidak terjadi penumpukan. Penjualan tiket pun sudah dibuka sejak H-45, sebelumnya H-30.

Sejumlah fasilitas juga ditingkatkan mulai dari layanan antarjemput gratis dari terminal ke pelabuhan hingga penyediaan minimarket dan jaringan internet WiFi di atas kapal. "Mudik kali ini kami menyiapkan 25 kapal," kata Elfien. Ia menambahkan untuk mengantisipasi ledakan penumpang, Pelni menambah frekuensi pelayaran di rute-rute padat seperti Semarang, Surabaya, dan Belawan. Menurut Elfien, penambahan frekuensi dan perubahan rute hanya dilakukan selama periode mudik dan arus balik, yaitu mulai 2 Juli hingga 2 Agustus.

 

BERITA TERKAIT

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…