Gelar Rights Issue - Waskita Anggarkan Capex Rp 4,3 Triliun

NERACA

Jakarta – Seiring dengan masuknya dana segar yang di dapatkan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) terkait dengan rencana penyertaan modal negara (PMN) melalui rights issue atau penawaran saham terbatas, maka perseroan merevisi belanja modal tahun ini dari semula Rp 1,8 triliun menjadi Rp 4,3 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sekretaris Perusahaan Waskita Antonius Yulianto mengatakan, perseroan bakal menggunakan dana hasil rights issue untuk investasi di sejumlah ruas tol. Maka dengan begitu, sebagian besar tambahan capex nantinya untuk proyek tol yang jumlahnya sekitar Rp 2,4 triliun.

Dalam aksi korporasinya melalui rights issue, lanjut Antonius, perseroan menargetkan perolehan dana sebesar Rp 5,3 triliun. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 3,5 triliun di antaranya berasal dari PMN dan sisanya Rp 1,8 triliun dari pemegang saham publik. Waskita juga mengalokasikan dana hasil rights issue sebesar Rp 1 triliun untuk menyuntik modal anak usahanya, PT Waskita Realty, dan sebesar Rp 476 miliar untuk suntikan modal PT Waskita Beton. Sisanya dialokasikan untuk kebutuhan modal lainnya.

Asal tahu saja, saat ini belanja modal yang terserap perseroan baru Rp 575 miliar. Serapan ini sebagiannya juga sudah termasuk untuk tol. Waskita juga berencana merevisi naik kinerja keuangan tahun ini, menyusul laporan per Mei yang melampaui target. “Ada rencana revisi (kinerja) ke atas, tapi belum bisa dirinci sekarang, Juni saja belum habis," ujar Antonisu.

Hingga Mei, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 3 triliun atau lebih besar dari proyeksi yang mencapai Rp 2,1 triliun. Laba bersih juga melampaui target. Manajemen sebelumnya menargetkan laba bersih Rp 20 miliar, tapi realisasinya mencapai Rp 70 miliar.

Meski demikian, perolehan kontrak baru masih di bawah target. Per Mei, kontrak baru perseroan sebesar Rp 4,5 triliun, sedangkan targetnya Rp 6,4 triliun."Ini disebabkan banyak kontrak dari pemerintah yang mundur dan beberapa lelang yang sudah dimenangi tetapi belum diumumkan," jelas Anton. Adapun perolehan kontrak baru tersebut berasal dari pemerintah sebesar 44 persen, BUMN 16 persen, dan sisanya dari swasta.

Sebelumnya, perseroan dikabarkan membidik dua hingga tiga konsesi jalan tol senilai Rp 7 triliun tahun ini. Untuk mendapatkan tiga proyek jalan tol, perseroan menjajaki enam tender jalan tol, salah satunya di Pulau Jawa.

Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Choliq pernah mengatakan, tahun ini, perseroan menargetkan berinvestasi di bisnis jalan tol sebesar Rp 40 triliun. Sampai saat ini, perseroan telah mendapatkan tujuh konsesi jalan tol senilai Rp 33 triliun.

Waskita berpotensi menjadi perusahaan konstruksi pelat merah dengan ekuitas terbesar, menyusul penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Sedangkan ekspansi bisnis jalan tol diharapkan mendorong pertumbuhan keuntungan perseroan mengungguli kontraktor lainnya.

Analis Danareksa Sekuritas Joko Sogie dalam risetnya mengungkapkan, penambahan modal dengan HMETD akan membuat Waskita dengan mudah membiayai investasi dan modal kerja dalam jangka panjang. “Kami percaya masa depan yang cerah dan pertumbuhan pertumbuhan bagi perseroan dalam jangka panjang usai menggelar rights issue,” kata Joko dalam risetnya.

Dia menegaskan, tambahan modal akan mendongkrak ekuitas perseroan menjadi Rp 8,8 triliun atau menjadikan Waskita sebagai perusahaan konstruksi milik negara paling besar. (id/bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…