Perlambatan ekonomi global yang pada akhirnya menyeret ekonomi Indonesia sekarang menjadi kenyataan. Pertumbuhan ekonomi kuartal I-2015 yang hanya 4,71%, atau di bawah ekspektasi pemerintah sebesar 5,1%, menunjukkan indikasi adanya penurunan aktivitas ekonomi saat ini. Kinerja ini lebih rendah dari pertumbuhan periode yang sama tahun lalu sebesar 5,14%.
Dampak perlambatan ekonomi ini juga meningkatkan risiko di sektor usaha dan perbankan. Dari sisi kegiatan ekspor impor, dalam kuartal I-2015 ekspor turun 11,7% sementara impor juga anjlok hingga 15%. Sejumlah indikator seperti penjualan ritel, properti, automotif, dan penjualan semen juga dilaporkan lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Otoritas moneter juga menginformasikan realisasi penyaluran kredit tidak setinggi harapan masyarakat.
Permintaan sektor industri juga menurun. Sektor industri pengolahan sebagai salah satu sektor terbesar penyumbang perekonomian, menunjukkan penurunan aktivitas ekonomi sebesar 0,71% dibandingkan kuartal IV/2014. Industri yang mengalami penurunan produksi seperti industri barang galian bukan logam turun 6,64%, peralatan listrik turun 4,74%, industri kayu, barang dari kayu dan gabus serta barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya turun 4,38%, pengolahan tembakau turun 3,15% dan lainnya.
Meski demikian, Indonesia tetap dianggap sebagai negara yang punya potensi besar untuk tetap tumbuh. Dalam kondisi realisasi investasi dan belanja pemerintah yang belum optimal, ekspor yang masih lemah, pilihan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi berasal dari konsumsi domestik.
Pasalnya, Indonesia masih memiliki kelas menengah yang besar sebagai pendorong pertumbuhan konsumsi masyarakat. Menurut Boston Consulting Group (BCG) pada 2013, golongan kelas menengah di Indonesia sudah mencapai angka 74 juta orang dan di prediksi pada 2020 angka ini naik menjadi 141 juta orang atau sekitar 54% dari total penduduk Indonesia.
Dari gambaran tersebut, kita yakin bahwa ekspektasi masa depan ekonomi masih tetap positif. Konsumsi merupakan penggerak utama pertumbuhan ekonomi, di mana saat ini sekitar 60% pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi. Hal ini bisa menjadi pendorong bagi masuknya investasi. Indonesia membutuhkan banyak investasi saat ini, untuk mengoptimalkan perekonomian yang masih tumbuh di bawah potensinya.
Hingga kuartal II-2015, peluang ekonomi tumbuh lebih tinggi tetap ada, mengingat ada faktor belanja pemerintah sebagai pemicunya. Ini setidaknya diharapkan bisa membawa dampak positif terhadap pergerakan ekonomi. Dalam APBN-P 2015, belanja pemerintah pusat dialokasikan senilai Rp1.319,5 triliun.
Dari jumlah itu, terdapat Rp290,3 triliun yang dialokasikan untuk belanja infrastruktur. Belanja untuk pembangunan infrastruktur ini diharapkan bisa menimbulkan multiplier effect terhadap peningkatan konsumsi masyarakat dan investasi swasta, sehingga sektor riil kembali bergerak.
Apabla sektor riil bergerak maka akan mendorong pertumbuhan investasi dan konsumsi. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi kuartal I/2015 mencapai Rp124,6 triliun. Ini naik 16,9% dari masa sebelumnya, Rp106,6 triliun.
Patut disadari bahwa, penurunan aktivitas ekonomi juga disebabkan turunnya konsumsi masyarakat akibat naiknya harga barang keperluan sehari-hari serta penurunan jumlah tenaga kerja yang terserap oleh dunia usaha. Jumlah tenaga kerja yang tidak terserap bertambah sebagai imbas dari turunnya aktivitas ekonomi pada kuartal I tersebut. Tekanan yang dihadapi dunia industri berdampak terhadap menciutnya kesempatan kerja di masa mendatang.
Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu hak…
Masyarakat dan segenap elemen bangsa Indonesia saatnya harus menunjukkan sikap kedewasaan dalam menjunjung tinggi asas serta nilai dalam berdemokrasi di…
Sektor pertanian di dalam negeri memiliki peranan yang vital dalam perekonomian domestik. Sektor pertanian menjadi sektor yang strategis menyediakan bahan…
Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu hak…
Masyarakat dan segenap elemen bangsa Indonesia saatnya harus menunjukkan sikap kedewasaan dalam menjunjung tinggi asas serta nilai dalam berdemokrasi di…
Sektor pertanian di dalam negeri memiliki peranan yang vital dalam perekonomian domestik. Sektor pertanian menjadi sektor yang strategis menyediakan bahan…