Nirvana Incar Penjualan Rp 1 Triliun

Seiring dengan banyaknya sentiment positif terhadap industri properti, mulai dari kebijakan kelonggaran LTV dari Bank Indonesia dan dibolehkannya kepemilikan asing atas properti, menjadi pemicu bagi PT Nirvana Development Tbk (NIRO) untuk menggenjot ekspansi bisnis lebih agresif lagi.

Bahkan tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan penjualan (marketing sales) sebesar Rp 1 triliun tahun ini. Jumlah tersebut meningkat signifikan dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 250 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sekretaris Perusahaan Nirvana Development, Frederick Rompas mengungkapkan, sebagian besar marketing sales perseroan akan berasal dari hasil penjualan lahan (land bank) yang perseroan miliki saat ini,”Perseroan akan menjual lahan kosong di sekitar properti milik perseroan. Masing - masing lokasi kami perkirkan ada sekitar 5 hektare (ha)," kata Frederick.

Dia melanjutkan, dengan meningkatnya marketing sales tahun ini perseroan optimistis mampu meraih laba bersih tahun ini. Tahun lalu, Nirvana mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 108,5 miliar. Tercatat di kuartal pertama tahun ini, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 19,72 miliar atau tumbuh 419,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,79 miliar.

Sementara penjualan dan pendapatan jasa perseroan juga melonjak menjadi Rp301,88 miliar pada kuartal I/2015 dari periode yang sama setahun sebelumnya Rp100,26 miliar. Akan tetapi, beban pokok penjualan dan pendapatan jasa pada periode tersebut juga meleset menjadi Rp227,74 miliar dari sebelumnya Rp62,99 miliar.

Laba kotor yang diraup perseroan mencapai Rp74,13 miliar dari Rp37,27 miliar. Adapun, laba sebelum pajak mencapai Rp36,84 miliar dari kuartal I/2014 yang mencapai Rp10,76 miliar. Laba per saham dasar pada triwulan tersebut mencapai Rp0,96 dari sebelumnya Rp0,19. Hingga 31 Desember 2015, total aset Nirvana Development mencapai Rp3 triliun, lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,03 triliun. Liabilitas mencapai Rp1,14 triliun dari Rp1,29 triliun dan ekuitas Rp1,86 triliun dari Rp1,74 triliun. (bani)

BERITA TERKAIT

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

KEJU Bagikan Dividen Final Rp79,50 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) memutuskan membagikan dividen final tahun buku 2023 sebesar…

BUMI Bukukan Laba Bersih US$67,6 Juta

Di kuartal pertama 2024, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) membukukan laba bersih senilai US$67,6 juta atau setara Rp1,09 triliun (kurs…

BERITA LAINNYA DI

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

KEJU Bagikan Dividen Final Rp79,50 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) memutuskan membagikan dividen final tahun buku 2023 sebesar…

BUMI Bukukan Laba Bersih US$67,6 Juta

Di kuartal pertama 2024, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) membukukan laba bersih senilai US$67,6 juta atau setara Rp1,09 triliun (kurs…