Penghargaan AFLAS 2015 - JICT Raih Predikat Terminal Petikemas Terbaik

NERACA

Jakarta - Setelah meraih penghargaan Best Container Terminal - Asia (Kategori kapasitas di bawah 4 juta TEU) pada tahun 2011 & 2012, Jakarta International Container Terminal (JICT) sekali lagi memenangkan penghargaan bergengsi pada 2015 yang diselenggarakan oleh Cargo News Asia yaitu Asian Freight, Logistic and Supply Chain Awards (AFLAS) yang diadakan di ICC 100, Hong Kong.

Proses seleksi didasarkan pada voting online yang dilakukan secara global, dengan melibatkan lebih dari 500 perusahaan logistik, manufaktur, pelabuhan dan perusahaan pelayaran internasional untuk mengukur aspek produk dan layanan mulai September 2014 sampai April 2015 lalu.

“Ini adalah bukti kepercayaan pelanggan kami terhadap JICT. Selama beroperasi 16 tahun, kami telah meningkatkan tingkat layanan kami melalui investasi terus menerus dalam infrastruktur Software dan Hardware,” kata Presiden Direktur JICT Riza Erivan disela-sela menerima penghargaan dari AFLAS, di ICC 100, Hong Kong, sebagaimana dikutip dari siaran pers, di Jakarta, Kamis (25/6).

Di tempat terpisah, Presiden Direktur PT Pelabuhan Indonesia II atau Indonesia Port Corporation (Pelindo II/ IPC) Richard Joost Lino mengatakan dia sangat bangga melihat JICT kembali memperoleh penghargaan ini.

“Kolaborasi kami dengan HPH melalui JICT adalah contoh yang sangat baik dari kemitraan yang harmonis. Kami bangga dengan prestasi yang dicapai oleh JICT dan kami berharap dapat melihat pelabuhan lain di Indonesia melakukan prestasi yang sama baiknya. Konektivitas maritim adalah kunci untuk meningkatkan perdagangan Indonesia dan mengurangi biaya logistik. IPC sebagai operator pelabuhan terkemuka di Indonesia akan mempercepat pembangunan infrastruktur pelabuhan yang strategis,” ujar Lino.

Terlepas dari perolehan penghargaan AFLAS, JICT juga dianugerahi “Terminal Operator of the Year” pada tahun 2010 dan 2011 oleh Asosiasi Pemilik Kapal Nasional Indonesia (INSA). Pada tahun 2014, JICT memenangkan “Terminal Terbesar dan Paling Efisien di Indonesia” oleh INSA serta menerima pengakuan dari Kementerian Perhubungan sebagai “Perusahaan pelayanan publik terbaik”.

Direktur Executive Hutchison Ports Holdings (HPH) Mark Jack menyatakan sangat senang dengan kemenangan ini dan memuji manajemen JICT dan karyawan atas kerja keras dan dedikasi mereka.

“Kami menyampaikan selamat kepada manajemen dan karyawan JICT atas pencapaian ini. Kami beruntung dapat terus hadir dan bertumbuh sejak tahun 1999 dan kami berharap untuk dapat melanjutkan kerjasama sukses kami dengan IPC di masa depan.”

Dalam rilis sebelumnya, Presiden Direktur JICT Riza Erivan mengatakan, saat ini proses pembangunan proyek Joint in Gate sudah mencapai 22,02% atau melebihi dari target yang ditetapkan. Proyek ini diharapkan dapat selesai dan bisa beroperasi pada Agustus 2016.

“Penyelesaian proyek Joint in Gate merupakan salah satu prioritas JICT. Kami berharap dengan beroperasinya fasilitas baru ini, proses handling kontainer akan menjadi lebih cepat dan dapat mendorong terciptanya efisiensi di sektor Pelabuhan,” kata Riza di Jakarta.

Saat ini jumlah Pintu masuk (in gate) dan Pintu Keluar (Out Gate) dari JICT adalah 13 (tiga belas) pintu. Sesuai rencana apabila sudah beroperasi jumlah pintu masuk (in gate) sebanyak 20 unit. Sementara pintu keluar bagi peti kemas akan tetap menggunakan akses yang telah beroperasi saat ini.

Percepatan pembangunan proyek Joint in Gates JICT dan Koja ini juga tidak terlepas dari akses jalan tol Tanjung Priok yang tengah dibangun oleh Bina Marga. Proyek jalan tol untuk section E2A diperkirakan rampung pada Oktober 2015.

JICT sudah menyiapkan dana sebesar US$ 50 juta untuk membangun 20 pintu masuk (In gates ) peti kemas tujuan international dari JICT dan TPK Koja yang terhubung langsung dengan jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Tanjung Priok. Di lokasi itu juga akan dibangun lahan sebagai buffer (cadangan) untuk aktifitas perputaran truk pengangkut barang dan peti kemas rute internasional.

Setelah  Join in gate dioperasikan,  Throughput JICT ditargetkan dapat  mencapai lebih dari  2,8 juta twentyfoot equivalent units (TEUs) kontainer per tahun.

“JICT akan terus melakukan inisiatif dan inovasi untuk meningkatkan kualitas layanan di pelabuhan. Efiensi dan percepatan proses handling barang di pelabuhan tentunya akan memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia,” kata Riza.  

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…