Siap Bikin Masyarakat Indonesia "Melek" Asuransi

Wiyono Sutioso Wakil Presiden Direktur Allianz Utama Indonesia

Industri asuransi Indonesia kian berkembang, apalagi market di Indonesia sangat mendukung dimana masyarakat menengah tumbuh dan penetrasi asuransi yang secara umum masih jauh dari negara-negara ASEAN.

NERACA

Industri asuransi tengah berkembang saat ini, apalagi perkembangan perekonomian Indonesia dalam 10 tahun terakhir sangat bagus. Tak heran jika Wiyono Sutioso yang kini menjabat Wakil Direktur Allianz Utama Indonesia semakin kesengsem dengan industri ini. Padahal, awal keterlibatannya di dunia asuransi tidak disengaja.

Karena, teman-temannya sesama lulusan teknik sipil sebagian besar berkarir di perusahaan kontraktor dengan perkembangan karir yang cepat. Sementara dirinya, di industri asuransi memiliki perkembangan karir yang landai.

“Dulu teman-teman mempunyai karir lebih bagus dari saya, dengan penghasilan bagus pula. Baru beberapa bulan bekerja sudah ada yang mampu membeli mobil lumayan mewah pada zamannya, sementara saya masih gitu-gitu aja,” buka Wiyono.  

Lantas, apa penyebab dia lebih memilih industri asuransi ketimbang mengambil karir seperti yang dijalani teman-temannya. Kalau prospeknya ternyata lebih besar di bidang kontraktor. Usut punya usut begini ceritanya….

“Itu ada ceritanya, dulu sebelum kembali ke Indonesia saat lulus dari Jerman sempat kerja di sana sebagai konsultan pembangunan airport. Karena lulusan sana (Jerman) ikut lah taro CV di Ekonid, dari situ ada panggilan dari Allianz, ternyata Allianz juga banyak tanganai proyek infrastruktur, dan power plan, tugas saya melihat apa yang dikalaim, apa yang rusak, apa penyebabnya. Dari situ kita lihat apa dijamin polis, jika di jamin kita hitung dan ganti sesuai polis, jadi masih ada kaitannya juga disiplin ilmu yang saya miliki,” buka Wiyono.

Selain kaitan disiplin ilmu dan pekerjaan, menurut Wiyono Industri asuransi merupakan industri paling secure, dengan kata lain saat ekonomi tumbuh asuransi dibutuhkan sementara saat ekonomi down tetap asuransi juga sangat dibutuhkan.

Buktinya, pada 1997-1998 saat krisis ekonomi terjadi, teman-temannya yang biasa berkarir sebagai kontraktor terkena dampak PHK dan jadi pengangguran untuk beberapa tahun. Tetapi Wiyono setapak demi setapak mulai menanjak dalam karirnya.  

“Ada salah seorang senior underwriter yang pernah bilang ke saya, di perusahaan asuransi kita lebih secure kata dia, karena apapun kondisi ekonomi, mau naik atau turun, industry asuransi tetap  main. Asuransi kan jika ekonomi sedang booming dibutuhkan karena sedang ada pembangun, sementara saat down asuransi tetap dibutuhkan,” kata dia beralasan.

Wiyono pun semakin kesengsem terhadap industri ini, karenanya jangan heran jika hingga sejak 1993 dia tetap setia di industri ini. Kini, selain menjabat Wakil Direktur Allianz Utama Indonesia Wiyono Sutioso juga menjabat Kepala Divisi Komersial. Sebelumnya di tahun 2012 dia menjabat Direktur Komersial, dan Manajer Cabang untuk cabang Surabaya di 2009. Pada 2002 dia memperoleh sertifikat ANZIIF (Senior Associate) dari Australia and New Zealand Institute of Insurance and Finance.

Tugas Berat

Industri asurasni secara umum berkembang dengan pesat, dan dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan Wiyono memprediksi industri asuransi akan tumbuh lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan di lima tahun terakhir. Meski demikian, bukan tanpa kendala industri ini berkembang. Sederet kendala pun akan menghadang.

“Seperti dalam hal pengetahuan akan asuransi, banyak masyarakat kita yang belum “melek” asuransi. Makanya ini jadi tugas kita dan regulator untuk terus mensosialisasikan asuransi kepada seluruh masyarakat,” tegas dia.

Saat ini, menurut dia, baru masyarakat di pulau Jawa saja yang sudah mulai melek asuransi, sementara di luar Jawa pengetahuan akan asuransi sangat minim. Karena itu dia dan perusahaannya akan terus berupaya mensosialisasikan asuransi.

“Saya pikir ini kewajiban semua palaku industri, sebab masyarakat saat ini masyarakat menerima informasi yang negatif, misalnya ada perusahaan yang dibekukan, atau perusahaan tidak sehat, tidak bisa bayar kewajiban atau klaim, sehingga masyarakat yang melihat beranggapan ‘loh asuransi kok begini’,” terang Wiyono.

Makanya kita akan buat industry ini transfaran, dan regulator juga harus menjaga suransi. Kita sebagai pelaku industri juga harus jelaskan kepada nasabah, tidak semua hak nasabah bisa diklaim. Ada beberapa hal yang membuat klaim itu gugur.

“Karena sengketa tidak bisa dihilangkan menadi nol, tapi bisa diminimalisir. Kalau ada sengketa harus ada mekanisme penyelesaian sehingga nasabah merasa tuntutannya ditangani pihak independen dan berwenang, agar persepsi masyarakat bisa berubah terhadap asuransi,” sebut dia.

Ya, sebagian nasabah umumnya awam terhadap asuransi dan produk yang ditawarkan, di sini peran perusahaan dan regulator, produk tersebut harus didaftarkan ke regulator, baru ojk beri izin menjual produk. Biasanya perusahaan menjual lewat agen perusahaan, mereka (agen) harus faham dan kuasain produk, sehingga sesuai ketentuan polis tidak boleh ada yang disembunykan.

“Kami (Allianz) ketat akan masalah agen pemasaran, mereka harus ikut training dan lulus,” kata dia lagi.

Sementara mengenai target perseroan, Wiyono menyatakan kalau target yang diusungnya adalah tumbuh tumbuh diatas market, artinya jika industry ini tumbuh 14-15%, dia ingin tumbuh diatas market dalam kisaran 19-20%.

Hobi Golf

Kalau ada pertanyaan olahraga apa yang paling diminati para pebisnis dan petinggi perusahaan sekarang ini? Mungkin jawabnya golf. Ya, melalui olahraga yang nampaknya mudah alias gampang ini. Sering diikuti deal-deal bisnis sesudahnya. Betapa tidak, seseorang tinggal ambil stick, ayunkan, dan masukan bola ke dalam lubang. So simple…

Wakil Direktur Allianz, Wiyono pun menggilai olahraga ini. Menurut dia, olahraga itu (golf) menuntut kesabaran, jika terlalu agresif akan ada pukulan melenceng, akibatnya bola masuk ke kali. Tetapi yang jelas itu akan menjadi tantangan.

“Karena kalau kita mukul melenceng kita akan katakana dalam hati sebetulnya kita bisa, dan kalau berhasil kita akan bangga punya pukulan bagus,” tegas Wiyono Sutioso Wakil Direktur Allianz Utama Indonesia kepada Harian Neraca.

Mengaku baru mendalami olahraga ini dua tahun belakangan, Wiyono menyadari kalau bermain golf, ada keistimewaannya. Pada umumnya dengan bermain golf seseorang akan lebih memiliki pikiran positif, sehingga dari sisi bisnis kalau orang sudah punya pikiran positif maka lebih gampang dapat goalnya.

“Sebelumnya juga mikir, bangun jam 5 ke lapangan mending tidur, tetapi pas sudah mencoba kita baru tahu, main golf ini “istimewa”. Bangun pagi-pagi,  lihat hamparan hijau, masih ada embun, rumput yang indah, dengan sendirinya kita akan menyadari eksistensi kita. Itu indah sekali,” tegas Wiyono yang mengaku mulai bermain golf dua tahun kebelakang akibat desakan rekan sekantornya.

Lantas, bagaimana dengan deal bisnis? Apa memungkinkan dicapai di lapangan golf? Bisa iya bisa tidak jawabnya. Setidaknya, begitu menurut Wiyono, yang jelas kalau dia, tidak pernah mau merusak permainan dengan niatan menjebolkan deal bisnis.

“Kalau niatnya udah begitu, tidak enak mainnya. Hanya arah sosialisasi, untuk mengenal partner bisnis lebih dekat. Kalau tujuan ada niat seperti itu nanti mainnya jadi tidak semangat. Yang jelas kalau sudah kenal dan terbuka akan lebih gampang. Karena psikologi seseorang akan terlihat saat bermain golf,” beber dia.

 

 

 

BERITA TERKAIT

Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah

  Yudi Candra  Pakar Membaca Wajah  Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah Memang garis takdir manusia sudah ditentukan oleh tuhan.…

Tanamkan Cinta Tanah Air dan Bela Negara

Prof. Dr. Erna Hernawati, Ak., CPMA., CA., CGOP.Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Predikat KARTINI MASA KINI pantas disematkan…

Selamatkan Masa Depan 250 Ribu Siswa Keluarga Ekonomi Lemah

KCD Wilayah III‎ Disdik Jawa Barat, H.Herry Pansila M.Sc    Saatnya Untuk selamatkan 250 Ribu Siswa dari Keluarga Ekonomi tidak…

BERITA LAINNYA DI

Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah

  Yudi Candra  Pakar Membaca Wajah  Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah Memang garis takdir manusia sudah ditentukan oleh tuhan.…

Tanamkan Cinta Tanah Air dan Bela Negara

Prof. Dr. Erna Hernawati, Ak., CPMA., CA., CGOP.Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Predikat KARTINI MASA KINI pantas disematkan…

Selamatkan Masa Depan 250 Ribu Siswa Keluarga Ekonomi Lemah

KCD Wilayah III‎ Disdik Jawa Barat, H.Herry Pansila M.Sc    Saatnya Untuk selamatkan 250 Ribu Siswa dari Keluarga Ekonomi tidak…