Usaha Camilan Makroni Naik Daun

Usaha camilan makaroni kini sedang naik daun. Di tengah booming makaroni, beberapa pelaku bisnis makaroni sukses menggaet banyak reseller untuk memasarkan produknya. Salah satunya adalah Christopher So yang mengusung brand Macaroni Factory di Jakarta. Christopher mulai merintis bisnis makaroni sekitar tahun 2011. 

Christopher mengaku tertarik berbisnis makaroni karena potensi pasarnya menjanjikan. "Tapi sejak awal saya ingin menciptakan produk yang berbeda dan menarik," katanya.

Macaroni Factory kini tersedia dalam tujuh varian rasa. Yakni spicy, spicy cheese, cheese, barbeque, sweetcorn, salty, dan roasted chicken. Selain makaroni, ia juga menjual potato stick dengan lima varian, yakni spicy, spicy cheese, cheese, seaweed, dan salty.

Christopher mengaku, bisa menghabiskan bahan baku hingga 8 ton untuk memproduksi 15.000-18.000 bungkus makaroni per bulan. Dengan harga jual Rp 15.000 per bungkus, ia bisa mengantongi omzet Rp 100 juta per bulan.

Tingginya penjualan Macaroni Factory ini tak lepas dari peran para reseller dan agen yang turut membantu memasarkan produknya. Sampai saat ini, terhitung sudah ada 60-70 reseller dan 10-15 agen Macaroni Factory di seluruh Indonesia.

Bahkan, lewat reseller dan agen tersebut, penjualan Macaroni Factory sudah merambah luar negeri, seperti Sydney, Perth, Taiwan, New York, Singapura, dan Malaysia.

Sejak awal merintis usaha, Christpoher memang gencar menggaet reseller dari berbagai daerah. Ada banyak cara yang diterapkannya dalam menggaet reseller.  Antara lain ada bonus atau hadiah smartphone bagi reseller dan agen yang mampu mencapai penjualan 1.500 bungkus per bulan.

Vicky Arif Setiawan, pengusaha makaroni merek Mamade juga sukses menggaet banyak reseller dalam memasarkan produknya. Mendirikan bisnis makaroni tahun 2004 di Jakarta, saat ini Mamade sudah memiliki 500 reseller dan 22 agen yang di seluruh Indonesia. "Ada juga agen kami di Australia," kata Vicky.

Syarat menjadi reseller harus order minimal 25 bungkus per bulan. Sementara untuk agen minimal 500 bungkus per bulan. Reseller atau agen mendapat harga lebih murah. Khusus agen juga mendapat order langsung dari pembeli yang melakukan pemesanan ke website Mamade Makaroni.

Ada pun harga jual Mamade Makaroni dibanderol mulai Rp 10.000 dengan berat 95 gram per bungkus. Sementara kemasan dengan berat 195 gram dihargai
Rp 18.000 per bungkus. Makaroni ini tersedia dalam berbagai pilihan rasa, antara lain balado, original, ayam bawang, oriental, kari ayam, jagung bakar, keju dan bebek asap.

Vicky mengaku, setiap bulan menghabiskan sekitar 2 ton bahan baku. Ada pun omzetnya mencapai antara Rp 200 juta-Rp 250 juta per bulan.

BERITA TERKAIT

Hadirkan solusi DOOH yang Lebih Dinamis, AMG Jalin Kemitraan Strategis dengan DMMX

  Hadirkan solusi DOOH yang Lebih Dinamis, AMG Jalin Kemitraan Strategis dengan DMMX  NERACA  Jakarta – AMG (Alternative Media Group)…

InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024

  InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024 NERACA Jakarta - InfoEkonomi.ID, portal berita seputar…

INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan

  INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan   Melakukan perawatan kecantikan bagi perempuan merupakan suatu cara untuk menjaga…

BERITA LAINNYA DI Keuangan

Hadirkan solusi DOOH yang Lebih Dinamis, AMG Jalin Kemitraan Strategis dengan DMMX

  Hadirkan solusi DOOH yang Lebih Dinamis, AMG Jalin Kemitraan Strategis dengan DMMX  NERACA  Jakarta – AMG (Alternative Media Group)…

InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024

  InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024 NERACA Jakarta - InfoEkonomi.ID, portal berita seputar…

INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan

  INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan   Melakukan perawatan kecantikan bagi perempuan merupakan suatu cara untuk menjaga…