Megapolitan Baru Serap Capex Rp 120 Miliar

NERACA

Jakarta – Hingga Mei 2015, emiten properti PT Megapolitan Development Tbk (EMDE) telah menggunakan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 120 miliar atau 20% dari anggaran sepanjang tahun ini,”Capex yang kita realisasikan baru 20% yang kita spend sampai Mei 2015 untuk pengerjaan tahap akhir proyek Galleria Kiosk Mall,”kata Sekretaris Perusahaan, Fanny S Sutanto di Jakarta, Rabu (24/6).

Fanny menambahkan, capex perseroan tahun ini tidak akan lebih tinggi dari tahun lalu yang sebesar Rp 600 miliar.  "Capex seiring penjualan yang tidak setinggi tahun lalu. Jadi kami spend tahun ini kira-kira sama dengan tahun lalu Rp 600 miliar. Penjualan juga tidak gencar seperti 2-3 tahun lalu. Kita akan lakukan penyesuaian antara pengeluaran dan pemasukan," terangnya.

Lebih lanjut, Fanny menuturkan capex tahun ini akan digunakan perseroan untuk proyek-proyek perseroan yang sedang berjalan."Capex akan digunakan untuk tahap akhir Cinere Bellevue Suites. Kita juga akan kembangakan Cinere Terrace Suites & Dine dan Galleria Kiosk Mall," tukasnya.

Asal tahu saja, PT Megapolitan Development Tbk raih kenaikan laba per Maret 2015 sebesar 12,08% menjadi Rp26,31 miliar, dibandingkan laba periode sama tahun sebelumnya yakni Rp23,47 miliar. Sementara pendapatan usaha naik jadi Rp102,11 miliar dari pendapatan usaha tahun sebelumnya yakni Rp91,65 miliar, dan laba bruto naik jadi Rp58,85 miliar dari laba bruto tahun sebelumnya yakni Rp49,18 miliar.

Tahun ini, perseroan memasang target penjualan Rp 700 miliar. Maka untuk memenuhi target tersebut, perseroan agresif mengembangkan bisnis propertinya dengan menghadirkan proyek terbaru. Salah satu pengembangan proyek yang digarap perseroan adalah di kawasan Sentul, Bogor. Lewat anak usahanya, PT Tirta Persada Developments,  Megapolitan membangun superblok Vivo Sentul.

Di proyek tersebut, Megapolitan akan membangun proyek pusat belanja dan mal, areal komersial, perumahan serta apartemen dan hotel. Dalam pengembangan Vivo Sentul, Megapolitan meneken nota kesepahaman dengan PT Lotte Mart Indonesia pada Agustus 2014 lalu. Hipermarket asal Korea Selatan itu dipastikan hadir di Galleria Kiosk Mall Vivo Sentul yang menempati lahan seluas 17 hektare (ha).

Selain Vivo Sentul, Megapolitan punya superblok Centro Cinere di Depok. Proyek ini juga menjadi andalan perseroan untuk memacu kinerjanya di tahun ini. Untuk superblok Centro Cinere, Megapolitan akan menambah dua apartemen Cinere Terrace Suites dan membangun lima menara apartemen high-end Cinere Mansion. 

Selain hunian vertikal, Megapolitan juga melanjutkan pengembangan Cinere Parkview di Graha Cinere. Dari proyek yang dilakukan ini, Megapolitan menganggarkan belanja modal Rp 1,2 triliun, namun baru 40% atau sekitar Rp 500 miliar yang terealisasi di tahun ini. "Sumber dana dari pendapatan usaha dan pinjaman pihak ketiga termasuk bank dengan komposisi 40%:60%," kata Fanny. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…