Krakatau Steel Raih Pinjaman US$ 260 Juta

NERACA

Jakarta – Kendatipun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melorot cukup signifikan, namun tidak membuat geming PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) untuk menunda cari pinjaman dalam bentuk dollar guna mendanai pengembangan bisnisnya. Belum lama ini, perseroan melakukan penandatanganan perjanjian pinjaman dengan Commerzbank AG dari Jerman melalui fasilitas Export Credit Agency (ECA) dengan total nilai pinjaman sebesar US$260,05 juta (setara Rp3,4 triliun) untuk pembangunan proyek Hot Strip Mill 2 (HSM#2).

Direktur Utama KS Sukandar mengatakan, pembangunan HSM#2 sangat penting bagi perusahaan,”Investasi ini akan tetap mempertahankan PT KS menjadi pemimpin pasar utama untuk produk Hot Rolled Coil (HRC) baja lembaran panas pada pasar nasional," ujarnya dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Menurut dia, pabrik yang ditargetkan akan mulai beroperasi pada akhir 2017 ini, juga bertujuan untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan pasar HRC yang terus meningkat. Saat ini, pasar baja global lagi lesu, namun pasar baja di Indonesia masih tetap terbuka karena kebutuhan baja domestiknya yang terus meningkat.
Terlebih saat ini pemerintah, lanjut Sukandar sudah memberikan perhatian yang baik terhadap industri baja dengan berencana menaikan bea masuk baja. Disebutkan, pembangunan proyek HSM#2 ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk dan memenuhi kebutuhan pasar domestik terutama untuk produk baja otomotif.

Pabrik ini berlokasi di kawasan Krakatau Industrial Estate Cilegon yang didukung dengan ketersediaan utiliti dan infrastruktur serta dekat dengan sumber bahan baku, slab, dari PT Krakatau Posco. Proyek ini ditargetkan akan selesai pada September 2017.

Sementara Ralph Lerch menyatakan, meski pasar baja dalam kondisi yang sedang turun, Indonesia masih merupakan pasar yang menjanjikan. “Kami akan terus mendukung PT KS dalam melakukan investasi dan ekspansi memperluas pasarnya hingga menjadi pemain utama di regional. Dukungan ini secara tidak langsung juga merupakan kontribusi commerzbank terhadap pertumbuhan infrastruktur di Indonesia," ujar Ralph.

Sebelumnya, perseroan telah memperoleh persetujuan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk mendapatkan utang luar negeri terkait perjanjian pinjaman ini. Persetujuan ini menunjukkan dukungan dari Pemerintah Republik Indonesia terhadap perseroan untuk terus meningkatkan pembangunan dan pertumbuhan industri baja dalam negeri. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…