Kebutuhan Meningkat, Kos-kosan Makin Menjamur

Bisnis kos-kosan tidak pernah ada matinya. Terlebih di kota Jakarta yang terkenal dengan jantung perekonomian. Setiap tahunnya masyarakat daerah berbodong-bondong mendatangi Jakarta baik untuk sekedar menuntut ilmu maupun mencari pekerjaan. Dalam kondisi sepeeti itu para pendatang berebut untuk mendapatkan kos yang nyaman. Pemilik kos pun merasakan penghasilannya terus mengalir.

 

NERACA

Selalu mengiurkan, bisnis kos-kosan belakangan makin banyak dikembangkan. Selain bisnisnya memang menggiurkan terlebih berada di kawasan strategis. Apalagi bisnis kos-kosan tersebut berada di lokasi kampus, pusat pemerintahan maupun pabrik.

 

Contonya kawasan Kebun-Jeruk, Jakarta Barat, yang dimana lokasi tersebut banyak tempat kampus, yang sudah pastinya diperlukan untuk tempat tinggal. Alhasil bisnis tempat tinggal ini menjadi banyak peminatnya bagi kalangan pembisnis property.

 
Salah seorang yang menyewa kos dibilangan Jakarta Barat, Eddy mengakui beruntung memilih kawasan Kebon Jeruk yang dinilai lokasinya sangat berdekatan dengan pusat kota dan tempat kerjanya.    


"Kalau saya yang penting keamanan, kalau fasilitas sih standar saja, airnya bersih, kamar mandi dalam, dan bisa untuk parkir mobil," kata pria yang berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah tersebut.


Pertimbangan lain, untuk mencari kos adalah aksesibilitas penghuni kost. Sejumlah kos yang terlalu ketat memberi larangan jam malam kadang sangat menyulitkan aktifitasnya sebagai pekerja yang memili banyak teman.


"Kita bukan mau macam-macam kalau memilih kos yang tak pakai jam malam. Saya pikir jam malam sudah bukan jamannya, pekerja sekarang aktif bersosialita. Di luar sana bahkan cafe pun buka sampai larut," ujarnya.


Untuk fasilitas lainnya seperti air panas, AC, atau fasilitas akses internet, baginya tidak terlalu penting. Tetapi bagi dirinya tersebut bisa menjadi salah satu alternatif yang menarik.


"Kalau saya yang lebih sering beraktivitas di luar, paling budget Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu sudah memenuhi standar minimal. Sayang kos mahal-mahal tapi kita jarang memanfaatkannya. Dan saya lebih memilih kos yang bayarnya bulanan sehingga tidak kesulitan kalau mau pindah," akuinya.


Marhali (46), seorang pemilik kosan bilangan Jakarta Barat ini mengatakan, banyaknya pelajar mahasiswa dan pegawai yang berasal dari luar daerah menjadikan pemilik kos seperti dirinya menikmati keuntungan yang tak pernah putus.


"Kalau kebetulan punya investasi properti, memamg sangat gampang. Kos dapat dijalankan hanya dengan memanfaatkan kamar dirumah yang tidak lagi dipakai atau berpenghuni," tuturnya.


Selain penghasilan yang terus mengalir setiap bulan, sebagai usaha jangka panjang, pemilik kos bisa menikmati keuntungan dari terus naiknya nilai tanah. Pengelolaan usaha kos ini juga tidak begitu rumit.


"Bila tidak mau repot mengurusi anak-anak kos, pemilik bisa mempekerjakan orang lain untuk pengelolaan tiap hari dan hanya melakukan kontrol dan pengecekan berkala saja," terangnya.

 

Butuh Strategi Pemasaran 


Fasilitas masing-masing usaha kos-kosan juga bermacam-macam. Ada yang dari mereka menyediakan fasilitas yang diisi dengan ranjang dan dilengkapi meja tulis, almari, kamar mandi dalam.


Untuk kos-kosan yang membidik pasar atas yakni anak-anak orang kaya, biasa dilengkapi dengan fasilitas alat pendingin ruangan juga telepon sendiri. Namun banyak juga yang menyediakan kamar kosongan untuk diisi sekehendak penyewa kamar.


"Pemilik kos-kosan tak cukup hanya memasang plang menerima kos di depan pondokannya. Mereka harus aktif menjaring pasar. Caranya, bisa dengan menyebarkan selebaran penawaran atau brosur ke kampus-kampus, kantor-kantor atau warung-warung yang ramai dikunjungi. Bila perlu memberi iming-iming pada calon penyewa seperti gratis sewa satu bulan untuk penyewa yang membayar sewa enam bulan sekaligus," imbuhnya.


Memberikan kelonggaran dalam waktu pembayaran dan mempertahankan harga lama bagi penghuni lama juga bisa dilakukan sebagai alternatif untuk memasarkan usaha kos-kosannya.


Lokasi kos yang pas juga perlu diperhatikan. Selain dekat dengan kampus atau tempat kerja, diusahakan memiliki akses yang mudah untuk ke daerah lain. Dengan demikian harga yang ditawarkan ke calon konsumen bisa tinggi.



 

 

BERITA TERKAIT

SMF Komitmen Perkuat Peran dalam Pembiayaan Sektor Perumahan

NERACA Jakarta - Menyambut tahun 2024, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) berkomitmen untuk terus berfokus pada pembiayaan di sektor perumahan.…

Riset Ungkap Bogor Alami Kenaikan Harga Rumah Tertinggi pada Februari

NERACA Jakarta - Hasil riset Rumah123 mengungkapkan Bogor mengalami kenaikan harga rumah tertinggi di Jabodetabek hingga 6,4 persen, disusul Tangerang…

Okupansi Hotel Libur Lebaran Capai 80 Persen

NERACA Badung, Bali - Anggota holding BUMN InJourney, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) mencatat tingkat okupansi kamar hotel di kawasan the Nusa…

BERITA LAINNYA DI Hunian

SMF Komitmen Perkuat Peran dalam Pembiayaan Sektor Perumahan

NERACA Jakarta - Menyambut tahun 2024, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) berkomitmen untuk terus berfokus pada pembiayaan di sektor perumahan.…

Riset Ungkap Bogor Alami Kenaikan Harga Rumah Tertinggi pada Februari

NERACA Jakarta - Hasil riset Rumah123 mengungkapkan Bogor mengalami kenaikan harga rumah tertinggi di Jabodetabek hingga 6,4 persen, disusul Tangerang…

Okupansi Hotel Libur Lebaran Capai 80 Persen

NERACA Badung, Bali - Anggota holding BUMN InJourney, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) mencatat tingkat okupansi kamar hotel di kawasan the Nusa…