Tes Calistung Untuk Sekolah Dasar Mulai Ditiadakan

Penerimaan siswa baru Sekolah Dasar negeri memang baru saja dimulai. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, melarang penerapan seleksi baca tulis dan berhitung (calistung) terhadap siswa baru sekolah dasar (SD), kata Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kudus Hartono.

"Sesuai ketentuan, proses seleksi tidak didasarkan pada hasil tes kemampuan membaca, menulis, dan berhitung atau bentuk tes lain," ujar Hartono.

Selain itu, kata dia, dalam penerimaan siswa baru di SD juga tidak dipersyaratkan telah mengikuti taman kanak-kanak (TK) atau TK Luar Biasa, pendidikan anak usia dini ataupun kelompok bermain. Ia menegaskan, calistung bukan menjadi syarat utama bagi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SD di Kudus.

Proses seleksi yang harus dijalankan, yakni didasarkan pada usia calon peserta didik dengan prioritas yang paling tua dibuktikan dengan akte kelahiran. Pertimbangan berikutnya, yakni jarak tempat tinggal calon peserta didik yang paling dekat dengan satuan pendidikan dibuktikan dengan kartu keluarga.

"Selain itu, bisa mempertimbangkan urutan pendaftaran," ujarnya.

Apabila masyarakat menemukan sekolah yang menerapkan seleksi calistung, dia mempersilakan, untuk lapor ke Dinas Pendidikan Kudus agar bisa ditindaklanjuti. Tanpa ada laporan masyarakat, dia mengakui, sulit memantau seluruh sekolah tingkat dasar yang melakukan proses seleksi penerimaan siswa baru.

Jika ditemukan sekolah yang menerapkan tes calistung dalam penerimaan siswa baru, dia berjanji, akan memprosesnya dan jika terbukti tentu kepala sekolahnya sebagai pihak yang bertanggung jawab akan diberikan sanksi. Sanksi yang diberikan pada sekolah dasar yang nekat melaksanakan seleksi calistung pada PPDB berupa peringatan tertulis, langsung dan hingga peringatan keras.

Larangan menerapkan tes calistung, kata dia, karena di TK juga hanya diperbolehkan mengenalkan huruf dan angka dan dilarang menerapkan pelajaran calistung. Dengan demikian, lanjut dia, guru yang mengajar siswa kelas 1 SD yang akan mengajarkan membaca, menulis dan berhitung.

BERITA TERKAIT

Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak

  Tanamkan Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak NERACA Sidoarjo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital,…

SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia

  SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia NERACA Jakarta - SW INDONESIA mendorong mahasiswa akuntansi Sekolah…

Fasilitasi Anak Berolahraga untuk Cegah Perundungan

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan pencegahan perilaku perundungan (bullying) dapat dilakukan, salah satunya dengan memfasilitasi anak untuk berolahraga. "Kenapa terjadi…

BERITA LAINNYA DI

Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak

  Tanamkan Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak NERACA Sidoarjo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital,…

SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia

  SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia NERACA Jakarta - SW INDONESIA mendorong mahasiswa akuntansi Sekolah…

Fasilitasi Anak Berolahraga untuk Cegah Perundungan

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan pencegahan perilaku perundungan (bullying) dapat dilakukan, salah satunya dengan memfasilitasi anak untuk berolahraga. "Kenapa terjadi…