Cegah Potensi Pelanggaran - OJK Awasi Ketat Tren Laju IHSG

NERACA

Jakarta – Bergerak fluktuatifnya indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga meninggalkan level 5000, membuat kekhawatira bagi investor lokal yang disikapi panik dengan melakukan aksi jual. Alhasil, kondisi ini makin memperburuk industri pasar modal ditengah lesunya pertumbuhan ekonomi dan depresiasi nilai tukar rupiah.

Namun menjaga tren IHSG tidak terus terjun bebas, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mulai melakukan pengawasan secara ketat terhadap laju IHSG yang belakangan ini berada di bawah level 5.000,”Sejak IHSG di bawah 5.000 dalam beberapa hari terakhir, kami mengawasi lebih ketat di tengah penurunan indeks," ujar Kepala Eksekutif Bidang Pengawasan Pasar Modal OJK, Nurhaida di Jakarta, Senin (22/6).

Nurhaida mengatakan, pengawasan insentif tersebut merupakan upaya dari OJK untuk memastikan bahwa tren pelemahan IHSG tidak memicu pelanggaran dalam kegiatan transaksi di pasar modal. "Yang penting, kondisi penurunan indeks tidak terjadi pelanggaran," ujarnya.

Menurut Nurhaida, sejauh ini OJK sudah menyiapkan sejumlah langkah antisipatif, jika penurunan IHSG hingga di bawah level 5.000 dan dapat memicu potensi pelanggaran. Dirinya mengungkapkan, ada kriteria tertentu yang harus dilakukan OJK apabila pelemahan IHSG berpotensi terjadinya pelanggaran.

Namun demikian, tren pelemahan IHSG sejak beberapa pekan terakhir masih berada pada kategori normal, terlebih lagi bagi para investor jangka panjang."Dari hari ke hari, naik dan turun itu hal biasa di long term investment. Perkembangan pasar modal di suatu negara lebih melihat ke jangka panjang,”tandas Nurhaida.

Perdagangan sesi pertama Senin awal pekan, IHSG ditutup turun 20,185 poin (0,40%) ke level 4.964,821. Sementara Indeks LQ45 turun 2,4 poin (0,54%) ke level 853,240. Hampir seluruh indeks sektoral di lantai bursa kompak melemah. Hanya saham agrikultur yang mengalami penguatan.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 88,632 kali dengan volume 3,633 miliar lembar saham senilai Rp 2,109 triliun. Sebanyak 107 saham naik, 132 turun, dan 70 saham stagnan. Bursa-bursa regional bertahan positif hingga siang. Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Maskapai Reasuransi (MREI) naik Rp 550 ke Rp 3.800, Tower Bersama (TBIG) naik Rp 200 ke Rp 9.300, Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) naik Rp 100 ke Rp 2.425, dan Golden Energy Mines (GEMS) naik Rp 100 ke Rp 1.600.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Mayora (MYOR) turun Rp 550 ke Rp 26.350, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 475 ke Rp 45.725, Matahari Dept. Stor (LPPF) turun Rp 325 ke Rp 17.175, dan Jasa Marga (JSMR) turun Rp 175 ke Rp 5.450.

Diawal perdagangan, IHSG dibuka menguat 7,03 atau 0,14% menjadi 4.992,04. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 1,79 poin (0,21%) menjadi 859,45. Head of Research Valbury Asia Securities, Alfiansyah mengatakan, sentimen dari dalam negeri mengenai perkiraan perekonomian Indonesia pada triwulan II-2015 yang masih akan tumbuh menjadi salah satu penopang bagi IHSG BEI,”Meski pertumbuhannya masih terbatas, namun diprediksi akan membaik pada triwulan-triwulan berikutnya," katanya. (bani)

BERITA TERKAIT

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…