Ramadhan, Momentum Peningkatan Kualitas dan Kapasitas

Oleh: Amril Jambak, Peneliti Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia (LSISI)

MARHABAN Ya Ramadhan 1436 H. Pasti kalimat itu yang terlontar oleh umat Islam yang berada di seluruh penjuru dunia. Kalimat ini pulalah yang menunjukkan bahwa tamu disambut dengan lapang dada, dan penuh kegembiraan yang tiada tara.

Alasannya, mungkin mereka dapat berjumpa lagi dengan penghulu dari sekalian bulan yang mempunyai kelebihan dan keitimewaan yang tidak ada bandingnya. Bulan dimana orang yang beribadah di dalamnya mendapatkan ganjaran berlipat ganda.

Mereka ini adalah manusia yang disebut Allah dalam surat al-Baqarah ayat 183 dengan seruan “alladzinaamanu,” atau orang-orang yang selalu siap untuk menerima dan menjalankan perintah Allah. Mereka bahkan merasakan bahwa perintah tersebut sebagai sebuah kebutuhan hidup, sehingga kerinduan yang menggebu-gebu terhadap Ramadhan menjadi motivasi yang kuat supaya kedatangannya secepat mungkin.

Mereka ini pula yang dimaksud dalam hadis Rasulullah SAW: “Siapa yang yang hatinya gembira dengan datangnya bulan Ramadhan maka Allah mengharamkan tubuhnya atas api neraka.

Hadis ini merupakan sebuah apresiasi yang sangata tinggi dari Allah kepada mereka yang gembira dengan datangnya Ramadhan.

Sedangkan bagi sebahagian yang lain merasakan kegelisahan dan kegundahan dengan kedatangan Ramadhan. Banyak pertimbangan dalam pikiran mereka setelah mendengar Ramadhan akan tiba beberapa hari lagi. Tipologi manusia seperti ini adalah mereka yang memperturutkan keinginan hawa nafsunya.

Walau telah disebutkan begitu banyak keutamaan dan kemuliaan Ramadhan, pada akhirnya sikap terhadap Ramadhan kembali pada individu masing-masing. Ada orang-orang yang menganggap Ramadhan tidak ada bedanya dengan bulan-bulan lainnya, namun tidak sedikit pula orang-orang yang mengistimewakan Ramadhan sehingga mereka mempersiapkan pertemuan dengan Ramadhan ini jauh di bulan-bulan sebelumnya.

Setiap orang memiliki mimpi dan target capaian masing-masing. Target-target tersebut disajikan dalam berbagai macam metode. Masyarakat Muslim pada umumnya mengaplikasikannya dalam bentuk ritual dan ibadah-ibadah tambahan (al-`Ibadah al-Masnunah ) selama bulan Ramadhan. Semua itu ditujukan agar senantiasa tergerak untuk meraih mimpi dan target yang telah dirancang olehnya.

Namun, terkadang tidak selamanya semangat hadir untuk memotivasi peningkatan kualitas diri dalam meraih mimpi. Untuk satu dan dua kali kesempatan, dibutuhkan satu hal yang dapat membantu mendongkrak motivasi. Hal tersebut adalah momentum. Momentum dapat dicari, ditemukan, ataupun diciptakan. Salah satu momentum yang tepat untuk mendongkrak motivasi dalam meningkatkan kualitas diri adalah bulan Ramadhan ini.

Momentum apa saja yang bisa diciptakan di bulan Ramadhan? Bulan Ramadhan dapat dijadikan momentum untuk introspeksi, meningkatkan kualitas dan kapasitas diri, serta menajamkan aspek spiritual. Suasana dan atmosfer Ramadhan sangat mendukung untuk menjadikan ketiga hal tadi menjadi sebuah momentum.

Sebagai momentum introspeksi, Ramadhan merupakan momen yang tepat untuk mengevaluasi diri. Diawali dengan flash back atas apa yang telah dilakukan selama ini hingga menentukan rancangan resolusi terbaik.

Aspek yang dijadikan bahan introspeksi bisa meliputi kebiasaan sehari-hari, hubungan silaturrahim dengan orang-orang yang dikenal, amanah yang sedang diemban, grafik kenaikan amal harian, dan besarnya usaha yang dilakukan dalam meraih target-target yang telah direncanakan. Jika sudah baik maka harus ditingkatkan, tapi jika belum maksimal maka harus diperbaiki. Semua dimulai di Ramadhan ini.

Sebagai momentum peningkatan kualitas dan kapasitas, saatnya untuk membuat daftar, skill apa saja yang sudah dimiliki dan apa yang belum. Kemampuan yang ingin dimiliki dapat diasah di Ramadhan ini. Sekalian agar hari-hari di Ramadhan lebih produktif.

Sebagai contoh antara lain kemampuan menulis, berbicara, dan kemampuan yang berhubungan dengan hobi adalah opsi-opsi bagus untuk ditingkatkan di Ramadhan ini.

Selain itu, Ramadhan dapat dijadikan momen untuk meningkatkan kuantitas pemberian asupan gizi untuk otak dan hati sehingga kualitas dan kapasitas diri bertumbuh dari aspek ilmu dan teknis.

Sedang sebagai momentum mempertajam aspek spiritual, Ramadhan merupakan waktu yang sangat tepat untuk meningkatkan ritual-ritual ibadah yang wajib maupun sunnah. Shalat tarawih dan tadarus Alquran, misalnya, akan membantu terciptanya suasana kondusif bagi kita untuk melakukan perbaikan diri.

Berbagai kesempatan ritual ibadah di bulan suci ini memberikan pembinaan dan pendidikan ruhiyah kepada diri kita. Dengan melaksanakan amalan ibadah di bulan Ramadhan ini kaum Muslim diharapkan dapat mengubah diri masing-masing menjadi lebih baik dan mendapatkan ampunan Allah SWT.

Ganjaran-ganjaran yang ditawarkan di bulan Ramadhan sudah cukup menjadi motivasi bagi kita untuk mempertajam aspek spiritual. Saatnya untuk membiasakan amalan sunnah kemudian mempercantiknya dengan menambah kuantitas dan meningkatkan kualitasnya.

Sebagai contoh, bagi wanita yang belum berjilbab, Ramadhan adalah momentum tepat untuk mulai mengenakan jilbab. Bagi yang salat wajibnya masih bolong, Ramadhan momentum tepat untuk memperbaiki lubang-lubangnya. Bagi jutawan yang berharta banyak, Ramadhan momentum tepat untuk banyak berbagi pada sesama.

Peningkatan amalan wajib, Tentu itu hal yang tak perlu ditanyakan lagi. Oleh karena itu, sangat disayangkan apabila bulan Ramadhan kali ini tidak dijadikan momentum untuk mempertajam aspek spiritual. Wallahu a’lam bish-shawab.

Jika kita melihat permasalahan yang terjadi pada bangsa dan negara saat ini, boleh dibilang masih banyak kekurangan di sana-sini. Dan ini harus diperbaiki guna menambah daya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan sekarang ini.

Banyak persoalan yang muncul, namun belum diselesaikan sehingga kinerja pemerintah melorot. Satu kata untuk berubah, haruslah ditanamkan pemerintah agar bisa meminimalisir persoalan yang muncul di tengah-tengah masyarakat. Tidak lagi menggunakan jargon ‘pencitraan’, tapi harus bertindak nyata.

Peningkatan kualitas dan kapasitas haruslah dilakukan, karena dengan bulan puasa Ramadhan ini merupakan momentum untuk memperbaiki segala hal yang terjadi belakangan ini. Kebersamaan haruslah ditingkatkan, jika ini tidak berlaku, lama kelamaan masyarakat semakin hancur dilindas oleh pemikiran-pemikiran yang menggerogoti yang diawali dari persoalan yang muncul.

Selanjutnya, kita (penulis) berharap kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk pemerintah agar selalu melakukan kebaikan-kebaikan, tidak hanya di Bulan Suci Ramadhan. Selepas Ramadhan, kebaikan hendaknya dilaksanakan sehingga upaya peningkatan kualitas dan kapasitas tidak sia-sia.

Marilah kita jaga negara ini dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan kebhinekaan. Selamat menyambut Bulan Suci Ramadhan, selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan, mohon maaf lahir dan bathin. 

 

 

BERITA TERKAIT

Tidak Ada Pihak yang Menolak Hasil Putusan Sidang MK

  Oleh : Dhita Karuniawati, Penelitti di Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia   Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan hasil sidang putusan…

Investor Dukung Putusan MK dan Penetapan Hasil Pemilu 2024

  Oleh: Nial Fitriani, Analis Ekonomi Politik   Investor atau penanam modal mendukung penuh bagaimana penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu)…

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Tetap Tinggi di 2024

  Oleh : Attar Yafiq, Pemerhati Ekonomi   Saat ini perekonomian global tengah diguncang oleh berbagai sektor seperti cuaca ekstrim,…

BERITA LAINNYA DI Opini

Tidak Ada Pihak yang Menolak Hasil Putusan Sidang MK

  Oleh : Dhita Karuniawati, Penelitti di Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia   Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan hasil sidang putusan…

Investor Dukung Putusan MK dan Penetapan Hasil Pemilu 2024

  Oleh: Nial Fitriani, Analis Ekonomi Politik   Investor atau penanam modal mendukung penuh bagaimana penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu)…

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Tetap Tinggi di 2024

  Oleh : Attar Yafiq, Pemerhati Ekonomi   Saat ini perekonomian global tengah diguncang oleh berbagai sektor seperti cuaca ekstrim,…