Antisipasi Ketersediaan Barang Modal - Kemenperin Dukung Rekondisi dan Impor Alat Berat

NERACA

Jakarta - Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan mendukung rekondisi dan impor alat berat konstruksi guna mengantisipasi krisis ketersediaan barang-barang modal tersebut untuk mempercepat pengerjaan berbagai proyek pembangunan infrastruktur yang sedang digalang Pemerintaah saat ini.

Dia mengakui industri alat berat sebagai salah satu sektor penggerak utama dalam mendorong pembangunan nasional secara keseluruhan, terutama untuk meningkatkan kegiatan infrastruktur, pengelolaan sumber daya serta keperluan konstruksi.

“Setiap tahun Indonesia membutuhkan 15.000-20.000 unit alat berat karena kemampuan dalam negeri belum memadai. Sebab itu, Pemerintah terus mendukung adanya rekondisi alat berat yang diimpor dari sejumlah negara dengan tujuan untuk memenuhi kekurangan suplai. Ketersediaan alat berat secara memadai akan sangat mendukung strategi kebijakan pemerintah dalam mendorong kebutuhan pembangunan infrastruktur. Untuk itu upaya rekondisi dan impor sektor industri alat berat tetap menjadi prioritas yang tentunya sinergi dengan sektor industri yang lain,” kata  I Gusti Putu.

Upaya rekondisi, lanjut I Gusti Putu, bertujuan untuk memperbaiki kondisi alat berat yang sudah tidak dapat difungsikan lagi sehingga untuk kemudian dipasarkan kembali. Hal itu dapat menghemat anggaran pembelanjaan alat berat yang dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan harga seiring tuntutan pasar global.

Sementara impor alat berat sangat dibutuhkan untuk menambah kestersediaan alat berat dalam negeri yang belum memadai sehingga dapat mendukung kegiatan konstruksi yang telah dicanangkan pemerintah dalam sektor pembangunan infrastuktur.

“Program pembangunan infrastruktur harus sinergi dengan ketersediaan alat berat dalam negeri sehingga dapat mengurangi resiko kemandekan dan kevakuman penyelesaian pembangunan infrastruktur seperti yang terjadi sebelumnya. Butuh transparansi kebijakan anggaran dan evaluasi pembangunan secara berkala dan kontinyu,” tandasnya.

Di tempat yang sama, Chairman PT Jakarta International Machenery Centre (Jimac) Group, Benny Kurniajaya mengatakan, sebenarnya prospek industri alat berat tumbuh signifikan sejalan pesatnya pembangunan ekonomi di Indonesia, khususnya di sektor infrastruktur, kontruksi, pertambangan, dan perkebunan.

Menurut Benny, dalam rangka mendukung pemasaran alat berat produk SANY Indonesia, pembangunan pabrik yang dilakukan sedang dalam tahap pengerjaan dan pada awal 2015 diharapkan sudah selesai dengan investasi sekitar US$ 200 juta.

Pendirian pabrik tersebut disebabkan kebutuhan alat berat di Indonesia dan negara-negara Asean cukup tinggi, apalagi pembangunan infrastruktur di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. “Kamis berharap dengan teknologi canggih ini prospek industri alat berat kedepan semakin kompetitif dan Indonesia akan menjadi negara yang mampu bersaing dan memproduksi alat berat. Menjadi negara produsen alat berat bukan saja mampu meningkatkan kepercayaan dunia internasional, tapi juga menarik investasi asing ke dalam negeri,” ujarnya.

Benny Kurniajaya juga menjelaskan, PT Sany Perkasa selaku distributor tunggal produk alat berat bekerja sama dengan SANY Group selaku produsen alat berat terbesar di China dengan total omzet mencapai Rp 76 triliun per tahun.

Untuk menunjang kebutuhan alat berat di Indonesia, lanjut dia, saat ini kita sedang meluncurkan beberapa jenis dan type SANY Excavator Lines di antaranya mulai dari type SY55C, SY75C, SY135C, SY205C, SY215C, SY365C, dan SY465C, dengan kapasitas mulai dari 5,5 ton hingga 46,5 ton.

Semua jenis produk SANY Excavator Lines yang dipasarkan kali ini sangat dibutuhkan dalam rangka pembangunan infrastruktur, pertambangan dan perkebunan di Indonesia. Ia mengatakan, salah satu keunggulan dari semua jenis produk SANY Excavator adalah pemberian garansi selama 1,5 tahun untuk semua type mulai dari jasa garansi service, suku cadang tanpa batas waktu dan jam pemakaian (unlimited hours). Sedangkan untuk kapasitas 20 ton keatas mendapat tambahan garansi selama 1,5 tahun lagi serta 10 komponen suku cadang. Jadi, apa yang kita lakukan semata-mata memberi kepuasan dan pelayanan yang purna jual kepada customer.

Dia menambahkan, selaku pemegang tunggal merk SANY Group di Indonesia, kerjasama antara Jimac Group dengan SANY Group sudah berjalan selama tiga tahun dan respon pasar terhadap produk alat berat SANY sangat positif. Hingga saat ini, populasi alat berat SANY di Indonesia telah mencapai sekitar 600 unit yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, sekaligus sebagai negara terbesar di kawasan Asia-Pasifik. Tingginya animo pemakai alat berat SANY tak lepas dari strategi pemasaran dan konsistensi perusahaan dalam membangun citra untuk menjadikan Indonesia sebagai negara produsen alat berat di tingkat dunia.

Seperti diketahui, produksi SANY Group memiliki lima pabrik utama di Tiongkok, yakni di Shanghai, Beijing, Shenyang, Kunshan, dan Changsha. Sedangkan di seluruh dunia, SANY telah membuka 24 kantor perwakilan, 15 pusat logistik dan gudang spare part termasuk Indonesia.

BERITA TERKAIT

Di Pameran Seafood Amerika, Potensi Perdagangan Capai USD58,47 Juta

NERACA Jakarta –Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil membawa produk perikanan Indonesia bersinar di ajang Seafood Expo North America (SENA)…

Jelang HBKN, Jaga Stabilitas Harga dan Pasokan Bapok

NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam  menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan…

Sistem Keamanan Pangan Segar Daerah Dioptimalkan

NERACA Makassar – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) telah menerbitkan Perbadan Nomor 12 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Di Pameran Seafood Amerika, Potensi Perdagangan Capai USD58,47 Juta

NERACA Jakarta –Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil membawa produk perikanan Indonesia bersinar di ajang Seafood Expo North America (SENA)…

Jelang HBKN, Jaga Stabilitas Harga dan Pasokan Bapok

NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam  menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan…

Sistem Keamanan Pangan Segar Daerah Dioptimalkan

NERACA Makassar – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) telah menerbitkan Perbadan Nomor 12 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan…