Premi Asuransi Umum Tumbuh Melambat

 

NERACA

 

Jakarta - Premi bruto industri asuransi umum pada triwulan I-2015 mencapai Rp13,9 triliun, tumbuh 9,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp12,7 triliun. "Pertumbuhan premi bruto asuransi umum tumbuh melambat dibandingkan triwulan I-2014 yang tumbuh 19,6 persen saat itu," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Julian Noor, seperti dikutip laman Antara, Selasa (16/6).

Menurut Julian, perlambatan pertumbuhan ekonomi yang hanya tumbuh 4,71 persen pada triwulan pertama tahun ini, mempengaruhi pertumbuhan premi industri asuransi umum. "Asuransi umum kalau dilihat data selama ini pertumbuhannya selalu berkorelasi positif dengan pertumbuhan ekonomi. Artinya kalau pertumbuhan ekonomi tinggi maka akan mendongkrak pertumbuhan asuransi, begitu juga sebaliknya," ujar Julian.

Ia menuturkan, lini bisnis asuransi umum mulai dari harta benda hingga penjaminan, berkaitan erat dengan pembangunan di Indonesia. Apabila pembangunan meningkat atau melambat, maka bisnis asuransi juga akan terpengaruh. "Karena secara garis besarnya, kita (industri asuransi umum) sangat terpengaruh. Jadi pertumbuhan ekonomi mempengaruhi pertumbuhan asuransi umum," kata Julian.

Ada pun pertumbuhan terbesar pada triwulan I-2015 untuk premi bruto secara nominal dicapai oleh lini usaha asuransi kendaraan bermotor dengan kenaikan sebesar Rp608 miliar. Sementara itu, klaim bruto pada triwulan I-2015 tercatat sebesar Rp8,1 triliun, meningkat 80,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp4,4 triliun. Peningkatan klaim tertinggi secara nominal terjadi pada lini usaha asuransi pesawat udara yang mengalami kenaikan klaim sebesar Rp967 miliar.

Pihaknyapun berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2015 akan membaik sehingga mampu mendorong pertumbuhan industri asuransi umum di Tanah Air. "Sebenarnya kami berharap pertumbuhan ekonomi triwulan II membaik dibandingkan triwulan I di mana belanja pemerintah secara teori kan harus start di triwulan II kan. Itu akan mendorong belanja negara dan tentunya akan meningkatkan premi asuransi juga," kata Julian Noor

Kendati berharap pertumbuhan ekonomi membaik, Julian menilai untuk triwulan II-2015 masih belum akan tumbuh positif di mana proyek-proyek pemerintah diperkirakan baru akan berjalan efektif pada semester II mendatang. "Proyek pemerintah starting-nya kan di triwulan II, tapi pembayarannya mungkin bukan di triwulan II karena ada proses lelang, pengadaan barang, dan sebagainya. Untuk triwulan III dan IV kami optimistis lebih baik," ujar Julian.

Pada Juni ini saja, lanjut Julian, pihaknya belum bisa menebak apakah belanja pemerintah sudah akan memberikan dampak kepada industri asuransi umum. Namun, peningkatan konsumsi masyarakat menjelang puasa dan lebaran diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan industri asuransi. "Menjelang puasa dan lebaran kan biasanya ada tren peningkatan. Itu kami juga berharap akan berimbas kepada industri kendaraan bermotor," kata Julian.

Sementara itu, untuk lini usaha asuransi umum yakni asuransi kesehatan, pada 2015 diperkirakan akan banyak dipengaruhi oleh adanya program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. "Kami melihat potensinya sampai akhir tahun akan ada penurunan karena tertanggung atau badan usaha akan memprioritaskan BPJS," kata Julian.

Sedangkan untuk lini usaha asuransi rekayasa (engineering), pada triwulan I-2015 tumbuh 26 persen yang mengindikasikan proyek infrastruktur sudah mulai berjalan, yang juga didukung dengan lini usaha asuransi penjaminan yang juga tumbuh 26 persen. "Hal tersebut mungkin akan mengubah portofolio bisnis di mana pertumbuhan lebih banyak ke arah infrastruktur," ujar Julian.

 

BERITA TERKAIT

Jasa Raharja Berikan Santunan ke Korban Kecelakaan Tol Cikampek KM 58

  NERACA Jakarta – PT Jasa Raharja memberikan uang santunan kepada 12 orang korban kecelakaan Tol Jakarta-Cikampek KM 58 masing-masing…

Spekulasi Pasar Terhadap The Fed Sebabkan Pelemahan Rupiah

  NERACA Jakarta – Ekonom sekaligus Menteri Keuangan (Menkeu) periode 2014-2016 Bambang Brodjonegoro menilai, pelemahan rupiah terhadap dolar AS disebabkan…

Zurich Syariah Optimis Kinerja Asuransi Kendaraan akan Positif Selama Mudik

Zurich Syariah Optimis Kinerja Asuransi Kendaraan akan Positif Selama Mudik NERACA Jakarta - Presiden Direktur PT Zurich General Takaful Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Jasa Raharja Berikan Santunan ke Korban Kecelakaan Tol Cikampek KM 58

  NERACA Jakarta – PT Jasa Raharja memberikan uang santunan kepada 12 orang korban kecelakaan Tol Jakarta-Cikampek KM 58 masing-masing…

Spekulasi Pasar Terhadap The Fed Sebabkan Pelemahan Rupiah

  NERACA Jakarta – Ekonom sekaligus Menteri Keuangan (Menkeu) periode 2014-2016 Bambang Brodjonegoro menilai, pelemahan rupiah terhadap dolar AS disebabkan…

Zurich Syariah Optimis Kinerja Asuransi Kendaraan akan Positif Selama Mudik

Zurich Syariah Optimis Kinerja Asuransi Kendaraan akan Positif Selama Mudik NERACA Jakarta - Presiden Direktur PT Zurich General Takaful Indonesia…