Dongkrak Kinerja, Bekasi Fajar Siap Jual Lahan Premium - Cibitung, Jawa Barat

 

NERACA

Cibitung - PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk masih memiliki total lahan industri yang belum terpakai ataulandbank sebesar 200 hektar. Dari total lahan industri yang dimiliki, 50% atau 100 hektar, berlokasi di lahan premium. Menurut Direktur PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk, Erick Wihardja, seluruh landbank tersebut akan dijual yang bertujuan untuk menopang kinerja perseroan di tahun ini.

Kami mengandalkan penjualan lahan industri pada semester II 2015. Alasannya karena saat itu permintaan lahan industri kami prediksi akan meningkat yang berasal dari investor Jepang guna memenuhi kebutuhan investasi mereka. Saat ini mereka sedang menentukan anggaran belanja modal tahun 2015 karena Jepang memakai kalender laporan keuangan tahunannya pada bulan Maret bukan Januari,” ungkap Erick di Cibitung, Bekasi Barat, Jawa Barat, Rabu (10/6).

Lebih lanjut dirinya menuturkan, harga lahan industri yang akan dijual berkisar antara Rp190 juta sampai Rp250 juta per meter persegi. Harga terakhir, lanjut Erick, adalah harga khusus untuk lahan premium.“Rata-rata harga jual lahan industri kami sebesar Rp200 juta per meter persegi, atau meningkat lima persen dari tahun lalu. Lahan yang dijual pun bervariasi. Ada yang tiga, lima dan delapan hektar,” tambahnya.

Selain mengandalkan penjualan lahan industri, Erick memaparkan bahwa pihaknya juga mengandalkan pemasukan dari penyewaan perhotelan, gudang dan perkantoran, yang masih berada di kawasan industri milik perseroan. Khusus hotel dan perkantoran, perseroan telah mengalokasikan dana sebesar US$25 juta atau sekitar Rp333 miliar di mana menurut rencana, letak keduanya akan berdampingan dengan lokasi tak jauh dari pintu masuk kawasan industri.

Untuk hotel peletakan batu pertama (groundbreaking) akan dilakukan Senin (15/6) depan dengan jumlah 200 kamar. Sedangkan perkantoran di kuartal III 2015 dengan luas 6.000 meter persegi. Keduanya berlantai 10. Karena berdasarkan riset, banyak investor terutama Jepang, menginginkan hotel dan kantor di kawasan Cibitung," papar Erick.

Dia berharap pembangunan proyek hotel dan perkantoran ini akan rampung masing-masing pada pertengahan dan akhir 2016 mendatang. Ke depan, bisnis hotel dan perkantoran ini juga diharapkan akan berkontribusi untuk menggenjot pendapatan berulang (recurring income) perseroan masing-masing sebesar US$4 juta atau R53,2 miliar dan US$3 juta atau Rp40 miliar per tahunnya.

Sementara proyek pembangunan pergudangan atau standard factory building juga akan dibangun untuk tahap pertama. Anggaran yang digelontorkan sebesar US$14 juta atau sekitar Rp186,2 miliar. Sepanjang kuartal I-2015, perseroan berhasil menjual lahan industri seluas 8 hektar senilai US$16 juta atau sekitar Rp213 miliar. Pencapaian ini melonjak tajam dari periode sama tahun 2014 yang hanya 3,5 hektar.

Seperti diketahui, lesunya perekonomian nasional membuat perseroan merevisi target pendapatan tahun ini. Saat ini, perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp800 miliar, atau sama dengan tahun lalu, dari target awal yang sebesar Rp1 triliun. Akan tetapi, rasio marginnya diklaim tetap dipertahankan sebesar 50% dari pendapatan yaitu Rp400 miliar. Revisi tersebut tak lepas dari kondisi makro ekonomi, seperti depresiasi rupiah, pelemahan bursa di pasar modal, serta ketidakpastian di Eropa dan Tiongkok. Ketidakstabilan mata uang membuat investor menahan diri masuk ke Indonesia, meski secara jangka panjang mereka tak membatalkan. [ardi]

BERITA TERKAIT

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global NERACA Jakarta - Perekonomian Thailand diperkirakan akan tumbuh…

SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

  NERACA  Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global NERACA Jakarta - Perekonomian Thailand diperkirakan akan tumbuh…

SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

  NERACA  Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…