Pasar Bebas ASEAN Sebentar Lagi - Menperin: MEA, Peluang Furnitur Perluas Ekspor

NERACA

Sragen - Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai akhir 2015 mendatang diyakini menjadi peluang bagi industri furnitur Indonesia. Pasalnya, produk mebel kita bakal lebih leluasa merambah pasar regional.

“MEA itu peluang bagi mebel nasional karena dari pasar domestik dengan populasi 250 juta lalu meluas ke pasar ASEAN dengan penduduk 620 juta,” kata Menteri Perindustrian Saleh Husin saat mengunjungi PT Rakabu Sejahtera di Sragen, Solo Raya, Jawa Tengah, dilansir dalam keterangan resmi, Kamis (11/6).

Perusahaan ini merupakan salah satu produsen mebel yang berlokasi di Kawasan Industri Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo).

Menperin menegaskan, ada keunggulan Indonesia di balik kalkulasi jumlah penduduk tersebut. Yaitu ditopang pasokan bahan baku dari dalam negeri sehingga menggerakkan aktivitas ekonomi dan meningkatkan nilai tambah.

Selain itu, pengapalan produk ke pasar luar negeri juga menghemat devisa dan meraup pendapatan dalam mata uang dollar AS.

“Soal kualitas kita berani diadu. Kreativitas desain juga jangan ditanya, pelaku industri dan para desainer kita kondang dengan ragam desain tradisional maupun kontemporer,” ujarnya.

Optimisme ini juga ditopang kinerja industri furnitur Indonesia yang tumbuh 5,1 persen pada triwulan I/2015. Angka ini naik dua kali lipat dibanding periode yg sama 2014 yang hanya 2,4 persen.

Pemerintah juga berkomitmen mendorong kinerja industri ini. Salah satunya terkait pasokan bahan baku. Menperin mengapresiasi ide dari Asmindo yaitu agar disiapkan buffer stock bahan baku di kawasan industri.

“Manfaatnya adalah mendekatkan ke lokasi produksi, menjaga kestabilan harga dan menjamin ketersediaan bahan baku,” terang Wakil Ketua Komda Asmindo Solo Raya, Adi Darma.

Sementara, di daerah penghasil bahan baku pun dapat dikembangkan industri pengolahan. Misalnya kayu dan rotan telah melalui proses pengeringan dan pemotongan sehingga menjadi barang setengah jadi sebelum di kirim ke pelaku industri mebel di daerah lain.

Menperin Saleh Husin juga mendorong kesesuaian antar regulasi. Tujuannya agar beleid-beleid itu menjadi pendorong industri dan bukan justru menghambat. “Misalnya Sistem Verifikasi Legalitas Kayu atau SVLK, kami minta tidak berlaku untuk industri kecil agar mereka lebih cepat berkembang,” katanya sembari mengatakan perlunya sinkronisasi peraturan di beberapa kementerian.

Kawasan industri Asmindo sendiri dibangun atas kerja sama Asmindo dengan Pemda Kabupaten Sragen. Dari total luas lahan 22 hektare, terbagi dua yaitu untuk produksi industri mebel dan untuk kawasan penyangga yang diisi para perajin sebagai supplier.

Saat ini, terdapat enam perusahaan yang berada di kawasan industri ini. Produk-produknya telah diekspor ke berbagai negara di dunia, melalui beberapa jalur pelabuhan salah satunya yang terdekat ialah Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang.

Terkait dengan pelaksanaan Pasar Bebas ASEAN, Kadin menilai para pelaku usaha UMKM membutuhkan perlindungan hukum dari pemerintah dalam menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN yang dilaksanakan pada akhir tahun 2015 mendatang. Perlindungan hukum dibutuhkan agar UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dapat bersaing dengan pengusaha dari negara ASEAN lainnya.

MEA yang tinggal menghitung waktu dinilai bisa menjadi peluang yang menjanjikan bagi pelaku usaha kecil atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bisa dikatakan sebagai peluang apabila pelaku usaha bisa menciptakan usaha yang efisien dan produk yang memiliki daya saing yang tinggi. Hal itu seperti dikatakan oleh Ketua Umum DPP Ikatan Pengusaha Wanita Indonesia (Iwapi) Dyah Anita Prihapsari, di Jakarta, belum lama ini.

Meskipun dikatakan sebagai peluang, Dyah menyebutkan pelaku usaha kecil di Indonesia juga kerap mendapatkan masalah seperti tingginya biaya ekonomi dan sulitnya produk Indonesia bersaing dengan produk asing di luar negeri. Hal itu karena adanya proteksi dari negara yang bersangkutan pada produk UMKM.

BERITA TERKAIT

Di Pameran Seafood Amerika, Potensi Perdagangan Capai USD58,47 Juta

NERACA Jakarta –Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil membawa produk perikanan Indonesia bersinar di ajang Seafood Expo North America (SENA)…

Jelang HBKN, Jaga Stabilitas Harga dan Pasokan Bapok

NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam  menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan…

Sistem Keamanan Pangan Segar Daerah Dioptimalkan

NERACA Makassar – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) telah menerbitkan Perbadan Nomor 12 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Di Pameran Seafood Amerika, Potensi Perdagangan Capai USD58,47 Juta

NERACA Jakarta –Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil membawa produk perikanan Indonesia bersinar di ajang Seafood Expo North America (SENA)…

Jelang HBKN, Jaga Stabilitas Harga dan Pasokan Bapok

NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam  menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan…

Sistem Keamanan Pangan Segar Daerah Dioptimalkan

NERACA Makassar – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) telah menerbitkan Perbadan Nomor 12 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan…