Meneguk Segarnya Laba Usaha Minuman Ice Starbooth Coffee

Pelaku usaha minuman dingin seperti blended ice drink dari tahun ke tahun jumlahnya makin meningkat. Ini seiring dengan makin banyaknya penggemar minuman yang saat ini varian taburannya makin beragam. Salah satu pelaku usaha ini adalah Tarjo asal Tangerang. Dia mengusung brand Starbooth Coffee. 

Tarjo memulai usaha minuman ini sejak awal tahun 2013 dan mulai  menawarkan kemitraan usaha pada pertengahan tahun yang sama. Saat ini dia sudah memiliki 400 mitra yang tersebar di sekitar Jabodetabek, kota-kota di Pulau Jawa dan Sumatera.

Dia menawarkan paket kemitraan dengan investasi senilai Rp 6,5 juta. Dari nilai tersebut, mitra akan mendapatkan booth, peralatan jualan seperti blender, ice box, wadah, seragam, banner, dan bahan baku awal berupa bubuk minuman sebanyak 4 kg untuk 200 cup dan bahan baku utama lainnya.

Tarjo tidak mengutip biaya royalti kepada mitra. Hanya saja mitra wajib membeli bahan baku bubuk minuman seharga Rp 45.000−Rp 55.000 per kg.

Starbooth menawarkan 11 macam varian rasa di antarannya rasa cappuchino, vanilla latte, sweet choco, hazelnut coffee, black coffee, green tea, stroberi dll. Dia membanderol minuman ini seharga Rp 5.000 per gelas.

Tarjo menghitung, mitra bisa menjual minuman 100 cup per hari dengan peraihan omzet Rp 500.000 per hari. Sehingga dalam sebulan, mitra bisa meraup omzet Rp 15 juta. Setelah dikurangi biaya pembelian bahan baku, sewa tempat dan biaya operasional lainnya, mitra masih bisa meraup laba bersih sekitar 35% dari omzet tiap bulan. Sehingga balik modal sekitar satu bulan sampai dua bulan.

Lokasi usaha gerai Starbooth bisa dimana saja, namun Tarjo menyarankan mitra cukup mencari tempat yang strategis seperti pusat keramaian, seperti area kampus, sekolah atau perumahan padat penduduk.  Satu gerai hanya membutuhkan satu karyawan "Kelebihan minuman ini adalah bubuk minuman yang diracik sendiri sehingga memiliki rasa yang unik dan beda dari yang lain," klaim Tarjo.

Ke depan, pengusaha asal Tangerang ini menargetkan bisa menambah mitra usaha sebanyak-banyaknya, terutama  di daerah-daerah yang belum terjamah bisnis ini, seperti Sulawesi dan Kalimantan.

 

 

BERITA TERKAIT

INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan

  INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan   Melakukan perawatan kecantikan bagi perempuan merupakan suatu cara untuk menjaga…

Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket

  Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket NERACA Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Cara Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital

  Cara Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital NERACA Jawa Tengah - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian…

BERITA LAINNYA DI Keuangan

INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan

  INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan   Melakukan perawatan kecantikan bagi perempuan merupakan suatu cara untuk menjaga…

Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket

  Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket NERACA Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Cara Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital

  Cara Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital NERACA Jawa Tengah - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian…