Ikhtiar Tingkatkan Konsumsi - KKP Inisiasi Pengembangan Kuliner Berbasis Ikan

NERACA

Jakarta – Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Bogor mengembangkan ekonomi kreatif berbasis hasil perikanan sekaligus mendukung peningkatan konsumsi ikan nasional. KKP menginisiasi program Quick Win berupa pengembangan kuliner berbasis hasil perikanan.

“Dalam implementasinya, program tersebut dilaksanakan melalui lomba inovasi menu masakan berbahan hasil laut, bazar produk perikanan dan pengembangan sentra kuliner ikan,” sebut siaran pers Direktorat P2HP, yang dikutip di Jakarta, Minggu (7/6).

Kemudian, sebagai salah satu implementasi program tersebut, di tahun 2015 KKP bekerjasama dengan Pemda Kabupaten Bogor menyelenggarakan Festival Laksa Ikan Cibinong yang diisi antara lain dengan kegiatan Pemecahan Rekor MURI “Sajian Laksa Ikan Cibinong Terbanyak” dan diikuti oleh masyarakat luas.

Selain festival tersebut,beberapa rangkaian kegiatan yang mendukung antara lain: makan laksa ikan Cibinong gratis,                 jalan sehat dan parade sepeda onthel, festival budaya,                 festival makanan dan minuman, ceramah manfaat mengkonsumsi ikan kepada masyarakat, bazar produk perikanan oleh pelaku UKM perikanan, demo pengolahan hasil perikanan di mobil Alih Teknologi dan Informasi (ATI) Gemarikan, hiburan, games dan pembagian doorprize.

P2HP berharap, melalui penyelenggaraan Festival Laksa Ikan Cibinong akan terwujud pelestarian  kuliner lokal merupakan bagian dari kekayaan budaya bangsa yang memiliki nilai-nilai budaya dan tradisi. Lalu, iovasi kuliner lokal dengan menambahkan ikan dalam menu masakan. Kemudian, menumbuhkembangkan keinginan masyarakat untuk mengembangkan kuliner ikan. Selanjutnya, mengedukasi masayrakat untuk gemar mengkonsumsi ikan. Juga, merupakan momentum sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam pengembangan ekonomi kreatif kuliner berbasis hasil perikanan.

Sebelumnya, akhir tahun lalu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, menjelaskan, sebagai upaya membangun kesadaran nasional tentang peran penting sektor kelautan dan perikanan dalam pembangunan Indonesia, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar perayaan acara puncak Peringatan Hari Ikan Nasional (HARKANNAS). “Hari ini diperingati secara nasional dan dijadikan momentum untuk memperkuat pembangunan kelautan dan perikanan ke depan, termasuk untuk menyosialisasikan peningkatan konsumsi ikan,” kata Susi Pudjiastuti ketika membuka acara puncak Harkannas di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Minggu (30/11).

Susi menjelaskan, peringatan ini bertepatan dengan peringatan hari ikan dunia yang dicanangkan WHO.  Sedangkan HARKANNAS  pertama yang bertemakan ‘ikan sebagai sumber ketahanan pangan dan gizi nasional’ ini juga menguatkan peran ikan dalam mewujudkan ketahanan pangan dan gizi nasional. Ke depan tema tersebut dapat berubah sesuai dengan fokus penyelenggaraan Hari Perikanan Dunia atau kepentingan pembangunan kelautan dan perikanan nasional, seperti misalnya pengawasan ikan, budidaya ikan, kelestarian sumber daya ikan dan lain sebagainya.

Peringatan Hari Ikan Nasional ini dikuatkan oleh Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2014. Disebutkan pula dalam Keppres itu, bahwa sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi perikanan yang perlu dimanfaatkan secara optimal dan lestari. Tak berlebihan rasanya, karena peringatan hari ikan nasional tidak semata milik pemerintah, lembaga, maupun pengusaha, tetapi ‘hari' milik semua publik yaitu seluruh elemen masyarakat Indonesia. Lantaran, saat ini Ikan sebagai nutrisi vitamin d dan omega 3 terbaik, nyatanya masih jarang dikonsumsi masyarakat Indonesia.

Padahal ikan sebagai bahan pangan bernilai strategis mengandung protein berkualitas tinggi yang dapat menentukan kapasitas generasi penerus bangsa. “Oleh karenanya semua elemen kita ingin mendorong bahwa anak kecil sejak kelahiran 1.000 hari dapat makan ikan. Karena memang secara produksinya ada tinggal daya serapnya saja dari masyarakat agar kebutuhan protein dan nutrisi masyarakat terpenuhi dengan baik,” sambung Susi.

KKP terus mendorong seluruh komponen bangsa baik pemerintah, swasta, perguruan tinggi dan masyarakat umum untuk membudayakan satu hari makan ikan atau one day full fish. “Pentingnya Hari Ikan Nasional dan Program Gemarikan ini, agar masyarakat selalu teringat dengan pentingnya makan ikan. Sehingga mampu menjadikan efek positif pada peningkatan pengelolaan ikan secara berkelanjutan,” ujarnya.

Seiring dengan itu, untuk menjamin tersedianya pasokan ikan bagi konsumsi dalam negeri. KKP terus berupaya menjamin ketersediaan benih berkualitas, pakan terjangkau, teknologi pembudidaya ikan adaptif, serta akses pembiayaan dan pembudidaya ikan terampil.

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…